Polisi Jangan Hentikan Kasus Pembunuhan Sepasang Calon Pengantin
A
A
A
DOLOK SANGGUL - Keluarga besar Simbolon di Humbang Hasundutan (Humbahas) menyatakan belum puas dengan temuan mayat AM yang diduga sebagai pelaku pembunuhan sepasang calon pengantin Ojak Purba (33) dan Ospi Simbolon (28).
Pihak keluarga Simbolon terus mendesak pihak kepolisian agar melakukan pengusutan terhadap kematian putri mereka yang akan menikah pada awal Mei 2015.
Perwakilan keluarga besar Simbolon di Humbahas, Erikson Simbolon mengatakan, temuan mayat AM yang dinyatakan bunuh diri di Tobasa belum jadi jawaban final atas kematian putri mereka, Ospi Simbolon.
Keluarga besar Simbolon telah mendatangi Polres dan meminta pihak Polres terus melakukan pengusutan atas kematian anak gadis yang akan dinikahkan di Gereja HKBP Pargodungan tersebut.
"Kita mengharapkan ada pengembangan yang lebih baik atas pengungkapan kasus ini. Jadi kita berharap kepolisian jangan berhenti hanya sebatas pada penemuan AM yang sudah gantung diri di Tobasa," jelasnya kepada Sindonews, Senin (27/4/2015).
Dalam keterangan pers keluarga besar Simbolon di Lintong Coffe, Dolok Sanggul, Erikson Simbolon memaparkan bahwa pihak keluarga menduga kematian putri mereka tidak hanya dilakukan satu orang. Selain AM yang diduga sebagai pembunuh, masih ada orang lain yang memiliki peran. (Baca: Polisi Duga AM Pembunuh Sepasang Calon Pengantin).
Karena itu, keluarga Simbolon tidak akan menyetujui dikeluarkannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap kasus kematian putri mereka.
"Memang belum ada pernyataan akan di- SP3-kan oleh Polres Humbahas. Tetapi kita berharap itu jangan sampai terjadi sampai semua dinyatakan tuntas," terangnya.
Secara khusus, Erikson mengatakan bahwa keluarga inti dari Ospi masih mendapat pendampingan keluarga Simbolon dari Pangururan, Samosir. Sehingga, yang diizinkan memberikan keterangan hanya perwakilan keluarga Simbolon di Humbahas.
"Kami tidak akan membiarkan kasus ini berhenti sebatas temuan mayat AM," tegasnya.
Pihak keluarga Simbolon terus mendesak pihak kepolisian agar melakukan pengusutan terhadap kematian putri mereka yang akan menikah pada awal Mei 2015.
Perwakilan keluarga besar Simbolon di Humbahas, Erikson Simbolon mengatakan, temuan mayat AM yang dinyatakan bunuh diri di Tobasa belum jadi jawaban final atas kematian putri mereka, Ospi Simbolon.
Keluarga besar Simbolon telah mendatangi Polres dan meminta pihak Polres terus melakukan pengusutan atas kematian anak gadis yang akan dinikahkan di Gereja HKBP Pargodungan tersebut.
"Kita mengharapkan ada pengembangan yang lebih baik atas pengungkapan kasus ini. Jadi kita berharap kepolisian jangan berhenti hanya sebatas pada penemuan AM yang sudah gantung diri di Tobasa," jelasnya kepada Sindonews, Senin (27/4/2015).
Dalam keterangan pers keluarga besar Simbolon di Lintong Coffe, Dolok Sanggul, Erikson Simbolon memaparkan bahwa pihak keluarga menduga kematian putri mereka tidak hanya dilakukan satu orang. Selain AM yang diduga sebagai pembunuh, masih ada orang lain yang memiliki peran. (Baca: Polisi Duga AM Pembunuh Sepasang Calon Pengantin).
Karena itu, keluarga Simbolon tidak akan menyetujui dikeluarkannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap kasus kematian putri mereka.
"Memang belum ada pernyataan akan di- SP3-kan oleh Polres Humbahas. Tetapi kita berharap itu jangan sampai terjadi sampai semua dinyatakan tuntas," terangnya.
Secara khusus, Erikson mengatakan bahwa keluarga inti dari Ospi masih mendapat pendampingan keluarga Simbolon dari Pangururan, Samosir. Sehingga, yang diizinkan memberikan keterangan hanya perwakilan keluarga Simbolon di Humbahas.
"Kami tidak akan membiarkan kasus ini berhenti sebatas temuan mayat AM," tegasnya.
(zik)