Sampah di Bandung Raya Menumpuk, Waketum Perindo Ferry Kurnia: Perlu Ubah Tata Kelola Penanganan
Jum'at, 12 Mei 2023 - 12:49 WIB
Dia juga menegaskan bahwa kedepan Kota Bandung dibatasi pembolehan pembuangan sampah di angka 800-1.025 ton per hari.
Sementara, di tahun 2024 diprediksi, jika pola perilaku masyarakat kota Bandung perilaku terhadap sampah tak berubah, potensi sampah yang dihasilkan perhari bisa mencapai 1.750 ton perhari.
Kalau tidak seperti itu masyarakat akan sulit sadar. Harus ada tekanan dari regulasi. Kemudian, edukasi harus jelas. Kota Bandung itu Rp 130 miliar per tahun hanya urusan angkut sampah. Itu buang-buang percuma. Itu kan bisa, untuk masing masing titik RW ada TPS terpadu
“Kesadaran bersama perlu di bandung oleh semua pihak, harus ada tekanan regulasi dari pemerintah daerah. Sayang rasanya Kota Bandung setiap tahun mengeluarkan Rp 130 Miliar untuk urusan angkut sampah, yang rasanya terbuang percuma. Perlu ada pola dan budaya baru dari tingkat RW dan pembentukan TPS terpadu agar mengurangi volume di hilir,” ujar Ferry.
Selain mendorong desentralisasi sistem pengelolaan sampah, Ferry juga mendorong pemerintah juga harus turut aktif terlibat dalam inovasi pengembangan.
Di antaranya berupa dukungan sarana-prasarana, bantuan pendanaan operasional pengumpulan (skala kecil), pelayanan khusus untuk pengumpulan, serta menurunkan SDM khusus untuk edukasi, pengangkutan dan pengolahan. Selain itu, keunggulannya terdapat pada produk kebijakan yang selaras dengan visi Zero Waste.
Lihat Juga: Hadiri Sertijab Danlantamal VI Makassar, Plt Sekjen Perindo Harap Amanah dan Tingkatkan Kerja Sama Pemda
Sementara, di tahun 2024 diprediksi, jika pola perilaku masyarakat kota Bandung perilaku terhadap sampah tak berubah, potensi sampah yang dihasilkan perhari bisa mencapai 1.750 ton perhari.
Kalau tidak seperti itu masyarakat akan sulit sadar. Harus ada tekanan dari regulasi. Kemudian, edukasi harus jelas. Kota Bandung itu Rp 130 miliar per tahun hanya urusan angkut sampah. Itu buang-buang percuma. Itu kan bisa, untuk masing masing titik RW ada TPS terpadu
“Kesadaran bersama perlu di bandung oleh semua pihak, harus ada tekanan regulasi dari pemerintah daerah. Sayang rasanya Kota Bandung setiap tahun mengeluarkan Rp 130 Miliar untuk urusan angkut sampah, yang rasanya terbuang percuma. Perlu ada pola dan budaya baru dari tingkat RW dan pembentukan TPS terpadu agar mengurangi volume di hilir,” ujar Ferry.
Selain mendorong desentralisasi sistem pengelolaan sampah, Ferry juga mendorong pemerintah juga harus turut aktif terlibat dalam inovasi pengembangan.
Di antaranya berupa dukungan sarana-prasarana, bantuan pendanaan operasional pengumpulan (skala kecil), pelayanan khusus untuk pengumpulan, serta menurunkan SDM khusus untuk edukasi, pengangkutan dan pengolahan. Selain itu, keunggulannya terdapat pada produk kebijakan yang selaras dengan visi Zero Waste.
Lihat Juga: Hadiri Sertijab Danlantamal VI Makassar, Plt Sekjen Perindo Harap Amanah dan Tingkatkan Kerja Sama Pemda
(shf)
tulis komentar anda