Meriam Puntung, Saksi Bisu Gagalnya Sultan Aceh Mempermaisuri Putri Hijau

Kamis, 02 Maret 2023 - 05:15 WIB
Saat itu, Kerajaan Timur Raya atau Deli Lama, dipimpin oleh seorang raja yang memiliki seorang putri cantik, bernama Putri Hijau. Dia juga memiliki dua orang putra yang bernama Bambang Yazid dan Mambang Khazali.

"Suatu hari, Sultan Aceh datang untuk meminang Putri Hijau sebagai permaisuri. Namun, pinangan ini ditolak oleh kedua putra raja. Karena merasa dihina, Sultan Aceh menyatakan perang dengan Kerajaan Timur Raya," tulis Arini.

Dalam peperangan itu, pasukan Sultan Aceh ternyata lebih unggul dari prajurit Kerajaan Timur Raya. Merasa terdesak, Mambang Yazid menjelma menjadi ular naga. Sedangkan Mambang Khazali menjadi sepucuk meriam. Dari Mambang Khazali inilah, riwayat Meriam Puntung pecah menjadi tiga bagian dan tersebar ke tiga daerah.

Sementara itu, menurut cerita rakyat Sumatera, dikisahkan bahwa Putri Hijau terkenal karena kecantikannya. Dia disebut Putri Hijau, karena selalu memancarkan cahaya hijau. Bahkan telah dianggap sebagai penjelmaan dewa.



Berbeda dengan cerita sebelumnya, penyebab Sultan Aceh menyerang Kerajaan Timur Raya, bukan karena ditolak oleh dua abangnya. Tetapi karena Putri Hijau yang menolak lamaran Sultan Mukhayat Syah. Merasa terhina lamarannya ditolak, Sultan Aceh menyatakan perang dan menyerang Kerajaan Timur Raya.

Dalam peperangan itu, disebutkan banyak prajurit Aceh yang tewas. Akhirnya, Perdana Menteri Aceh membuat muslihat untuk mengalahkan Kerajaan Timur Raya. Tipu muslihat itu adalah menembak uang ringgit ke arah musuh.

Saat melihat uang ringgit, ternyata banyak prajurit Kerajaan Timur Raya yang silau. Sehingga, tanpa sadar mereka menghancurkan pertahanan perang mereka dengan menebangi rumpun bambu yang rapat saat perang.

Akibat tipu muslihat itu, benteng pertahanan Kerajaan Timur Raya runtuh. Merasa terdesak, Mambang Khazali atau Khayali mengubah dirinya menjadi meriam. Karena tembakan yang bertubi-tubi ini, meriam Mambang Khazali terpecah menjadi dua. Kepala meriamnya terpental ke Aceh, dan bagian belakangnya tetap di Deli.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content