Jemaah Musala di Garut Berkumur, Wudu hingga Mencuci Kaki di Kolam Berair Keruh
Sabtu, 01 April 2023 - 21:09 WIB
"Biasanya warga menampung air untuk minum ketika kondisi air masih jernih. Jadi mereka memiliki stok air bersih disaat musim hujan seperti sekarang. Mereka menyimpannya di ember, kompan atau jeriken," katanya.
Menurut pria yang berprofesi sebagai guru itu, kebiasaan para jemaah berwudu di kolam ini sudah dilakukan bertahun-tahun lamanya.
"Melihat bangunan musala yang sudah lapuk, sebagian tembok rusak dan platformnya yang menghitam, diperkirakan warga di sini sudah lama menggunakan fasilitas wudu di kolam," paparnya.
Di musala yang dapat menampung sekitar 20 jemaah tersebut, lanjutnya, masyarakat sekitar belum mampu membangun tempat wudu yang memadai.
"Mereka mengharapkan fasilitas ibadah yang lebih baik dan nyaman," ungkap Husni Cahya Gumilar.
Jika memiliki cukup dana, maka warga pengurus musala ini akan merenovasi tempat wudu tersebut agar menjadi lebih baik.
Di antaranya seperti pemasangan slang untuk dihubungkan ke mata air, memasang beberapa kran air sebagai tempat berwudu, menutup sebagian kolam, hingga membuat jamban. Namun, keterbatasan biaya menghambat sejumlah rencana ini.
"Beberapa waktu lalu, sebelum puasa Ramadan tahun ini, sempat ada yang menitipkan fidyah. Saya ingat ke musala ini yang membutuhkan renovasi tempat wudu dan jamban," ujarnya.
Ia memaparkan, banyak sarana ibadah di daerah Banjarwangi masih tertinggal jauh dengan masjid lain yang ada di Kabupaten Garut. Apalagi di wilayah pedalaman sebagian tempat ibadah berupa tajug panggung.
"Banyak sekali tajug yang sudah rusak dengan fasilitas wudu yang belum dikatakan layak," ucapnya.
Menurut pria yang berprofesi sebagai guru itu, kebiasaan para jemaah berwudu di kolam ini sudah dilakukan bertahun-tahun lamanya.
"Melihat bangunan musala yang sudah lapuk, sebagian tembok rusak dan platformnya yang menghitam, diperkirakan warga di sini sudah lama menggunakan fasilitas wudu di kolam," paparnya.
Di musala yang dapat menampung sekitar 20 jemaah tersebut, lanjutnya, masyarakat sekitar belum mampu membangun tempat wudu yang memadai.
"Mereka mengharapkan fasilitas ibadah yang lebih baik dan nyaman," ungkap Husni Cahya Gumilar.
Jika memiliki cukup dana, maka warga pengurus musala ini akan merenovasi tempat wudu tersebut agar menjadi lebih baik.
Di antaranya seperti pemasangan slang untuk dihubungkan ke mata air, memasang beberapa kran air sebagai tempat berwudu, menutup sebagian kolam, hingga membuat jamban. Namun, keterbatasan biaya menghambat sejumlah rencana ini.
"Beberapa waktu lalu, sebelum puasa Ramadan tahun ini, sempat ada yang menitipkan fidyah. Saya ingat ke musala ini yang membutuhkan renovasi tempat wudu dan jamban," ujarnya.
Ia memaparkan, banyak sarana ibadah di daerah Banjarwangi masih tertinggal jauh dengan masjid lain yang ada di Kabupaten Garut. Apalagi di wilayah pedalaman sebagian tempat ibadah berupa tajug panggung.
"Banyak sekali tajug yang sudah rusak dengan fasilitas wudu yang belum dikatakan layak," ucapnya.
tulis komentar anda