Turis di Bali Bikin Petisi Gara-gara Ayam Berkokok, Partai Garuda: Kelihatannya Lucu dan Sepele
Sabtu, 04 Maret 2023 - 21:41 WIB
DENPASAR - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi merespons petisi yang dibuat oleh belasan turis asing di Bali yang mengeluhkan suara kokok ayam di penginapan. Para turis Rusia di Bali itu merasa terganggu dengan suara ayam berkokok di sekitar tempat mereka menginap.
Kemudian, kata Teddy, Trantib di sana meminta agar pemilik ayam merelokasi ayamnya, menjauh dari lokasi penginapan. Tapi, hal itu ditolak oleh pemilik ayam tersebut.
"Kelihatannya lucu dan sepele, tapi ini tidak lucu dan tidak sepele. Karena memberi ruang bagi pihak asing untuk mendikte masyarakat lokal," kata Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/3/2023).
Menurut Teddy, seharusnya Trantib di sana tegas, jika tidak nyaman, komplain ke hotel atau pindah mencari hotel lain, bukan malah mendikte warga lokal pemilik ayam.
"Berbeda jika tetangga pemilik ayam itu atau warga sekitar yang merasa terganggu, maka bisa dibicarakan, dicari penyelesaiannya, bukan turis yang hanya mampir sebentar," katanya.
Bahkan, lanjut dia, jika tidak ada titik temu, bisa menggunakan KUH Perdata dan UU tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
"Menghormati dan melindungi para tamu adalah adab yang baik dan memang sudah menjadi karakter masyarakat bangsa ini, tapi bukan berarti harus menginjak harga diri kita. Kasus ini terlihat sepele tapi ini tidak sepele," pungkasnya yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
Diberitakan sebelumnya, belasan bule Rusia di Bali mendatangi kantor camat Kuta Selatan, Badung, Bali. Mereka menyampaikan petisi yang isinya komplain dengan suara kokok ayam di penginapannya.
"Kebanyakan yang komplain bule Rusia. Mereka komplain karena merasa terganggu dengan suara ayam berkokok setiap pagi dan malam hari di tempatnya menginap," kata Kasi Satuan Tramtib Kecamatan Kuta Selatan I Kadek Agus Alit Juwita, Jumat (3/3/2023).
Menurutnya, belasan bule yang komplain itu datang ke kantor kecamatan lalu memberikan surat lengkap dengan tandatangan belasan orang bule. Mereka kebanyakan menginap di homestay Anumaya Bay View di Jimbaran.
Dalam petisi itu, mereka mengeluhkan berisiknya suara kokok ayam yang berasal dari depan homestay. Berisik itu berlangsung setiap hari, mulai dari pagi buta hingga larut malam.
Menanggapi komplain itu, Alit mengaku akan segera menggelar mediasi dengan pemilik rumah di depan homestay yang memelihara ayam. "Awal pekan depan kita coba mediasi mereka," ujarnya.
Kemudian, kata Teddy, Trantib di sana meminta agar pemilik ayam merelokasi ayamnya, menjauh dari lokasi penginapan. Tapi, hal itu ditolak oleh pemilik ayam tersebut.
"Kelihatannya lucu dan sepele, tapi ini tidak lucu dan tidak sepele. Karena memberi ruang bagi pihak asing untuk mendikte masyarakat lokal," kata Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/3/2023).
Menurut Teddy, seharusnya Trantib di sana tegas, jika tidak nyaman, komplain ke hotel atau pindah mencari hotel lain, bukan malah mendikte warga lokal pemilik ayam.
"Berbeda jika tetangga pemilik ayam itu atau warga sekitar yang merasa terganggu, maka bisa dibicarakan, dicari penyelesaiannya, bukan turis yang hanya mampir sebentar," katanya.
Bahkan, lanjut dia, jika tidak ada titik temu, bisa menggunakan KUH Perdata dan UU tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
"Menghormati dan melindungi para tamu adalah adab yang baik dan memang sudah menjadi karakter masyarakat bangsa ini, tapi bukan berarti harus menginjak harga diri kita. Kasus ini terlihat sepele tapi ini tidak sepele," pungkasnya yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
Diberitakan sebelumnya, belasan bule Rusia di Bali mendatangi kantor camat Kuta Selatan, Badung, Bali. Mereka menyampaikan petisi yang isinya komplain dengan suara kokok ayam di penginapannya.
"Kebanyakan yang komplain bule Rusia. Mereka komplain karena merasa terganggu dengan suara ayam berkokok setiap pagi dan malam hari di tempatnya menginap," kata Kasi Satuan Tramtib Kecamatan Kuta Selatan I Kadek Agus Alit Juwita, Jumat (3/3/2023).
Menurutnya, belasan bule yang komplain itu datang ke kantor kecamatan lalu memberikan surat lengkap dengan tandatangan belasan orang bule. Mereka kebanyakan menginap di homestay Anumaya Bay View di Jimbaran.
Dalam petisi itu, mereka mengeluhkan berisiknya suara kokok ayam yang berasal dari depan homestay. Berisik itu berlangsung setiap hari, mulai dari pagi buta hingga larut malam.
Menanggapi komplain itu, Alit mengaku akan segera menggelar mediasi dengan pemilik rumah di depan homestay yang memelihara ayam. "Awal pekan depan kita coba mediasi mereka," ujarnya.
(nag)
tulis komentar anda