Ikut Program KB Dapat 1 Ekor Kambing Bunting
A
A
A
BANTUL - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Bantul akan memberikan satu ekor kambing bunting kepada siapa saja pria yang ingin mengikuti program Keluarga Berencana (KB) metode operasi pria (vasektomi).
Kepala BPPKB Bantul Harmanto mengatakan, peserta KB pria di Bantul saat ini masih rendah baru sekitar 7%. Harapannya, dengan kambing bunting itu akan banyak laki-laki yang berminat mendaftar KB.
"Sampai tahun 2015 ini, BPPKB mencatat kepesertaan KB baru sekitar 114.000. Tahun lalu, hanya 96 pria yang ikut KB vasektomi. Tahun ini kami menargetkan ada 66 orang,” terangnya, kepada wartawan, Senin (27/4/2015).
Dia mengaku optimis, target tersebut akan tercapai meskipun ada penurunan dibanding dengan tahun lalu. Meski begitu, dia mengaku tidak mengetahui alasan penurunan target itu. Sebab, penetapan target wewenang pemerintah pusat.
Pemberian insentif kambing bunting ini merupakan terobosan baru yang dicanangkan tahun 2014. Sebenarnya, sebelum ada insentif kambing bunting, pihaknya sudah memberi insentif berupa layanan gratis dan tambahan uang sebesar Rp150.000.
“Lumayan, sampai Maret lalu sudah ada 29 orang yang sudah turut serta vasektomi,” paparnya.
Sementara itu, anggota Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) DIY yang datang ke Wuluhadeg Suripto mengatakan, masih banyak pria yang khawatir dengan program vasektomi tersebut.
"Mereka khawatir, MOP vasektomi akan membahayakan. Kami berupaya untuk terus memberi pemahaman, dan salah satu caranya dengan melibatkan motivator,” paparnya.
Lebih lanjut, dia berharap komitmen pemerintah memberi kambing bunting segera dilaksanakan agar masyarakat tertarik. Sebab, belum semua peserta vasektomi yang mendapatkan kambing bunting seperti janji pemerintah tersebut.
Dia mencatat, di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, sudah ada 80 laki-laki yang mengikuti vasektomi, dan baru enam orang yang mendapatkan kambing.
Kepala BPPKB Bantul Harmanto mengatakan, peserta KB pria di Bantul saat ini masih rendah baru sekitar 7%. Harapannya, dengan kambing bunting itu akan banyak laki-laki yang berminat mendaftar KB.
"Sampai tahun 2015 ini, BPPKB mencatat kepesertaan KB baru sekitar 114.000. Tahun lalu, hanya 96 pria yang ikut KB vasektomi. Tahun ini kami menargetkan ada 66 orang,” terangnya, kepada wartawan, Senin (27/4/2015).
Dia mengaku optimis, target tersebut akan tercapai meskipun ada penurunan dibanding dengan tahun lalu. Meski begitu, dia mengaku tidak mengetahui alasan penurunan target itu. Sebab, penetapan target wewenang pemerintah pusat.
Pemberian insentif kambing bunting ini merupakan terobosan baru yang dicanangkan tahun 2014. Sebenarnya, sebelum ada insentif kambing bunting, pihaknya sudah memberi insentif berupa layanan gratis dan tambahan uang sebesar Rp150.000.
“Lumayan, sampai Maret lalu sudah ada 29 orang yang sudah turut serta vasektomi,” paparnya.
Sementara itu, anggota Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) DIY yang datang ke Wuluhadeg Suripto mengatakan, masih banyak pria yang khawatir dengan program vasektomi tersebut.
"Mereka khawatir, MOP vasektomi akan membahayakan. Kami berupaya untuk terus memberi pemahaman, dan salah satu caranya dengan melibatkan motivator,” paparnya.
Lebih lanjut, dia berharap komitmen pemerintah memberi kambing bunting segera dilaksanakan agar masyarakat tertarik. Sebab, belum semua peserta vasektomi yang mendapatkan kambing bunting seperti janji pemerintah tersebut.
Dia mencatat, di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, sudah ada 80 laki-laki yang mengikuti vasektomi, dan baru enam orang yang mendapatkan kambing.
(san)