TNI-Polri Kerja Keras Atasi Dampak Banjir di Bolsel dan Bolmong
loading...
A
A
A
MANADO - Aparat TNI dan Polri di Sulawesi Utara (Sulut) bahu-membahu membantu warga yang terdampak banjir di dua daerah di Bolmong Raya yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
(Baca juga: Bupati Bolmong Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari )
Polres Kotamobagu, Polda Sulut, dan Brimob menurunkan sebanyak 74 personelnya untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir yang terjadi di beberapa titik yang berada di wilayah Bolmong, dan Bolsel, akibat hujan deras yang tak berhenti sejak malam hari pada Kamis (24/07/2020) pukul 19.00 WITA hingga Sabtu (25/07/2020).
Aparat gabungan TNI dan Polri serta pemerintah daerah terus bersiaga di lokasi banjir untuk antisipasi akses lalulintas yang lumpuh serta air sungai yang sewaktu-waktu bisa meluap lagi.
(Baca juga: Pengungsi Korban Banjir Wajo Terlantar dan Kedinginan )
Selain itu aparat juga membantu mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir ke tempat yang lebih aman. Sampai saat ini warga masih bersiaga di lokasi banjir, namun demikian aparat masih tetap bersiaga di TKP untuk antisipasi hujan kembali turun dan air sungai meluap lagi.
"Tugas Polri tidak hanya menjaga keamanan, Polri juga memiliki peran dalam membantu masyarakat dalam bentuk apapun termasuk musibah banjir yang dialami oleh warga," ujar Kapolres Kotamobagu, AKBP Prasetya Sejati melalui Kasat Sabhara Polres Kotamobagu AKP Fatrisius H.M. Pandenaa.
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri dalam membantu masyarakat mengantisipasi banjir guna meminimalisir korban dan kerugian materil. "Semoga upaya kami ini dapat membantu masyarakat khususnya masyarakat yang terdampak banjir," tutupnya.
(Baca juga: Mobil Polrestabes Surabaya Tiba, Pelanggar Semburat )
Kepala BPBD Bolsel, Danan Mokodompit mengatakan hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis (23/7/2020) yang mengakibatkan longsor di Tapa' Kulintang dan meluapnya sungai Salongo, sungai Molibagu, sungai Tolondadu dan beberapa sungai di sekitarnya belum sepenuhnya surut.
Lokasi terdampak longsor seperti di Tapa Kulintang, Desa Molibagu. Banjir juga mengakibatkan 26 desa terendam yang meliputi 12 desa di Kecamatan Bolaang Uki, 6 desa di Kecamatan Helumo, 4 desa di Kecamatan Tomini, 2 desa di Kecamatan Pinolosian, dan 2 desa di KecamatanPinolosian Tengah.
"Korban hilang 1 orang yaitu Kepala Desa Bakida sampai saat ini belum ditemukan. Sedangkan masyarakat yang terdampak ±18.487 KK," ujarnya, Minggu (26/7/2020).
(Baca juga: Kakek 67 Tahun di Kebumen 5 Kali Setubuhi Gadis 14 Tahun )
Sementara BPBD Kabupaten Bolmong, melaporkan banjir dan longsor terjadi di tiga kecamatan. Bencana yang terjadi pada Sabtu (25/7/2020), pukul 03.30 WITA itu menimpa tiga kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Dumoga Barat, Dumoga Tengah dan Dumoga Utara, sedangkan jumlah desa terdampak di tiga kecamatan tersebut sejumlah sepuluh desa.
"Desa-desa yang terdampak di tiga kecamatan sebagai berikut Desa Doloduo, Doloduo III, Ikhwan, Wangga Baru dan Wangga Baru (Kecamatan Dumoga Barat), Desa Kosio Induk dan Kosio Barat (Dumoga Tengah), Desa Dondomon, Dondomon Utara dan Dondomon Selatan (Dumoga Utara)," ujar Kabid Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, Rafik Andhika Alamri.
Sebanyak 301 KK (905 orang) mengungsi ke rumah kerabat, sedangkan 259 rumah terdampak. Dampak lain berupa jalan penghubung Desa Doloduo III-Desa Toraut Amblas dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
"Ada sepuluh titik longsoran pada ruas jalan Doloduo-Molibagu sebagai akses penghubung Kabupaten Bolaang Mongodow dan Bolaang Selatan. Di samping jalan penghubung, jembatan Kosio penghubung Kecamatan Dumoga Tengah dan Kecamatan Dumoga Barat amblas sepanjang tujuh meter," pungkasnya.
(Baca juga: Bupati Bolmong Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari )
Polres Kotamobagu, Polda Sulut, dan Brimob menurunkan sebanyak 74 personelnya untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir yang terjadi di beberapa titik yang berada di wilayah Bolmong, dan Bolsel, akibat hujan deras yang tak berhenti sejak malam hari pada Kamis (24/07/2020) pukul 19.00 WITA hingga Sabtu (25/07/2020).
Aparat gabungan TNI dan Polri serta pemerintah daerah terus bersiaga di lokasi banjir untuk antisipasi akses lalulintas yang lumpuh serta air sungai yang sewaktu-waktu bisa meluap lagi.
(Baca juga: Pengungsi Korban Banjir Wajo Terlantar dan Kedinginan )
Selain itu aparat juga membantu mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir ke tempat yang lebih aman. Sampai saat ini warga masih bersiaga di lokasi banjir, namun demikian aparat masih tetap bersiaga di TKP untuk antisipasi hujan kembali turun dan air sungai meluap lagi.
"Tugas Polri tidak hanya menjaga keamanan, Polri juga memiliki peran dalam membantu masyarakat dalam bentuk apapun termasuk musibah banjir yang dialami oleh warga," ujar Kapolres Kotamobagu, AKBP Prasetya Sejati melalui Kasat Sabhara Polres Kotamobagu AKP Fatrisius H.M. Pandenaa.
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri dalam membantu masyarakat mengantisipasi banjir guna meminimalisir korban dan kerugian materil. "Semoga upaya kami ini dapat membantu masyarakat khususnya masyarakat yang terdampak banjir," tutupnya.
(Baca juga: Mobil Polrestabes Surabaya Tiba, Pelanggar Semburat )
Kepala BPBD Bolsel, Danan Mokodompit mengatakan hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis (23/7/2020) yang mengakibatkan longsor di Tapa' Kulintang dan meluapnya sungai Salongo, sungai Molibagu, sungai Tolondadu dan beberapa sungai di sekitarnya belum sepenuhnya surut.
Lokasi terdampak longsor seperti di Tapa Kulintang, Desa Molibagu. Banjir juga mengakibatkan 26 desa terendam yang meliputi 12 desa di Kecamatan Bolaang Uki, 6 desa di Kecamatan Helumo, 4 desa di Kecamatan Tomini, 2 desa di Kecamatan Pinolosian, dan 2 desa di KecamatanPinolosian Tengah.
"Korban hilang 1 orang yaitu Kepala Desa Bakida sampai saat ini belum ditemukan. Sedangkan masyarakat yang terdampak ±18.487 KK," ujarnya, Minggu (26/7/2020).
(Baca juga: Kakek 67 Tahun di Kebumen 5 Kali Setubuhi Gadis 14 Tahun )
Sementara BPBD Kabupaten Bolmong, melaporkan banjir dan longsor terjadi di tiga kecamatan. Bencana yang terjadi pada Sabtu (25/7/2020), pukul 03.30 WITA itu menimpa tiga kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Dumoga Barat, Dumoga Tengah dan Dumoga Utara, sedangkan jumlah desa terdampak di tiga kecamatan tersebut sejumlah sepuluh desa.
"Desa-desa yang terdampak di tiga kecamatan sebagai berikut Desa Doloduo, Doloduo III, Ikhwan, Wangga Baru dan Wangga Baru (Kecamatan Dumoga Barat), Desa Kosio Induk dan Kosio Barat (Dumoga Tengah), Desa Dondomon, Dondomon Utara dan Dondomon Selatan (Dumoga Utara)," ujar Kabid Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, Rafik Andhika Alamri.
Sebanyak 301 KK (905 orang) mengungsi ke rumah kerabat, sedangkan 259 rumah terdampak. Dampak lain berupa jalan penghubung Desa Doloduo III-Desa Toraut Amblas dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
"Ada sepuluh titik longsoran pada ruas jalan Doloduo-Molibagu sebagai akses penghubung Kabupaten Bolaang Mongodow dan Bolaang Selatan. Di samping jalan penghubung, jembatan Kosio penghubung Kecamatan Dumoga Tengah dan Kecamatan Dumoga Barat amblas sepanjang tujuh meter," pungkasnya.
(eyt)