Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, 8 Kali Muntahkan Lava Pijar dan Abu Vulkanik
Senin, 23 Januari 2023 - 19:44 WIB
LAMPUNG SELATAN - Gunung Anak Krakatau kembali erupsi, 8 kali memuntahkan lava pijar dan abu vulkanik . Bahkan pantauan dari kawah mengeluarkan asap hitam kelabu dengan ketinggian ratusan meter.
Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terletak di selat sunda terjadi sejak Senin dini hari pukul 00.41 hingga 09.28 WIB, erupsi dengan ketinggian 200 hingga 500 meter terjadi 8 kali dan dari dalam kawah memuntahkan material vulkanik dan asap berwarna hitam kelabu mengarah ke timur.
Menurut keterangan petugas pos pantau, erupsi kali ini disertai lava pijar pada dini hari.
“Peningkatan aktivitas ini disebabkan tingginya curuh hujan di area kawah, sehingga menimbulkan letusan freatik, sementara dari seismograp terekam garis acak yang menunjukan adanya gempa tektonik dan vulkanik,” kata Suwarno, Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau.
Tercatat selama bulan Januari, Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda Lampung Selatan, mengalami erupsi sebanyak 16 kali, tanggal 5 terjadi 4 kali erupsi, tanggal 11 sebanyak 2 kali, tanggal 12 terjadi 2 kali erupasi dan tanggal 23 januari 8 kali erupsi.
“Dari pengamatan petugas pos pantau, tidak terdengar suara dentuman, aktivitas ini merupakan hal wajar di setiap gunung berapi,” ujar Suwarno.
Dia menegaskan, Gunung Anak Krakatau masih bersatus siaga atau level tiga, siapa pun dilarang mendekati gunung dalam radius 5 km karena sangat berbahaya. “Warga diimbau tetap tenang dan jangan mudah terprofokasi informasi dari sumber yang tidak jelas,” tegasnya.
Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terletak di selat sunda terjadi sejak Senin dini hari pukul 00.41 hingga 09.28 WIB, erupsi dengan ketinggian 200 hingga 500 meter terjadi 8 kali dan dari dalam kawah memuntahkan material vulkanik dan asap berwarna hitam kelabu mengarah ke timur.
Baca Juga
Menurut keterangan petugas pos pantau, erupsi kali ini disertai lava pijar pada dini hari.
“Peningkatan aktivitas ini disebabkan tingginya curuh hujan di area kawah, sehingga menimbulkan letusan freatik, sementara dari seismograp terekam garis acak yang menunjukan adanya gempa tektonik dan vulkanik,” kata Suwarno, Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau.
Tercatat selama bulan Januari, Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda Lampung Selatan, mengalami erupsi sebanyak 16 kali, tanggal 5 terjadi 4 kali erupsi, tanggal 11 sebanyak 2 kali, tanggal 12 terjadi 2 kali erupasi dan tanggal 23 januari 8 kali erupsi.
“Dari pengamatan petugas pos pantau, tidak terdengar suara dentuman, aktivitas ini merupakan hal wajar di setiap gunung berapi,” ujar Suwarno.
Dia menegaskan, Gunung Anak Krakatau masih bersatus siaga atau level tiga, siapa pun dilarang mendekati gunung dalam radius 5 km karena sangat berbahaya. “Warga diimbau tetap tenang dan jangan mudah terprofokasi informasi dari sumber yang tidak jelas,” tegasnya.
(nic)
tulis komentar anda