Kebakaran Gunung Arjuno Welirang Diduga Sengaja Dilakukan Oknum Pemburu Liar
Selasa, 30 Mei 2023 - 14:25 WIB
"Hal ini, juga diduga kuat dari beberapa petunjuk yang kami temukan di lapangan, dalam pemeriksaan bersama kami dengan masyarakat setempat," paparnya.
Pihaknya kini tengah memburu terduga pelaku bekerjasama dengan kepolisian setempat. Selain itu pihaknya meminta agar dukungan dari pemerintah daerah setempat, kepolisian. Selain juga masyarakat sekitar Tahura Raden Soerjo untuk bahu membahu dalam menjaga keamanan ekosistem hutan dan lahan di kawasan Tahura Raden Soerjo.
"Hutan adalah sumber penghidupan manusia, untuk menjaga ekosistem air. Maka apabila hutan terganggu, maka sumber kehidupan masyarakat sekitar pastinya akan terganggu," jelasnya.
Wahyudi juga menginginkan tindakan tegas diambil oleh anggota kepolisian yang berdinas di daerah setempat juga turut membantu menjaga dan mengawasi kelestarian hutan di kawasan Tahura Raden Soerjo.
"Pimpinan Polri tegas memerintahkan agar anggota polisi yang bertugas di daerah yang bersampingan dengan kawasan hutan, agar turut membantu menjaga kelestarian hutan," pungkasnya.
Sebagai informasi kawasan Gunung Arjuno Welirang terbakar di beberapa titik sejak Kamis (25/5/2023) hingga berhasil dipadamkan pada Minggu pagi (28/5/2023). Total dari perhitungan UPT Tahura Raden Soerjo ada sebanyak 58 hektare lahan yang ludes terbakar.
Gunung Arjuno Welirang secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Pasuruan. Gunung Arjuno merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Timur, dengan ketinggian mencapai 3.339 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Sementara untuk Gunung Welirang, memiliki ketinggian 3.156 mdpl.
Gunung Arjuno, terletak bersebelahan dengan Gunung Welirang, termasuk Gunung Kembar I, dan Gunung Kembar II. Puncak Gunung Arjuno terletak dalam satu punggungan yang sama dengan puncak Gunung Welirang, dan lebih dikenal sebagai kompleks Arjuno-Welirang.
Akses pendakian di gunung setinggi 3.339 Mdpl ini bisa ditempuh melalui empat posko pendakian yakni Tretes di Prigen, Kabupaten Pasuruan, jalur Tambaksari di Purwodadi, Pasuruan, serta jalur Sumber Brantas di Cangar, Kota Batu, dan terakhir melalui jalur Lawang, Malang.
Pihaknya kini tengah memburu terduga pelaku bekerjasama dengan kepolisian setempat. Selain itu pihaknya meminta agar dukungan dari pemerintah daerah setempat, kepolisian. Selain juga masyarakat sekitar Tahura Raden Soerjo untuk bahu membahu dalam menjaga keamanan ekosistem hutan dan lahan di kawasan Tahura Raden Soerjo.
"Hutan adalah sumber penghidupan manusia, untuk menjaga ekosistem air. Maka apabila hutan terganggu, maka sumber kehidupan masyarakat sekitar pastinya akan terganggu," jelasnya.
Wahyudi juga menginginkan tindakan tegas diambil oleh anggota kepolisian yang berdinas di daerah setempat juga turut membantu menjaga dan mengawasi kelestarian hutan di kawasan Tahura Raden Soerjo.
"Pimpinan Polri tegas memerintahkan agar anggota polisi yang bertugas di daerah yang bersampingan dengan kawasan hutan, agar turut membantu menjaga kelestarian hutan," pungkasnya.
Sebagai informasi kawasan Gunung Arjuno Welirang terbakar di beberapa titik sejak Kamis (25/5/2023) hingga berhasil dipadamkan pada Minggu pagi (28/5/2023). Total dari perhitungan UPT Tahura Raden Soerjo ada sebanyak 58 hektare lahan yang ludes terbakar.
Gunung Arjuno Welirang secara administratif terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Pasuruan. Gunung Arjuno merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Timur, dengan ketinggian mencapai 3.339 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Sementara untuk Gunung Welirang, memiliki ketinggian 3.156 mdpl.
Gunung Arjuno, terletak bersebelahan dengan Gunung Welirang, termasuk Gunung Kembar I, dan Gunung Kembar II. Puncak Gunung Arjuno terletak dalam satu punggungan yang sama dengan puncak Gunung Welirang, dan lebih dikenal sebagai kompleks Arjuno-Welirang.
Akses pendakian di gunung setinggi 3.339 Mdpl ini bisa ditempuh melalui empat posko pendakian yakni Tretes di Prigen, Kabupaten Pasuruan, jalur Tambaksari di Purwodadi, Pasuruan, serta jalur Sumber Brantas di Cangar, Kota Batu, dan terakhir melalui jalur Lawang, Malang.
(shf)
tulis komentar anda