BNPB Minta Pemkot Sorong Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Selasa, 21 Juli 2020 - 10:35 WIB
JAKARTA - Bencana tak henti-hentinya terjadi di Bumi Pertiwi. Tiga hari setelah banjir bandang di Luwu Utara , banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Sorong, Papua Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, pemicu banjir dan longsor di beberapa wilayah di Kota Sorong pada Kamis (18/7/2020) adalah intensitas hujan yang tinggi.
“Tak hanya itu, pasang air laut juga menyebabkan debit air sungai Remu meluap dan merendam rumah warga,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/7/2020). (BACA JUGA: Fury vs Wilder Desember, Hearn: Pemenang Lawan Whyte Awal Maret)
Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong, katanya, telah melakukan penanganan situasi darurat pascabencana ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong telah mengidentifikasi kebutuhan mendesak bagi warga yang mengungsi.
Saat ini mereka memerlukan alat pembersih rumah, kebutuhan dasar, dan alokasi anggaran operasional penanganan darurat. Berdasarkan data, ada sekitar 5 orang meninggal dunia dan 4 orang luka-luka. “Sedangkan kerusakan rumah dan infrastruktur masih dalam proses pendataan,” ucap Raditya.
Dia memaparkan daerah-daerah yang terdampak banjir, antara lain, Sorong Timur, Sorong Kota, Sorong Utara, Sorong Manoi, Sorong, Malaimsima, Klaurung, Maladumes, dan Sorong Kepulauan. Sedangkan daerah yang terdampak longsor, seperti kelurahan Klademak, Klakubik, Puncak Cendrawasih, Malamu, Doom Barat, Remu Selatan, dan Kofkerbu. (BACA JUGA: Cara Gunakan Google Classroom di Laptop dan Ponsel Android)
Rumah-rumah yang terkena banjir dan longsor berada di sepanjang bantaran sungao Remu dan lereng bukit. Warga, menurut Raditya, mengungsi secara mandiri ke rumah keluarga dan tetangga terdekat.
BNPB mendorong Pemkot Sorong untuk segera menetapkan status tanggap darurat bencana. Sementara itu, langkah yang sudah dilakukan Pemkot Sorong adalah mendirikan posko di Kantor Walikota dan menyalurkan bantuan.
Tim Gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, SAR, Polri, OPD, dan masyarakat terus melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi warga yang terkena banjir dan longsor. (BACA JUGA: Banjir di Assam India Tewaskan 84 Orang dan 2,75 Juta Warga Mengungsi)
Beberapa rumah terdampak berada di bantaran sungai Remu dan lereng bukit sehingga sangat berisiko untuk terdampak bencana banjir dan longsor. Sementara ini, masyarakat terdampak mengungsi secara mandiri ke kediaman keluarga atau tetangga terdekat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, pemicu banjir dan longsor di beberapa wilayah di Kota Sorong pada Kamis (18/7/2020) adalah intensitas hujan yang tinggi.
“Tak hanya itu, pasang air laut juga menyebabkan debit air sungai Remu meluap dan merendam rumah warga,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/7/2020). (BACA JUGA: Fury vs Wilder Desember, Hearn: Pemenang Lawan Whyte Awal Maret)
Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong, katanya, telah melakukan penanganan situasi darurat pascabencana ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong telah mengidentifikasi kebutuhan mendesak bagi warga yang mengungsi.
Saat ini mereka memerlukan alat pembersih rumah, kebutuhan dasar, dan alokasi anggaran operasional penanganan darurat. Berdasarkan data, ada sekitar 5 orang meninggal dunia dan 4 orang luka-luka. “Sedangkan kerusakan rumah dan infrastruktur masih dalam proses pendataan,” ucap Raditya.
Dia memaparkan daerah-daerah yang terdampak banjir, antara lain, Sorong Timur, Sorong Kota, Sorong Utara, Sorong Manoi, Sorong, Malaimsima, Klaurung, Maladumes, dan Sorong Kepulauan. Sedangkan daerah yang terdampak longsor, seperti kelurahan Klademak, Klakubik, Puncak Cendrawasih, Malamu, Doom Barat, Remu Selatan, dan Kofkerbu. (BACA JUGA: Cara Gunakan Google Classroom di Laptop dan Ponsel Android)
Rumah-rumah yang terkena banjir dan longsor berada di sepanjang bantaran sungao Remu dan lereng bukit. Warga, menurut Raditya, mengungsi secara mandiri ke rumah keluarga dan tetangga terdekat.
BNPB mendorong Pemkot Sorong untuk segera menetapkan status tanggap darurat bencana. Sementara itu, langkah yang sudah dilakukan Pemkot Sorong adalah mendirikan posko di Kantor Walikota dan menyalurkan bantuan.
Tim Gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, SAR, Polri, OPD, dan masyarakat terus melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi warga yang terkena banjir dan longsor. (BACA JUGA: Banjir di Assam India Tewaskan 84 Orang dan 2,75 Juta Warga Mengungsi)
Beberapa rumah terdampak berada di bantaran sungai Remu dan lereng bukit sehingga sangat berisiko untuk terdampak bencana banjir dan longsor. Sementara ini, masyarakat terdampak mengungsi secara mandiri ke kediaman keluarga atau tetangga terdekat.
(vit)
tulis komentar anda