Gubernur Khofifah Dukung KH M Bisri Syansuri Jadi Pahlawan Nasional, Begini Kisah Perjuangannya
Senin, 23 Januari 2023 - 18:17 WIB
JOMBANG - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendukung pengajuan sosok KH M Bisri Syansuri sebagai sosok pahlawan nasional . Kiai Bisri memiliki jasa besar dalam perjuangan bangsa, terutama saat resolusi jihad serta dalam memajukan pendidikan pada kaum perempuan.
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah usai menghadiri Haul KH M Bisri Syansuri ke-44, Nyai Hj. Nur Khodijah ke-74 dan Harlah Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang.
“Kepada dzuriyah Denanyar, saya secara khusus menyampaikan proses pengajuan KH. M. Bisri Syansuri menjadi pahlawan nasional agar dimaksimalkan pemenuhan persyaratannya ,” ungkap Khofifah usai acara, Senin (23/1/2023).
Hal tersebut dirasa penting mengingat perjuangan KH M Bisri Syansuri saat menjadi komandan dan membantu mengkomunikasikan gerakan Hizbullah dan Sabilillah bersama para santri saat resolusi jihad merupakan sentral komando pergerakan pasukan. “Selain itu, Beliau juga memiliki peran yang luar biasa dalam proses perjuangan bagi bangsa dan negara saat pra dan pasca kemerdekaan,” katanya.
Sebagaimana diketahui, KH M Bisri Syansuri adalah seorang ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang lahir pada 18 September 1886 di Tayu, Pati, Jawa Tengah. Semasa kecil, Bisri muda belajar pada KH Abd Salam, seorang ahli dan hafal Al-Qur’an dan juga ahli dalam bidang fiqih.
Di sana, ia belajar ilmu nahwu, saraf, fiqih, tasawuf, tafsir, hadits. Gurunya dikenal sebagai tokoh yang disiplin dalam menjalankan aturan agama. Usia 15 tahun, mulai belajar ilmu agama di luar tanah kelahirannya, pada kedua tokoh agama yang terkenal pada waktu itu yaitu KH Kholil Kasingan Rembang dan KH Syu’aib Sarang Lasem.
Bisri muda juga berguru kepada Syaikhona Kholil Bangkalan. Di pesantren inilah ia kemudian bertemu dengan KH Abdul Wahab Chasbullah, seorang yang kemudian menjadi kawan dekatnya hingga akhir hayat di samping sebagai kakak iparnya.
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah usai menghadiri Haul KH M Bisri Syansuri ke-44, Nyai Hj. Nur Khodijah ke-74 dan Harlah Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang.
“Kepada dzuriyah Denanyar, saya secara khusus menyampaikan proses pengajuan KH. M. Bisri Syansuri menjadi pahlawan nasional agar dimaksimalkan pemenuhan persyaratannya ,” ungkap Khofifah usai acara, Senin (23/1/2023).
Hal tersebut dirasa penting mengingat perjuangan KH M Bisri Syansuri saat menjadi komandan dan membantu mengkomunikasikan gerakan Hizbullah dan Sabilillah bersama para santri saat resolusi jihad merupakan sentral komando pergerakan pasukan. “Selain itu, Beliau juga memiliki peran yang luar biasa dalam proses perjuangan bagi bangsa dan negara saat pra dan pasca kemerdekaan,” katanya.
Sebagaimana diketahui, KH M Bisri Syansuri adalah seorang ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang lahir pada 18 September 1886 di Tayu, Pati, Jawa Tengah. Semasa kecil, Bisri muda belajar pada KH Abd Salam, seorang ahli dan hafal Al-Qur’an dan juga ahli dalam bidang fiqih.
Di sana, ia belajar ilmu nahwu, saraf, fiqih, tasawuf, tafsir, hadits. Gurunya dikenal sebagai tokoh yang disiplin dalam menjalankan aturan agama. Usia 15 tahun, mulai belajar ilmu agama di luar tanah kelahirannya, pada kedua tokoh agama yang terkenal pada waktu itu yaitu KH Kholil Kasingan Rembang dan KH Syu’aib Sarang Lasem.
Bisri muda juga berguru kepada Syaikhona Kholil Bangkalan. Di pesantren inilah ia kemudian bertemu dengan KH Abdul Wahab Chasbullah, seorang yang kemudian menjadi kawan dekatnya hingga akhir hayat di samping sebagai kakak iparnya.
tulis komentar anda