Cegah Depresi

Kamis, 07 Mei 2015 - 09:17 WIB
Cegah Depresi
Cegah Depresi
A A A
MEDAN - PSMS Medan tidak ingin penghentian semua kompetisi oleh PSSI berdampak negatif terhadap para pemain. Tim pelatih mencegah jangan sampai pemain mengalami depresi, karena tak kunjung bertanding. Sebab, para punggawa Ayam Kinantan sudah tak sabar untuk bertanding.

Pelatih Fisik PSMS Medan Ardi Nusri mengatakan, mustahil bagi pemain tidak mengalami frustrasi terkait keputusan PSSI tersebut. Hal tersebut dinilai wajar dan itu diyakini dialami seluruh pemain, terutama, pemain yang timnya dibubarkan. Ardi, yang juga dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (Unimed), mengatakan melihat hal tersebut saat pemain menggelar latihan.

Namun, dia mensyukuri keputusan tersebut tidak terlalu memengaruhi M Zulkifli Mursal dkk. Sebab, kondisi PSMS lebih baik ketimbang klub lainnya yang meliburkan tim tanpa batas waktu hingga dibubarkannya tim. Jelas hal tersebut membuat pemain yang mengalami hal itu depresi luar biasa. Memang, manajemen tak membubarkan tim. Dengan keyakinan kompetisi akan bergulir, skuad asuhan Suharto AD dan Edi Syahputra itu tetap dipertahankan dan menggelar latihan rutin.

Jadwal pun disusun, dengan latihan pagi hari dan classroom sore harinya di Makodam I/BB Jalan Jenderal Gatot Subroto, Medan. “Indikator yang saya lihat itu dari latihan. Secara psikologis, pemain kecewa pasti. Tapi, mereka tetap semangat. Mereka tetap serius mengikuti latihan lapangan dan classroom. Saya bisa melihat dari psikologis mereka,” tuturnya. Meski demikian, pria berkumis itu melihat dampak positif yang didapat buntut dari keputusan tersebut.

Fisik pemain yang belum memenuhi standar memiliki banyak waktu baginya menggenjot stamina Andi Prayoga dkk. Program yang telah disusun pun harus diterapkan kepada pemain. “Porsi dan menu latihan diatur, karena jadwal kompetisi belum jelas. Tapi, porsinya tetap dijaga. Sementara fisik pemain memang belum terpenuhi. Karena itu, keputusan ini ada untungnya bagi kami untuk memenuhi standardisasi pemain. Kemampuan maksimal pemain belum terpenuhi, masih di bawah standar. Artinya, pemain harus bisa bermain 2 x 45 dengan tekanan dalam intensitas tinggi,” sebutnya.

Pelatih PSMS Suharto AD mengatakan, timnya harus menyusun program tambahan menyusul keputusan force majuer tersebut. Salah satunya pertandingan uji coba, di mana pertandingan uji coba harus dilakoni pemain dua kali sepekan, crosscountry, dan mengikuti turnamen. “Program-program baru yang nantinya tak merusak persiapan tim. Intinya, program yang tetap kalau tiba-tiba kompetisi bertanding, PSMS tetap siap. Inilah yang harus kami persiapkan,” ujarnya.

Pelatih berkepala plontos itu menegaskan, pertandingan uji coba tersebut wajib dihadapi para pemain. Hasil dari latihan harus bisa diimplementasikan di pertandingan uji coba tersebut. “Dengan uji coba, pemain akan semakin mengetahui karakter tim, karakter masing-masing pemain. Jadi memang sangat penting,” pungkas Suharto.

Haris dasril
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1614 seconds (0.1#10.140)