Penampakan Angin Puting Beliung di Tengah Laut Bikin Panik Nelayan
Rabu, 15 Juli 2020 - 19:21 WIB
PANDEGLANG - Penampakan angin puting beliung di Perairan Pulau Liwungan membuat panik nelayan dan para pegawai Dinas Perikanan Pandeglang, Banten, pada Rabu (15/7/2020). Dalam video amatir yang direkam warga terlihat angin puting beliung berputar-putar dari atas ketinggian puluhan meter dan menghantam permukaan laut hingga membuat air laut naik ke atas.
Menurut Aep Ucok nelayan setempat, warga khawatir angin yang berputar tersebut menghantam tambak apung udang lobster yang tengah didatangi pihak Dinas Kelautan Kabupaten Pandeglang, Banten . Dimana saat itu tengah dilakukan kegiatan pemantauan budidaya lobster di keramba jaring apung.
“Kami khawatir pusaran angin sampai ke tempat tambak lobster dan merusak seluruh isi keramba dan rumah singgah milik nelayan,” katanya.
Sebagian nelayan mengaku sering melihat terjadinya angin puting beliung yang terjadi di tengah laut. Namun bagi sebagian warga angin kencang berputar tersebut sangat mengerikan karena dapat merusak dan mempork porandakan apa saja yang dilintasinya. (Baca: Banjir di Kapuas Hulu Meluas, 7 Kecamatan Terendam)
Beruntung angin puting beliung tersebut hanya terjadi beberapa menit saja. Sehingga kegiatan pemantauan pembibitan lobster tetap dilanjutkan.
“Cuaca buruk seperti tingginya intensitas curah hujan dapat mempengaruhi PH air laut yang berdampak matinya udang lobster,” kata Kepala Dinas Perikanan Pandeglang Suedi Kurdiatna.
Menurut Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang di perairan di Pulau Liwungan ini menjadi tempat yang baik buat pengembangbiakkan lobster.
“Lobster pasir dan lobster mutiara ini menjadi andalan para nelayan untuk membudidayakan secara alami. Para nelayan dapat menjual hasil tangkapan lobster ke tempat budidaya milik perusahaan tambak sehingga menjadi penghasilan tambahan bagi mereka,”timpalnya.
Menurut Aep Ucok nelayan setempat, warga khawatir angin yang berputar tersebut menghantam tambak apung udang lobster yang tengah didatangi pihak Dinas Kelautan Kabupaten Pandeglang, Banten . Dimana saat itu tengah dilakukan kegiatan pemantauan budidaya lobster di keramba jaring apung.
“Kami khawatir pusaran angin sampai ke tempat tambak lobster dan merusak seluruh isi keramba dan rumah singgah milik nelayan,” katanya.
Sebagian nelayan mengaku sering melihat terjadinya angin puting beliung yang terjadi di tengah laut. Namun bagi sebagian warga angin kencang berputar tersebut sangat mengerikan karena dapat merusak dan mempork porandakan apa saja yang dilintasinya. (Baca: Banjir di Kapuas Hulu Meluas, 7 Kecamatan Terendam)
Beruntung angin puting beliung tersebut hanya terjadi beberapa menit saja. Sehingga kegiatan pemantauan pembibitan lobster tetap dilanjutkan.
“Cuaca buruk seperti tingginya intensitas curah hujan dapat mempengaruhi PH air laut yang berdampak matinya udang lobster,” kata Kepala Dinas Perikanan Pandeglang Suedi Kurdiatna.
Menurut Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang di perairan di Pulau Liwungan ini menjadi tempat yang baik buat pengembangbiakkan lobster.
“Lobster pasir dan lobster mutiara ini menjadi andalan para nelayan untuk membudidayakan secara alami. Para nelayan dapat menjual hasil tangkapan lobster ke tempat budidaya milik perusahaan tambak sehingga menjadi penghasilan tambahan bagi mereka,”timpalnya.
(sms)
tulis komentar anda