Tragedi Kelam di Kemusuk, Pembantaian Massal Belanda Dipicu Dendam Serangan Umum 1 Maret 1949

Rabu, 01 Maret 2023 - 06:05 WIB
"Beliau merasa bersalah tapi tidak bisa (menjaga Jogja), karena itulah melakukan serangan," katanya.



Serangan mendadak tersebut menimbulkan banyak korban jiwa dan bangunan yang hancur di pihak Belanda. Serangan tersebut sontak membuat Belanda kaget sekaligus geram.

Bahkan, Belanda langsung memburu pemimpin pasukan yang menyerang tanggal 29 Desember malam itu. Mereka langsung menyebar telik sandi untuk mencari tahu siapa yang memimpin serangan tersebut.

"Itu Belanda kaget, Iho kok ada (serangan) katanya TNI sudah kalah, Republik sudah bubar bilangnya radio Belanda tapi kok saya diserang. Siapa ini kepalanya, siapa yang menyerang," ujarnya.

Pembantaian Massal di Kemusuk

Usai menyebar telik sandi, mereka baru mengetahui jika serangan tersebut adalah hasil karya Soeharto. Belanda kemudian mencari Soeharto ke tanah kelahirannya di Kemusuk.

Pencarian di Kemusuk mulai berlangsung sejak datangnya pasukan Belanda pada tanggal 6 Januari 1949. Saat itu, banyak masyarakat yang tidak mau memberitahu di mana keberadaan Soeharto hingga berujung pada pembunuhan secara massal atau genosida.

"Rakyat sini tidak tahu, semua tidak mengaku. Karena tidak mengaku digebukin, ditembak, dan dipaksa tetap tidak mengaku," ujarnya.

Kemudian pada tanggal 8 Januari 1949, Belanda kembali ke Kemusuk lagi dengan membawa pasukan lebih besar. Hingga terjadilah pembunuhan massal dan rumah-rumah dibakar. Dusun Kemusuk luluh lantak dibakar oleh Belanda.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content