Pertarungan Sengit Santri KH Hasyim Asy'ari Melawan Pendekar Sakti dari Lokalisasi Kebo Ireng
Rabu, 07 Juni 2023 - 05:33 WIB
Semakin hari Kebo Ireng semakin sepi, karena tidak ada lagi pemimpin yang diandalkan, ditambah kepergian Sartini karena selalu berselisih pendapat dengan pemimpin Kebo Ireng pengganti Wiro yang ditunjuk belanda yaitu Joyo Rumpono.
Masayarkat pun mulai tertarik mendatangi padepokan KH Hasyim untuk belajar bela diri dan agama. Sehingga murid padepokan semakin banyak. Dan tepat pada tahun 1906 atau tujuh tahun berdirinya padepokan, KH Hasyim Asy’ari resmi mengubah padepokan menjadi pesantren dengan nama Tebu Ireng.
Nama ini mempunyai filosofis yang berarti tebu yang paling baik jenisnya adalah Tebu Ireng, batang tebu yang berwarna hitam. "Di Pondok Pesantren Tebu Ireng ini kita berharap anak didik yang belajar, ibarat tanaman tebu hitam yang kelak akan beguna dan bernilai tinggi di masyarakat, bangsa dan agama," ujar KH Hasyim Asy’ari.
Sumber:
Buku Guru Sejati Hasyim Asy'ari, penulis Masyamsul Huda, penerbit Pustaka Inspira
Masayarkat pun mulai tertarik mendatangi padepokan KH Hasyim untuk belajar bela diri dan agama. Sehingga murid padepokan semakin banyak. Dan tepat pada tahun 1906 atau tujuh tahun berdirinya padepokan, KH Hasyim Asy’ari resmi mengubah padepokan menjadi pesantren dengan nama Tebu Ireng.
Nama ini mempunyai filosofis yang berarti tebu yang paling baik jenisnya adalah Tebu Ireng, batang tebu yang berwarna hitam. "Di Pondok Pesantren Tebu Ireng ini kita berharap anak didik yang belajar, ibarat tanaman tebu hitam yang kelak akan beguna dan bernilai tinggi di masyarakat, bangsa dan agama," ujar KH Hasyim Asy’ari.
Sumber:
Buku Guru Sejati Hasyim Asy'ari, penulis Masyamsul Huda, penerbit Pustaka Inspira
(nag)
Lihat Juga :
tulis komentar anda