Pasien Positif OTG Tidak Perlu Dirawat di RS Rujukan COVID-19
Sabtu, 25 Juli 2020 - 00:00 WIB
YOGYAKARTA - Hampir setiap hari jumlah warga DIY yang dinyatakan positif corona terus bertambah. Namun demikian tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda menyatakan sebagai besar merupakan orang tanpa gejala (OTG).
"Dari yang dinyatakan positif sebagian besar memang OTG," terang juru bicara Pemda DIY Untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih kepada wartawan Jumat (24/7/2020).
Dijelaskannya, dengan banyaknya kasus positif namun OTG, maka tidak harus dirawat di rumah sakit rujukan. "Isolasi pasien COVID tanpa gejala tidak perlu di RS Rujukan," ulasnya.
Dengan banyaknya kasus OTG pihaknya juga yakin kemungkinan cepat sembuh sangat besar. Namun demikian apabila pasien memiliki gejala - gejala yang timbul dan juga memiliki kormobid (penyakit penyerta) membutuhkan waktu lebih lama tergantung kondisi pasien. "Untuk kasus karyawan kesehatan termasuk nakes, sebagian besar juga tanpa gejala," tandas Berty.( )
Dilanjutkannya, upaya swab massal akan terus dilakukan. Untuk nakes dan karyawan kesehatan pihaknya menargetkan sampai akhir bulan. "Mereka menjadi prioritas karena mereka yang paling sering bersinggungan dengan pasien. Maka kita utamakan," lanjutnya.
Dari data tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, diketahui hari ini ada tambahan 23 kasus baru. Dengan penambahan ini, jumlah total warga DIY yang dinyatakan positif secara akumulatif sebanyak 519 kasus, 337 orang dinyatakan sembuh dan 15 orang meninggal dunia.(Baca juga : Warga Tionghoa di DIY Boleh Punya Hak Milik Tanah )
"Dari yang dinyatakan positif sebagian besar memang OTG," terang juru bicara Pemda DIY Untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih kepada wartawan Jumat (24/7/2020).
Dijelaskannya, dengan banyaknya kasus positif namun OTG, maka tidak harus dirawat di rumah sakit rujukan. "Isolasi pasien COVID tanpa gejala tidak perlu di RS Rujukan," ulasnya.
Dengan banyaknya kasus OTG pihaknya juga yakin kemungkinan cepat sembuh sangat besar. Namun demikian apabila pasien memiliki gejala - gejala yang timbul dan juga memiliki kormobid (penyakit penyerta) membutuhkan waktu lebih lama tergantung kondisi pasien. "Untuk kasus karyawan kesehatan termasuk nakes, sebagian besar juga tanpa gejala," tandas Berty.( )
Dilanjutkannya, upaya swab massal akan terus dilakukan. Untuk nakes dan karyawan kesehatan pihaknya menargetkan sampai akhir bulan. "Mereka menjadi prioritas karena mereka yang paling sering bersinggungan dengan pasien. Maka kita utamakan," lanjutnya.
Dari data tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, diketahui hari ini ada tambahan 23 kasus baru. Dengan penambahan ini, jumlah total warga DIY yang dinyatakan positif secara akumulatif sebanyak 519 kasus, 337 orang dinyatakan sembuh dan 15 orang meninggal dunia.(Baca juga : Warga Tionghoa di DIY Boleh Punya Hak Milik Tanah )
(nun)
tulis komentar anda