Gunung Karangetang Alami 24 Gempa Guguran, Waspadai Awan Panas

Rabu, 14 Juni 2023 - 15:25 WIB
Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), tertutup kabut, Rabu (14/6/2023). Foto/Dok. magma.vsi.esdm.go.id
SITARO - Gempa guguran mewarnai kondisi Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (14/6/2023). Dilansir dari magma.vsi.esdm.go.id, tercatat sebanyak 24 gempa guguran terjadi sepanjang pukul 06.00-12.00 Wita.



Cuaca di sekitar gunung api dengan ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, kondisinya berawan hingga hujan. Angin di kawasan Gunung Karangetang, bertiup lemah hingga sedang ke arah barat laut. Suhu udara sekitar mencapai 28-29°C.



Dari laporan tertulis petugas pos pantau gunung api Karangetang, Aditya Gurasali yang dilansir dari magma.vsi.esdm.go.id, disebutkan Gunung Karangetang tertutup kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.



Dalam laporan tertulis tersebut, Aditya Gurasali juga menyebutkan, 24 kali gempa guguran yang terjadi sepanjang pukul 06.00-12.00 Wita, tercatat memiliki amplitudo 3-35 mm, dan lama gempa 38-301 detik.

Selain itu, juga tercatat adanya satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 12 mm, dan lama gempa 23 detik. Satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 12 mm, dan lama gempa 2.836 detik. Dan satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.25-0.5 mm, dominan 0.25 mm.

Hingga kini status Gunung Karangetang berada di Level III atau siaga. Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan, dilarang melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 km dari puncak kawah dua, kawah utama, serta area perluasan sektoral ke arah barat daya, selatan, dan tenggara, sejauh 3,5 km.



Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai guguran lava, dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan material lava yang kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat, dan barat daya.

Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang, agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content