Tugas Berat Pelatih

Rabu, 29 April 2015 - 09:36 WIB
Tugas Berat Pelatih
Tugas Berat Pelatih
A A A
MEDAN - Pelatih PSMS Medan Suharto AD mengemban tugas berat. Selain harus membuat performa Ayam Kinantan solid, dia juga harus membina tiga pemain anyar yang masuk belakangan. Ketiga pemain tersebut adalah Wanda Syahputra, M Guntur Triaji, dan Riki Istianto.

Ketiganya didatangkan setelah manajemen menetapkan 23 pemain hasil seleksi. Ketiganya pun diharapkan mampu berperan maksimal sesuai posisi masing-masing. Guntur berposisi gelandang, tentu berperan penting dalam mengatrol keseimbangan permainan. Wanda dan Riki menempati sebagai palang pintu, juga bertanggung jawab mengawal gawang.

Soal kemampuan personal, Suharto tak memusingkan. Dia yakin kemampuan Wanda yang mengenyam pendidikan sepak bola di SAD Uruguay serta Guntur dan Riki jebolan Persija Jakarta U-21 tak perlu disanksikan pengalamannya.

Yang menjadi persoalan, ketiganya harus cepat beradaptasi dengan gaya permainan yang diterapkan dan juga berbaur dengan 23 pemain lainnya. “PSMS pengalaman baru bagi mereka. Tentu harus beradaptasi dan itu membutuhkan waktu. Yang saya lihat mereka cepat menyatu dengan pemain lainnya. Ini yang kami harapkan,” ujar Suharto.

Tak hanya soal adaptasi semata. Ketiganya juga harus mampu bersaing dengan pemain lainnya menjadi pilihan utama. Sebab, pertandingan perdana melawan PS Bintang Jaya Asahan menjadi penampilan perdana bagi para pemain di Kompetisi Divisi Utama 2015 di Stadion Teladan Medan, Kamis (30/4) besok). Tentu, semua pemain berebut meraih simpati Pelatih Suharto AD dan Edy Syahputra untuk menjadi starter.

Guntur harus bersaing dengan gelandang lainnya. Nama-nama pemain gelandang yang dimiliki PSMS seperti Tri Yudha Handoko, Faisal Azmi, Riskandi Lestaluhu, Jaya Hartono, dan Erwin Ramdani. Wandan dan Riki pun harus menunjukkan kapasitasnya bersaing dengan Luis Irsandi, Nanda Zulmi, Samsul Kamal, Luki Nurhakim, dan Choirul Hidayat. “Kemampuan mereka bagus. Saya rasa tidak akan menjadi masalah bagi mereka bersaing dengan pemain lain. Sebagai pelatih, tentu saya memilih pemain yang siap diturunkan,” ujar pelatih kepala plontos itu.

Soal ciri khas permainan PSMS yang dikenal dengan gaya rap-rap, Suharto mengatakan hal tersebut tetap diusungnya. Namun, perkembangan sepak bola modern, gaya tersebut dia kolaborasikan dengan racikan strategi dirinya bersama Edi. “Rap-rapitu istilah yang memang sudah menjadi ciri khas PSMS. Itu tetap saya pertahankan. Hanya, saya kolaborasi dengan teknik permainan lainnya,” ucapnya.

Pemantapan PSMS tak hanya persoalan teknis. Pemahaman pemain terhadap instruksi yang diterapkan pelatih, juga diterapkan dengan materi. Suharto mengakui sepak bola saat ini yang telah berkembang pesat menjadikan pelatih harus benar-benar menerapkan strategi yang jitu. Dalam hal ini Suharto menekankan variasi strategi yang diterapkan sangat diperlukan. Namun, pemahaman pemain dengan strategi yang diterapkan sangat penting agar berjalan sesuai rencana.

“Ya, memang ada classroomyang kami terapkan. Tujuannya agar pemain memahami betulbetul apa yang strategi diterapkan. Jadi, hasil teori itu nantinya diterapkan saat latihan atau pertandingan,” pungkasnya.

Haris dasril
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7540 seconds (0.1#10.140)