Siap Tampung Relokasi Industri China, Jabar Janji Permudah Izin

Kamis, 16 Juli 2020 - 23:15 WIB
"Kami yakin, melalui rencana ini, pertumbuhan ekonomi kami tidak akan ada di bawah nol persen. Kami yakin akan ada di antara 2 sampai 2,5 persen pada Desember 2020 nanti," ujar dia.

Namun, Kang Emil mengakui, menggaet investor yang ingin merelokasi investasi dari China tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi, Indonesia harus bersaing dengan negara-negara lain, seperti Vietnam dan Thailand yang menyiapkan berbagai daya tarik untuk menampung relokasi investasi dari China.

Oleh karena itu, Gubernur berharap, pemerintah memberi insentif yang bersifat tailor-made seperti pajak, cukai, maupun regulasi non-fiskal lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing industri.

"Hal ini menjadi aspek penting dalam meningkatkan daya saing industri untuk menggaet relokasi investasi dari China," tutur Kang Emil.

Diketahui, Presiden Jokowi sempat menyayangkan ketidakmampuan Indonesia menggaet 33 perusahaan asal Tiongkok yang merelokasi investasinya pada 2019 lalu.

Dia pun memerintahkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memberikan pelayanan sebaik-baiknya bagi industri dari sejumlah negara yang akan masuk ke Indonesia.

"Saya tidak mau lagi ada potensi 119 perusahaan yang akan relokasi dari Tiongkok keluar lagi. Jangan sampai kita tidak mendapatkan perusahaan-perusahaan itu untuk mau masuk ke Indonesia," tegas Jokowi, Selasa (30/6/2020).
(awd)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More