Tingkatkan Produktivitas Tangkap Ikan, Nelayan Lamongan Pelajari Fitur Teknologi Digital

Minggu, 16 Juli 2023 - 07:24 WIB
loading...
Tingkatkan Produktivitas Tangkap Ikan, Nelayan Lamongan Pelajari Fitur Teknologi Digital
Nelayan Lamongan pelajari fitur teknologi digital. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
LAMONGAN - Pemanfaatan teknologi digital mampu mendorong peningkatan produktivitas dan memudahkan nelayan dalam melakukan penangkapan ikan. Rukun Nelayan Blimbing di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) ikuti webinar untuk mempelajari fitur teknologi digital.

Chief Operating Regional ACSB East Java Muhajir Sulthonul Aziz mengungkap hal tersebut, saat menjadi narasumber dalam diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Rukun Nelayan Blimbing di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) lama Blimbing Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (15/7) petang.

”Di sektor maritim, kini telah ada aplikasi mFish maupun startup FishOn. Dengan memanfaatkan aplikasi tersebut, para nelayan mengetahui lokasi penangkapan ikan, cuaca, gelombang, perkiraan BBM dalam sekali trip penangkapan, juga info harga jual ikan,” jelas Muhajir dalam diskusi bertajuk ”Belajar Menggunakan Fitur Teknologi Digital untuk Para Nelayan” itu.



Dalam diskusi luring (offline) yang digelar ”chip in” di acara Pasar Rakyat Lamongan itu, Muhajir menyebut, aplikasi mFish merupakan aplikasi yang diperuntukkan bagi nelayan untuk membantu meningkatan produktivitas dalam menangkap ikan di laut.

Melalui aplikasi itu, lanjut Muhajir, nelayan bisa mendapatkan berbagai informasi pokok untuk bekal melaut, seperti misalnya arah dan kecepatan angin, lokasi keberadaan plankton, juga penunjuk arah pulang maupun ihwal pelestarian lingkungan.

”Tanpa bantuan teknologi, mencari ikan di laut bersifat untung-untungan. Nelayan tidak mengetahui secara pasti kondisi cuaca, wilayah mana yang terdapat ikan, dan navigasi untuk kembali,” imbuh Muhajir dalam diskusi yang dipandu moderator Yuris Sabrina itu.



Muhajir menambahkan, pemanfaatan teknologi digital beserta fiturnya, membuat nelayan dapat mengoptimalkan setiap trip penangkapan ikan dengan baik serta menambah potensi penghasilan mereka. ”Apalagi jika disertai pemanfaatan media sosial untuk berjejaring dengan sesama nelayan,” pungkas Muhajir Sulthonul Aziz.

Dari perspektif etika digital, dosen sekaligus praktisi Regional Treasure Member of ACSB East Java E. Rizky Wulandari mengatakan, nelayan perlu memahami etika digital dalam memanfaatkan teknologi digital dan fiturnya. Kompetensi literasi digital terkait netiket dibutuhkan saat membangun relasi maupun berkolaborasi.

”Nelayan perlu memiliki kemampuan mengakses informasi sesuai netiket, maupun menyeleksi dan menganalisis informasi saat berkomunikasi di platform digital,” tegas Rizky Wulandari di hadapan para nelayan dan pelaku UMKM pengolahan hasil ikan yang hadir sebagai peserta diskusi.

Sementara peminat bisnis Sandra Azarilly Sabellina mengatakan, sudah saatnya Indonesia menjadi raksasa di bidang maritim. Sebagai negara kepulauan terbesar dan laut yang luas, Indonesia berpotensi menjadi negara penghasil ikan terbesar dunia.

”Hal itu bergantung pada nelayan beserta peralatan yang digunakan untuk menangkap ikan maupun ketrampilan dalam memanfaatkan teknologi digital dan fiturnya,” kata Sandra Sabellina.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0997 seconds (0.1#10.140)