PHE Berperan Besar dalam Menjaga Ketahanan Energi Nasional
Sabtu, 27 Mei 2023 - 17:35 WIB
BANYUMAS - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendukung kebijakan PT Pertamina Hulu Energi, selaku Subholding Upstream untuk melakukan berbagai strategi dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.
“PT Pertamina Hulu Energi sangat memberikan peran besar dalam menjaga ketahanan energi nasional. PHE berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional,” papar Anggota Komisi VI FPKB DPR RI, Siti Mukaromah, dalam kegiatan Sosialisasi Peran Pertamina Hulu Energi (PHE) dalam Menjaga Ketahanan Energi Nasional, di Banyumas, Sabtu (27/5).
Pada tahun 2022, PHE memberikan kontribusi sebesar 68% produksi minyak nasional dan 34% produksi gas nasional. Berdasarkan data Rencana Umur Energi Nasional (RUEN), bauran komposisi energi akan berubah perlahan hingga tahun 2050 dimana energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional. “Sejalan dengan hal tersebut, volume kebutuhan akan energi fosil pun akan meningkat,” ujar Erma.
Untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, PHE menjalankan strategi untuk melawan laju penurunan alamiah (natural declining rate) melalui pengeboran sumur pengembangan, perawatan sumur, dan melakukan ekpansi. Selain itu untuk menjaga keberlanjutan bisnis, PHE juga melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru.
“Kita memberikan dukungan terhadap strategi ini, untuk memaksimalkan PHE menjalankan perannya dalam menjaga ketahanan energi nasional,” kata dia menambahkan.
Dalam rangka mendukung Green Strategy Holding, PHE tentunya berupaya untuk melakukan berbagai macam program dekarbonisasi. Salah satunya melalui pemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
Hal ini tercermin dari project gas yang telah onstream seperti Jambaran Tiung-Biru (JTB) di Jawa Timur dan temuan potensi cadangan gas melalui pengeboran sumur eksplorasi di beberapa wilayah Indonesia.
Seluruh strategi yang dijalankan memiliki kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit sehingga PHE perlu mendapatkan dukungan dari berbagai aspek, termasuk langkah-langkah investasi yang transparan agar kegiatan operasional bisa berjalan lancar untuk menjaga ketahanan energi nasional.
“PT Pertamina Hulu Energi sangat memberikan peran besar dalam menjaga ketahanan energi nasional. PHE berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional,” papar Anggota Komisi VI FPKB DPR RI, Siti Mukaromah, dalam kegiatan Sosialisasi Peran Pertamina Hulu Energi (PHE) dalam Menjaga Ketahanan Energi Nasional, di Banyumas, Sabtu (27/5).
Pada tahun 2022, PHE memberikan kontribusi sebesar 68% produksi minyak nasional dan 34% produksi gas nasional. Berdasarkan data Rencana Umur Energi Nasional (RUEN), bauran komposisi energi akan berubah perlahan hingga tahun 2050 dimana energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional. “Sejalan dengan hal tersebut, volume kebutuhan akan energi fosil pun akan meningkat,” ujar Erma.
Untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, PHE menjalankan strategi untuk melawan laju penurunan alamiah (natural declining rate) melalui pengeboran sumur pengembangan, perawatan sumur, dan melakukan ekpansi. Selain itu untuk menjaga keberlanjutan bisnis, PHE juga melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru.
“Kita memberikan dukungan terhadap strategi ini, untuk memaksimalkan PHE menjalankan perannya dalam menjaga ketahanan energi nasional,” kata dia menambahkan.
Dalam rangka mendukung Green Strategy Holding, PHE tentunya berupaya untuk melakukan berbagai macam program dekarbonisasi. Salah satunya melalui pemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
Hal ini tercermin dari project gas yang telah onstream seperti Jambaran Tiung-Biru (JTB) di Jawa Timur dan temuan potensi cadangan gas melalui pengeboran sumur eksplorasi di beberapa wilayah Indonesia.
Seluruh strategi yang dijalankan memiliki kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit sehingga PHE perlu mendapatkan dukungan dari berbagai aspek, termasuk langkah-langkah investasi yang transparan agar kegiatan operasional bisa berjalan lancar untuk menjaga ketahanan energi nasional.
(nag)
tulis komentar anda