Warga Ngrenak Kewalahan Atasi TPS Liar

Rabu, 29 April 2015 - 10:26 WIB
Warga Ngrenak Kewalahan Atasi TPS Liar
Warga Ngrenak Kewalahan Atasi TPS Liar
A A A
SLEMAN - Tempat pembuangan sampah (TPS) liar di Sleman terus bermunculan. Terutama di lahan-lahan kosong maupun bantaran sungai. Satu di antaranya seperti yang ada di bantaran Jembatan Sewarung Koteng, Dusun Ngrenak, Desa Sidomoyo, Godean. Di tempat ini tumpukan sampah menggunung dengan bau busuk yang menusuk hi - dung.

Berdasarkan informasi, TPS liar itu sudah ada sejak tiga tahun lalu. Namun diperuntukkan khusus bagi warga Ngrenak. Hanya realitanya, justru warga di luar Ngrenak yang memanfaatkan membuang sam pah di tempat ini. Mereka yang membuang kebanyakan pada malam hari dan biasanya memakai motor saat melewati tempat tersebut. Warga setempat sebenarnya sudah berusaha untuk tidak memanfaatkan bantaran itu sebagai TPS.

Baik dengan membakar maupun memasang papan larangan. Namun upaya itu sia-sia karena warga di luar dusun tetap memanfaatkan lokasi tersebut sebagai TPS liar. Warga Ngrenak, Sidomoyo, Godean Sarjono, 44, menga takan, tempat itu memang dimanfaatkan warga sebagai TPS. Awalnya tidak ada masalah.

Sebab jika sudah terlihat banyak, langsung dibakar dan ditimbun. Namun perkembangannya, bukan hanya warga Ngrenak yang membuang sampah, tetapi juga warga di luar Ngrenak. “Karena yang membuang bu kan warga Ngrenak saja, tempat itu menjadi penuh tumpukan sampah. Akibatnya, warga kewalahan mengatasinya,” ungkap Sarjono, kemarin.

Sarjono menjelaskan, indikasi kalau yang membuang sampah di tempat itu bukan hanya warga Ngrenak, yaitu ada mobil pick up yang berhenti untuk menurunkan sampah dan ada sampah cangkang keong. Padahal warga Ngrenak tidak ada yang mengolah keong. “Warga Ngrenak sendiri, sekarang kalau membuang sampah sudah di tempat sampah yang ada di rumahnya masing-masing,” katanya.

Dia berharap ada solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Warga sendiri sebenarnya sudah mengajukan proposal kepada Pemkab Sleman untuk melebarkan jembatan Sewarung Koteng. Hanya saja, sampai sekarang belum ada tanda-tan da akan ada pelebaran jembatan. Meskipun sudah ada petugas yang meninjau.

“Jika jembatan itu dilebarkan, maka TPS itu akan ter kena proyek pelebaran, sehingga tidak lagi menjadi TPS,” katanya. Warga lainnya, Hardi, yang berprofesi sebagai pemulung sampah menambahkan, keberadaan TPS ini sudah lama.

Priyo setyawan
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6882 seconds (0.1#10.140)