Peranan Orang Tua Penting Menjaga Keamanan Anak Dalam Platform Digital
Sabtu, 25 Februari 2023 - 15:07 WIB
JAKARTA - Internet berhasil menembus seluruh kelompok masyarakat, termasuk kelompok anak-anak. Di balik segudang manfaat, teknologi digital juga menyimpan potensi bahaya.
Anggota DPR Komisi I Fraksi Gerindra Subarna mengatakan, maraknya kasus kenakalan remaja yang saat ini terjadi disinyalir merupakan bagian dari dampak negatif pemanfaatan platform digital yang tanpa pengawasan.
Hal itu disampaikan Subarna saat acara Ngobrol Bareng Legislator (Ngobras) dengan tema "Keamanan Anak Dalam Platform Digital" yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bersama Komisi I DPR, dikutip Sabtu (25/2/2023).
Menurut Subarna, cara untuk menanggulangi dampak bahaya dunia digita bagi anak-anak adalah melindungi identitas platform digital anak-anak, mengawasi siapa lawan bicara anak-anak, serta menunjukan konten yang sesuai dengan usianya.
"Yang utama adalah menanamkan kreativitas kepada anak-anak untuk mewujudkan literasi digital serta mewujudkan generasi yang berkarakter," ungkapnya.
Senada, Abid Mujadid, salah seorang fasilitator sekaligus pakar digital menyebut perkembangan teknologi digital saat ini seperti dua mata pisau.
"Orang dewasa mungkin tidak pengguna aktif, tapi bagi anak-anak di bawah 17 tahun hampir semua pengguna aktif media sosial. Ini kemajuan seperti dua mata pisau, satu positif, satu negatif," jelasnya.
Anggota DPR Komisi I Fraksi Gerindra Subarna mengatakan, maraknya kasus kenakalan remaja yang saat ini terjadi disinyalir merupakan bagian dari dampak negatif pemanfaatan platform digital yang tanpa pengawasan.
Hal itu disampaikan Subarna saat acara Ngobrol Bareng Legislator (Ngobras) dengan tema "Keamanan Anak Dalam Platform Digital" yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bersama Komisi I DPR, dikutip Sabtu (25/2/2023).
Menurut Subarna, cara untuk menanggulangi dampak bahaya dunia digita bagi anak-anak adalah melindungi identitas platform digital anak-anak, mengawasi siapa lawan bicara anak-anak, serta menunjukan konten yang sesuai dengan usianya.
"Yang utama adalah menanamkan kreativitas kepada anak-anak untuk mewujudkan literasi digital serta mewujudkan generasi yang berkarakter," ungkapnya.
Senada, Abid Mujadid, salah seorang fasilitator sekaligus pakar digital menyebut perkembangan teknologi digital saat ini seperti dua mata pisau.
"Orang dewasa mungkin tidak pengguna aktif, tapi bagi anak-anak di bawah 17 tahun hampir semua pengguna aktif media sosial. Ini kemajuan seperti dua mata pisau, satu positif, satu negatif," jelasnya.
tulis komentar anda