Ngajak Mesum Pacar Orang, Karyawan Bank Dikeroyok
A
A
A
TEGAL - Gara-gara mengirim pesan mesum via BBM kepada pacar orang lain, Andri Wihartoko, seorang karyawan sebuah bank swasta babak belur di hajar Tri Surya Hardianto alias Anto.
Anto yang merupakan warga Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal nekat melakukan penganiayaan tersebut karena panas dengan ulah Andri yang mengirim pesan mesum via BBM ke handphone pacarnya bernama Meli.
Dalam melakukan aksinya, Anto tidak sendirian, namun mengajak beberapa temanya untuk mengeroyok serta megambil sepeda motor Andri.
Akibat perbuatannya tersebut, Anto dan dua temanya diringkus Polres Tegal dan harus meringkuk di balik jeruji penjara. Sementara dua temannya yang kabur masih diburu.
Peristiwa penganiayaan dan perampasan tersebut bermula saat Anto bersama kekasihnya, Meli tengah berpacaran di Alun-alun Slawi, Sabtu 2 Mei 2015 malam. Saat tengah berduaan itu, pelaku mengetahui adanya pesan via BBM masuk dari Andri ke handphone Meli.
Isi BBM tersebut membuat pelaku cemburu dan murka karena Andri mengajak Meli bertemu untuk berhubungan badan.
Bermaksud menjebak Andri, pelaku membalas pesan tersebut dengan menggunakan telepon seluler Meli dan mengajak bertemu di depan Stikes Bhamada Slawi.
Di saat bersamaan, pelaku menghubungi empat orang temannya untuk membantu memberi pelajaran kepada Andri.
Setelah Andri muncul dan bertemu Meli, pelaku bersama teman-temannya yang mengintai dari kejauhan langsung datang menghampiri untuk menghajar Andri. Tak menyangka dijebak Andri pun ketakutan dan berupaya lari dengan sepeda motornya.
Sontak Anto dan teman-temannya langsung mengejar Andri. Di depan Pasar Banjaran Andri berhasil dipepet dan langsung dikeroyok.
Akibat pengeroyokan tersebut, Andri yang merupakan warga Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan mengalami luka memar pada bagian pipi, bibir, dan leher. Sepeda motor Honda Vario G 3098 BN serta satu unit hanphone korban juga dirampas.
"Saya keroyok dengan teman-teman dan tidak tahu kenapa salah satu teman saya malah meminta motor Andri," kata Anto.
Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Juli Monansoni mengatakan, sehari setelah kejadian korban melaporkan penganiayaan dan perampasan yang dialaminya ke polisi.
"Dari laporan tersebut kami menangkap pelaku utama, Anto dan dua temannya, Bagus Restu Wibisono serta Agung Perdana. Sedangkan dua pelaku lainnya kami masih kejar," kata Juli, Minggu (3/5/2015).
Anto yang merupakan warga Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal nekat melakukan penganiayaan tersebut karena panas dengan ulah Andri yang mengirim pesan mesum via BBM ke handphone pacarnya bernama Meli.
Dalam melakukan aksinya, Anto tidak sendirian, namun mengajak beberapa temanya untuk mengeroyok serta megambil sepeda motor Andri.
Akibat perbuatannya tersebut, Anto dan dua temanya diringkus Polres Tegal dan harus meringkuk di balik jeruji penjara. Sementara dua temannya yang kabur masih diburu.
Peristiwa penganiayaan dan perampasan tersebut bermula saat Anto bersama kekasihnya, Meli tengah berpacaran di Alun-alun Slawi, Sabtu 2 Mei 2015 malam. Saat tengah berduaan itu, pelaku mengetahui adanya pesan via BBM masuk dari Andri ke handphone Meli.
Isi BBM tersebut membuat pelaku cemburu dan murka karena Andri mengajak Meli bertemu untuk berhubungan badan.
Bermaksud menjebak Andri, pelaku membalas pesan tersebut dengan menggunakan telepon seluler Meli dan mengajak bertemu di depan Stikes Bhamada Slawi.
Di saat bersamaan, pelaku menghubungi empat orang temannya untuk membantu memberi pelajaran kepada Andri.
Setelah Andri muncul dan bertemu Meli, pelaku bersama teman-temannya yang mengintai dari kejauhan langsung datang menghampiri untuk menghajar Andri. Tak menyangka dijebak Andri pun ketakutan dan berupaya lari dengan sepeda motornya.
Sontak Anto dan teman-temannya langsung mengejar Andri. Di depan Pasar Banjaran Andri berhasil dipepet dan langsung dikeroyok.
Akibat pengeroyokan tersebut, Andri yang merupakan warga Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan mengalami luka memar pada bagian pipi, bibir, dan leher. Sepeda motor Honda Vario G 3098 BN serta satu unit hanphone korban juga dirampas.
"Saya keroyok dengan teman-teman dan tidak tahu kenapa salah satu teman saya malah meminta motor Andri," kata Anto.
Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Juli Monansoni mengatakan, sehari setelah kejadian korban melaporkan penganiayaan dan perampasan yang dialaminya ke polisi.
"Dari laporan tersebut kami menangkap pelaku utama, Anto dan dua temannya, Bagus Restu Wibisono serta Agung Perdana. Sedangkan dua pelaku lainnya kami masih kejar," kata Juli, Minggu (3/5/2015).
(nag)