17 Pria Hidung Belang dan 3 PSK Terjaring Razia
A
A
A
POLMAN - Sebanyak 17 lelaki hidung belang dan tiga Pekerja Seks Komersial (PSK) dibekuk jajaran Polres Polewali Mandar (Polman) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dari gubuk di Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Polman,
Saat razia, sejumlah pengunjung lokasi prostitusi yang terletak di tengah pusat kota Wonomulyo ini, langsung berhamburan untuk melarikan diri.
Bahkan, beberapa di antaranya harus kembali ke rumah dengan kondisi bermandikan lumpur karena terjatuh, di areal persawahan warga saat berupaya meloloskan diri dari petugas. Meski demikian, aparat tidak pulang dengan tangan kosong.
Sebanyak 17 lelaki hidung belang dan tiga PSK diamankan polisi. Petugas juga mengamankan beberapa wanita lainnya yang diduga bertindak sebagai germo dalam bisnis haram tersebut.
Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koerniawan mengatakan, mereka yang terjaring razia berasal dari berbagai latar belakang berbeda. Dari hasil identifikasi kartu pengenal, sebagian besar berasal dari luar daerah.
“Saat ini, mereka kami amankan untuk diminta keterangan lebih lanjut. Begitupun ketiga wanita dan dua wanita lainnya yang diduga sebagai pemilik bisnis itu,” tutur Agoeng, kepada wartawan, Jumat (1/4/2015).
Dikatakan kapolres, pelaksanaan razia tersebut merupakan salah satu upaya pihak kepolisian dalam menciptakan situasi aman. Selain itu, untuk mengantisipasi dan menghindari merebaknya penyakit masyarakat, khususnya prostitusi.
Perwira berpangkat dua melati ini juga mengatakan, berdasarkan catatan kepolisian, tiga PSK yang berhasil diamankan ternyata sudah pernah terjaring razia.
“Sebelum dibebaskan, terlebih dahulu mereka akan diberikan pembinaan. Tentunya, agar tidak mengulangi pekerjaan haram itu,” tutur Agoeng.
Di tempat yang sama, Camat Kecamatan Wonomulyo, Umbar mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemkab dalam menghentikan praktik prostitusi di wilayah pemerintahannya.
Umbar juga meminta kepada para penghuni lokalisasi untuk menghentikan aktivitasnya, serta membongkar lokasi mesum tersebut. “Kalau tidak diindahkan, dalam tiga sampai seminggu kedepan, kami akan melakukan pembongkaran paksa,” tegasnya.
Saat razia, sejumlah pengunjung lokasi prostitusi yang terletak di tengah pusat kota Wonomulyo ini, langsung berhamburan untuk melarikan diri.
Bahkan, beberapa di antaranya harus kembali ke rumah dengan kondisi bermandikan lumpur karena terjatuh, di areal persawahan warga saat berupaya meloloskan diri dari petugas. Meski demikian, aparat tidak pulang dengan tangan kosong.
Sebanyak 17 lelaki hidung belang dan tiga PSK diamankan polisi. Petugas juga mengamankan beberapa wanita lainnya yang diduga bertindak sebagai germo dalam bisnis haram tersebut.
Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koerniawan mengatakan, mereka yang terjaring razia berasal dari berbagai latar belakang berbeda. Dari hasil identifikasi kartu pengenal, sebagian besar berasal dari luar daerah.
“Saat ini, mereka kami amankan untuk diminta keterangan lebih lanjut. Begitupun ketiga wanita dan dua wanita lainnya yang diduga sebagai pemilik bisnis itu,” tutur Agoeng, kepada wartawan, Jumat (1/4/2015).
Dikatakan kapolres, pelaksanaan razia tersebut merupakan salah satu upaya pihak kepolisian dalam menciptakan situasi aman. Selain itu, untuk mengantisipasi dan menghindari merebaknya penyakit masyarakat, khususnya prostitusi.
Perwira berpangkat dua melati ini juga mengatakan, berdasarkan catatan kepolisian, tiga PSK yang berhasil diamankan ternyata sudah pernah terjaring razia.
“Sebelum dibebaskan, terlebih dahulu mereka akan diberikan pembinaan. Tentunya, agar tidak mengulangi pekerjaan haram itu,” tutur Agoeng.
Di tempat yang sama, Camat Kecamatan Wonomulyo, Umbar mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemkab dalam menghentikan praktik prostitusi di wilayah pemerintahannya.
Umbar juga meminta kepada para penghuni lokalisasi untuk menghentikan aktivitasnya, serta membongkar lokasi mesum tersebut. “Kalau tidak diindahkan, dalam tiga sampai seminggu kedepan, kami akan melakukan pembongkaran paksa,” tegasnya.
(san)