Jangan Asal Bisa, Harus Semua Genre

Minggu, 03 Mei 2015 - 13:09 WIB
Jangan Asal Bisa, Harus Semua Genre
Jangan Asal Bisa, Harus Semua Genre
A A A
Di banyak kota di Nusantara, sudah berdiri komunitas Indonesia Bass Familiy (IBF). IBF merupakan sekumpulan dari para pemain bas, yang didirikan oleh maestro bas Indonesia, Harry Toledo.

Di Semarang IBF dipimpin Wayasta Suwarto atau yang akrab disapa oleh Whay. Jumlah anggotanya sekitar 60 orang, tapi yang aktif sekitar 30-an saja. Sekali dalam sepekan, komunitas ini berkumpul dengan lokasi yang berpindahpindah. "Kalau dulu di Kedungmudu di lantai 2 bengkel Harapan Jaya Variasi.

Di situ alat musik lengkap dan bisa jamming setiap hari, tapi kanlama-lama tidak enak, karena kami ngrepotinsalah satu anggota, " ujarnya mengawali obroloan di Fliegen Cafe di Jalan Pamularsih. IBF didirikan untuk memberikan pemahaman dan segala ilmu tentang alat musik bas. Tidak hanya teknik atau skill bermain, tapi juga terkait dengan bahan dasar bas itu sendiri dan bagaimana cara menyetel dengan sound.

Kemudian cara memilih bas yang baik dan menentukan senar yang layak untuk beberapa jenis musik tertentu. Ajang kumpul untuk sharing ini mereka biasa sebut kenyal. Ada mentor yang akan memberi pengarahan kepada para anggota, yang belum begitu mahir menggunakan alat musik itu.

Bagi yang masih awam atau pemula tidak perlu khawatir. Mereka tetap bisa bergabung dengan komunitas tersebut. "Jangan takut. Biasanya kalau main bas belum jago, tidak mau datang," kata pria yang sudah malang melintang bergabung di beberapa band Kota Semarang ini. Jika dulu bas hanya dikenal sebagai alat musik pelengkap, sekarang tidak lagi.

Bas bahkan bisa berdiri sendiri, bisa diposisikan sebagai drum dan rythem, sekaligus vokal dalam satu lagu yang disebut ansambel. Bas juga bisa menjadi perkusi. Kalau gitar, suaranya kurang tebal, tapi bas bisa mengatasi. Ini membutuhkan teknik tinggi. Apalagi dengan beragamnya aliran musik, membutuhkan seorang pemetik bas dituntut menguasai semua teknik agar bisa bermain bermacam genre atau allround. Komunitas ini juga sering mengisi pelatihan maupun menggelar pertunjukan.

Dalam waktu dekat IBF akan tampil sekaligus memberikan coaching clinicdi Sugi Jazz di Unika Soegijapranata. Beberapa jebolan komunitas ini tidak hanya bergabung di grup band. Seperti Hani, salah satu pentolan di komunitas tersebut, juga menjadi mentor di Ahmad Dani School of Rock Semarang.

"Apa sihnada yang diinginkan pemain drum dan gitar. Jadi biar menyatu, apalagi namanya saja bas family, " ucapnya. Secara berkala, Presiden IBF Herry Toledo memberikan coaching clinic ke beberapa kota. Selasa, 28 April lalu Herry memberikan pelatihan kepada beberapa komunitas musik di Fliegen House of Beer.

Sebelumnya. Dia juga memberikan pelatihan di Solo dan daerah di provinsi yang lain. Angga, salah satu anggota komunitas drum Semarang sangat mendukung IBF yang sangat terbuka pada kelompok alat musik yang lain. Karena itu dalam setiap eventIBF, pihaknya selalu memberi support.

Arif Purniawan
Kota Semarang
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6132 seconds (0.1#10.140)