Pemprov Jabar Klaim Angka Pengangguran Terbuka Turun

Selasa, 21 Februari 2023 - 16:25 WIB
loading...
Pemprov Jabar Klaim Angka Pengangguran Terbuka Turun
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengklaim angka pengangguran terbuka di daerah itu mengalami menurunan. Foto: Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat mengklaim tingkat pengangguran terbuka (TPT) di daerah itu mengalami penurunan sepanjang 2022. Angkanya pun diklaim mencapai 1,51 persen.

Kendati demikian, bukan berarti pengangguran di Jabar hilang. Sebab, masih ada 8,31 persen yang masih tercatat menganggur.

Angka-angka tersebut berasal dari data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, Agustus 2022 lalu. Penurunan 1,51 persen merupakan perbandingan dengan Agustus 2021 yang mencapai 9,82 persen.



Penurunan tersebut jika dilihat memang lebih tinggi dibandingkan data nasional. Data secara nasional, pada Agustus 2022, TPT hanya turun sebesar 0,63 persen dibandingkan Agustus 2021.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, Rachmat Taufik Garsadi mengatakan, penurunan TPT tersebut adalah penurunan pengangguran tertinggi kedua di tingkat nasional.



Menurut Taufik, tingkat pengangguran Jabar turun, tapi tidak dapat bergerak secepat provinsi lain. Pasalnya, Jabar memiliki banyak peluang kerja namun peminatnya juga banyak.

"Banyak info lowongan kerja di Jabar, namun banyak pelamar kerja yang datang dari luar Jabar," kata Taufik, Selasa (21/3/2023).



Di sisi lain, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2022 sebanyak 25,58 juta orang, naik 0,84 juta orang dibanding Agustus 2021. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) naik 1,20 persen poin dari 64,95 persen menjadi 66,15 persen.

Adapun penduduk yang bekerja sebanyak 23,45 juta orang atau naik sebanyak 1,14 juta orang dari Agustus 2021.

Berdasarkan hasil Sakernas BPS Agustus 2022, lanjut Taufik, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak di Jabar adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebesar 23,19 persen.

"Industri pengolahan sebesar 19,29 persen dan pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu sebesar 15,29 persen," sebutnya.



Kemudian, sebanyak 10,64 juta orang (45,39 persen) bekerja pada kegiatan formal atau naik sebanyak 0,51 juta orang jika dibandingkan Agustus 2021.

Taufik juga mengatakan, pengangguran terbuka di Jabar paling banyak akibat terdampak Covid-19. Masih terdapat 1,02 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19.

Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (0,08 juta orang), bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 (0,09 juta orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (0,03 juta orang).

Kemudian, sebagian besar masih tetap bekerja namun mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (0,82 juta orang). "Data BPS secara nasional, terdapat 4,15 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19," tandasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2180 seconds (0.1#10.140)