Jalan Rusak, Ratusan Warga Geruduk Kantor Bupati Batang
A
A
A
BATANG - Ratusan warga Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggeruduk Kantor Bupati Batang, Rabu (6/5/2015) siang. Mereka menuntut perbaikan jalan di sejumlah wilayah di Kabupaten Batang yang rusak parah.
Saat berorasi, massa menilai Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo dan jajarannya pemalas. Sebab, kerusakan sejumlah jalan di Kabupaten Batang sudah cukup lama, namun hingga kini belum ada perbaikan yang dilakukan oleh pemkab setempat.
"Bupati Yoyok dan pejabatnya pemalas. Mereka tidak pernah turun ke lapangan untuk mengecek kondisi masyarakatnya. Jalan Yos Sudarso (menuju pelabuhan/TPI) dan jalan di Depok sudah rusak parah dan sampai sekarang belum diperbaiki," kata koordinator aksi Nur Abadi.
Pihaknya mengaku terpaksa menggalang koin dari masyarakat, untuk perbaikan jalan tersebut. "Koin hasil penggalangan yang kami lakukan kami serahkan kepada pemkab, agar segera dilakukan perbaikan jalan," ujarnya.
Depi, peserta aksi lainnya mengungkapkan bahwa sudah banyak korban jiwa akibat jalan rusak tersebut.
"Akibat jalan rusak parah, warga yang sakit tidak tertolong karena terlambat dibawa ke rumah sakit, sehingga meninggal."
Kedatangan massa diterima oleh Sekda Batang Nashikin dan Ketua DPRD Kabupaten Batang Teguh Raharjo, serta sejumlah jajaran Pemkab Batang.
Teguh mengaku akan menindaklanjuti koin untuk perbaikan jalan yang digalang warga tersebut. Namun, hal itu akan dilakukan sesuai aturan hukum yang ada dan skala prioritas karena keterbatasan anggaran.
"Tahun ini dilaksanakan perbaikan jalan itu. Kalau tidak dibangun tahun ini, warga boleh demo lagi di Kantor DPRD. Jalan Yos Sudarso dan Depok sudah proses lelang," ujarnya.
Sekda Batang Nashikin mengaku pemkab peduli dengan pembangunan insfrastruktur.
"Depok dan Jalan Yos Sudarso dalam waktu dekat digarap. Total anggaran perbaikan jalan di Kabupaten Batang Rp70 M. Kita juga dapat bantuan Gubernur Rp15 M, untuk jalan penghubung Desa Gerlang, Kecamatan Bligo ke Desa Batur, Banjarnegara," ujarnya.
Massa kemudian menyerahkan dua tampah koin kepada Teguh Raharjo dan Nashikin. Aksi tersebut mendapat kawalan ketat petugas kepolisian setempat. Seusai mendapat janji dan kepastian perbaikan jalan dari pemkab dan DPRD setempat, massa membubarkan diri.
Saat berorasi, massa menilai Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo dan jajarannya pemalas. Sebab, kerusakan sejumlah jalan di Kabupaten Batang sudah cukup lama, namun hingga kini belum ada perbaikan yang dilakukan oleh pemkab setempat.
"Bupati Yoyok dan pejabatnya pemalas. Mereka tidak pernah turun ke lapangan untuk mengecek kondisi masyarakatnya. Jalan Yos Sudarso (menuju pelabuhan/TPI) dan jalan di Depok sudah rusak parah dan sampai sekarang belum diperbaiki," kata koordinator aksi Nur Abadi.
Pihaknya mengaku terpaksa menggalang koin dari masyarakat, untuk perbaikan jalan tersebut. "Koin hasil penggalangan yang kami lakukan kami serahkan kepada pemkab, agar segera dilakukan perbaikan jalan," ujarnya.
Depi, peserta aksi lainnya mengungkapkan bahwa sudah banyak korban jiwa akibat jalan rusak tersebut.
"Akibat jalan rusak parah, warga yang sakit tidak tertolong karena terlambat dibawa ke rumah sakit, sehingga meninggal."
Kedatangan massa diterima oleh Sekda Batang Nashikin dan Ketua DPRD Kabupaten Batang Teguh Raharjo, serta sejumlah jajaran Pemkab Batang.
Teguh mengaku akan menindaklanjuti koin untuk perbaikan jalan yang digalang warga tersebut. Namun, hal itu akan dilakukan sesuai aturan hukum yang ada dan skala prioritas karena keterbatasan anggaran.
"Tahun ini dilaksanakan perbaikan jalan itu. Kalau tidak dibangun tahun ini, warga boleh demo lagi di Kantor DPRD. Jalan Yos Sudarso dan Depok sudah proses lelang," ujarnya.
Sekda Batang Nashikin mengaku pemkab peduli dengan pembangunan insfrastruktur.
"Depok dan Jalan Yos Sudarso dalam waktu dekat digarap. Total anggaran perbaikan jalan di Kabupaten Batang Rp70 M. Kita juga dapat bantuan Gubernur Rp15 M, untuk jalan penghubung Desa Gerlang, Kecamatan Bligo ke Desa Batur, Banjarnegara," ujarnya.
Massa kemudian menyerahkan dua tampah koin kepada Teguh Raharjo dan Nashikin. Aksi tersebut mendapat kawalan ketat petugas kepolisian setempat. Seusai mendapat janji dan kepastian perbaikan jalan dari pemkab dan DPRD setempat, massa membubarkan diri.
(zik)