Pemprov Jabar Klaim Angka Pengangguran Terbuka Turun
Selasa, 21 Februari 2023 - 16:25 WIB
Di sisi lain, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2022 sebanyak 25,58 juta orang, naik 0,84 juta orang dibanding Agustus 2021. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) naik 1,20 persen poin dari 64,95 persen menjadi 66,15 persen.
Adapun penduduk yang bekerja sebanyak 23,45 juta orang atau naik sebanyak 1,14 juta orang dari Agustus 2021.
Berdasarkan hasil Sakernas BPS Agustus 2022, lanjut Taufik, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak di Jabar adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebesar 23,19 persen.
"Industri pengolahan sebesar 19,29 persen dan pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar 15,29 persen," sebutnya.
Kemudian, sebanyak 10,64 juta orang (45,39 persen) bekerja pada kegiatan formal atau naik sebanyak 0,51 juta orang jika dibandingkan Agustus 2021.
Taufik juga mengatakan, pengangguran terbuka di Jabar paling banyak akibat terdampak Covid-19. Masih terdapat 1,02 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19.
Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (0,08 juta orang), bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 (0,09 juta orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (0,03 juta orang).
Kemudian, sebagian besar masih tetap bekerja namun mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (0,82 juta orang). "Data BPS secara nasional, terdapat 4,15 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19," tandasnya.
Adapun penduduk yang bekerja sebanyak 23,45 juta orang atau naik sebanyak 1,14 juta orang dari Agustus 2021.
Berdasarkan hasil Sakernas BPS Agustus 2022, lanjut Taufik, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak di Jabar adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebesar 23,19 persen.
"Industri pengolahan sebesar 19,29 persen dan pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar 15,29 persen," sebutnya.
Baca Juga
Kemudian, sebanyak 10,64 juta orang (45,39 persen) bekerja pada kegiatan formal atau naik sebanyak 0,51 juta orang jika dibandingkan Agustus 2021.
Taufik juga mengatakan, pengangguran terbuka di Jabar paling banyak akibat terdampak Covid-19. Masih terdapat 1,02 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19.
Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (0,08 juta orang), bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 (0,09 juta orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (0,03 juta orang).
Kemudian, sebagian besar masih tetap bekerja namun mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (0,82 juta orang). "Data BPS secara nasional, terdapat 4,15 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19," tandasnya.
(nic)
Lihat Juga :
tulis komentar anda