Profil Raja Aibon Kogila, Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad di Sarang KKB Papua
Minggu, 05 Maret 2023 - 16:51 WIB
Pasukan Tengkorak juga dikirim ke Timor Timur dalam Operasi Seroja. Pasukan bertugas pada 1976-1977, 1980-1981, 1986-1987, dan 1994-1995 sebelum akhirnya lepas dari Indonesia pada 1999. Selain itu, Pasukan Tengkorak juga ditugaskan dalam misi internasional sebagai pasukan perdamaian PBB. Mereka terlibat Operasi Perdamaian di Kamboja sebagai Pasukan Garuda XII-A sampai dengan C pada 1992, Operasi Perdamaian di Lebanon sebagai Pasukan Garuda XXIII-A pada 2006-2007, juga Operasi Perdamaian di Lebanon pada 2015-2016.
Selama di Papua, berbagai gebrakan dilakukan Raja Aibon Kogila. Selain gagah berani memburu gerombolan teroris/separatis KKB, Raja Aibon dan para Ksatria Tengkorak terus menggelorakan sentuhan kemanusiaan untuk masyarakat Papua, khususnya di Intan Jaya.
Pasukan Tengkorak bahkan mampu membuat rumah produksi tempe. Rumah produksi ini bagian dari implementasi ketahanan pangan yang menjadi salah satu fokus pemerintah. Lebih dari itu, Intan Jaya yang dulu menjadi salah satu konsentrasi KKB Papua untuk menebar teror kini telah dikuasai TNI. Kehidupan masyarakat juga berangsur normal.
Kunjungan Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak menembus pedalaman Papua di bekas sarang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya itu sengaja untuk menyapa sekaligus memberikan semangat para anggotanya.
Jenderal bintang 3 lulusan Akademi Militer 1992 ini mendatangi langsung Kampung Mamba dan Kampung Zoambili, di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Kamis (2/3/2023). Untuk diketahui, dua kampung ini dulunya dikenal sebagai salah satu basis KKB.
Pangkostrad hadir didampingi Danrem 173/Praja Vira Baraja Brigjen TNI Sri Widodo. Kendati menembus zona merah KKB, Maruli dan rombongan begitu tenang saat menemui para Ksatria Tengkorak di bawah pimpinan Raja Aibon Kogila. Dia juga menyampaikan pesan agar para anggotanya tak pernah putus semangat.
"Tugas kami yang utama mengamankan pembangunan untuk menyejahterakan masyarakat. Di luar tugas-tugas tersebut, kami juga mengerjakan hal-hal secara swadaya, seperti taman bermain, serta jaringan air bersih, sehingga masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan. Mudah-mudahan ini dapat mempercepat proses pembangunan," kata Maruli.
(nic)
Lihat Juga :
tulis komentar anda