Bintang Jaya-Pro Duta Fokus Laga
A
A
A
MEDAN - Dua wakil Sumatera Utara di Kompetisi Divisi Utama 2015 PS Bintang Jaya dan Pro Duta FC sudah berada di Bengkulu dan Aceh untuk melakoni laga perdana.
Meski belum mendapat kepastian apakah akan bertanding atau tidak, Bintang Jaya dan Pro Duta tetap menjalankan persiapan jelang laga seperti biasa. Bintang Jaya akan menghadapi Persiraja Banda Aceh di Aceh, sedangkan Pro Duta ke Bengkulu meladeni tuan rumah PS Bengkulu. Kedua pertandingan tersebut hingga kemarin siang belum dapat kepastian apakah pertandingan berjalan.
Hal itu dampak dari pembekuan PSSI Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “Tim dan ofisial telah sampai di Bengkulu, tapi kejelasan pertandingan belum ada,” ungkap CEO Pro Duta Wahyu Wahab. Terlepas dari jadi atau tidaknya laga tersebut digelar, Pro Duta siap menjajal pertandingan perdana. Pelatih Pro Duta Ansyari Lubis mengaku buta kekuatan tim berjulukTobo Kito itu .
Meski demikian, membawa 18 pemain meladeni perlawanan PS Bengkulu meyakini Fiwi Dwipan dkk mampu meraih poin penuh. “Target kami melawan Bengkulu nanti tiga poin. Kami harus optimistis walaupun bermain di luar kandang. Kami masih buta kekuatan lawan sehingga belum tahu permainannya bagaimana makanya kami menargetkan tiga poin. Kami hanya membawa 18 pemain,” ungkap Ansyari.
Kepulangan Ansyari mengikuti lisensi C AFC langsung mengebut strategi yang diterapkan. Hasilnya, mantan pemain timnas era 1990 itu membuat kolektivitas permainan tim berjuluk Kuda Pegasus meningkat. Namun, sisi yang menjadi fokusnya adalah mental pemain. Ajang ini menjadi pentas perdana sebagian besar pemain menapaki karier sepak bola profesionalnya.
“Selama sepekan ini kami sudah menempa mental dan psikologis pemain. Begitu juga dengan skema dan pematangan taktik yang terus dilatih. Secara keseluruhan sudah mengalami peningkatan dan itu bagus untuk persiapan tim menyambut Divisi Utama,” katanya. Sementara Bintang Jaya tidak memedulikan laga kontra Persiraja Banda Aceh jadi atau tidak. Sebab, Bintang Jaya lebih fokus pada persiapan jelang pertandingan.
Pelatih Bintang Jaya M Khaidir mengatakan mewaspadai kebangkitan Laskar Rencong . Kegagalan Persiraja di Turnamen Pangdam I/BB Cup akhir Maret lalu diyakini Khaidir menjadi motivasi mereka untuk bangkit. “Ini langkah pertama kami di kompetisi resmi. Minimal kami harus mengantongi satu poin. Hasil ini akan menjadi berdampak di pertandingan selanjutnya,” sebutnya.
Pertandingan ini yang menjadi pertandingan perdana M Khaidir sejak menukangi Bintang Jaya. Di bawah komando Suharto AD, Bintang Jaya menerapkan pola 4-2-3-1 dan terbukti ampuh kala menjajal Turnamen Pangdam Cup. Dalam hal ini Khaidir mengubahnya dengan menerapkan 4-4-2. “Saya akan maksimalkan sisi kiri dan kanan pertahanan Persiraja. Saya melihat kedua sisi tersebut lemah,” ujarnya.
M Khaidir mengaku pertemuan dengan Persiraja bukan hal yang baru. Musim lalu dia mengarsiteki PSAP Sigli, juga kontestan Divisi Utama 2014, saling sikut dengan sesama tim Aceh itu.
Haris dasril
Meski belum mendapat kepastian apakah akan bertanding atau tidak, Bintang Jaya dan Pro Duta tetap menjalankan persiapan jelang laga seperti biasa. Bintang Jaya akan menghadapi Persiraja Banda Aceh di Aceh, sedangkan Pro Duta ke Bengkulu meladeni tuan rumah PS Bengkulu. Kedua pertandingan tersebut hingga kemarin siang belum dapat kepastian apakah pertandingan berjalan.
Hal itu dampak dari pembekuan PSSI Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “Tim dan ofisial telah sampai di Bengkulu, tapi kejelasan pertandingan belum ada,” ungkap CEO Pro Duta Wahyu Wahab. Terlepas dari jadi atau tidaknya laga tersebut digelar, Pro Duta siap menjajal pertandingan perdana. Pelatih Pro Duta Ansyari Lubis mengaku buta kekuatan tim berjulukTobo Kito itu .
Meski demikian, membawa 18 pemain meladeni perlawanan PS Bengkulu meyakini Fiwi Dwipan dkk mampu meraih poin penuh. “Target kami melawan Bengkulu nanti tiga poin. Kami harus optimistis walaupun bermain di luar kandang. Kami masih buta kekuatan lawan sehingga belum tahu permainannya bagaimana makanya kami menargetkan tiga poin. Kami hanya membawa 18 pemain,” ungkap Ansyari.
Kepulangan Ansyari mengikuti lisensi C AFC langsung mengebut strategi yang diterapkan. Hasilnya, mantan pemain timnas era 1990 itu membuat kolektivitas permainan tim berjuluk Kuda Pegasus meningkat. Namun, sisi yang menjadi fokusnya adalah mental pemain. Ajang ini menjadi pentas perdana sebagian besar pemain menapaki karier sepak bola profesionalnya.
“Selama sepekan ini kami sudah menempa mental dan psikologis pemain. Begitu juga dengan skema dan pematangan taktik yang terus dilatih. Secara keseluruhan sudah mengalami peningkatan dan itu bagus untuk persiapan tim menyambut Divisi Utama,” katanya. Sementara Bintang Jaya tidak memedulikan laga kontra Persiraja Banda Aceh jadi atau tidak. Sebab, Bintang Jaya lebih fokus pada persiapan jelang pertandingan.
Pelatih Bintang Jaya M Khaidir mengatakan mewaspadai kebangkitan Laskar Rencong . Kegagalan Persiraja di Turnamen Pangdam I/BB Cup akhir Maret lalu diyakini Khaidir menjadi motivasi mereka untuk bangkit. “Ini langkah pertama kami di kompetisi resmi. Minimal kami harus mengantongi satu poin. Hasil ini akan menjadi berdampak di pertandingan selanjutnya,” sebutnya.
Pertandingan ini yang menjadi pertandingan perdana M Khaidir sejak menukangi Bintang Jaya. Di bawah komando Suharto AD, Bintang Jaya menerapkan pola 4-2-3-1 dan terbukti ampuh kala menjajal Turnamen Pangdam Cup. Dalam hal ini Khaidir mengubahnya dengan menerapkan 4-4-2. “Saya akan maksimalkan sisi kiri dan kanan pertahanan Persiraja. Saya melihat kedua sisi tersebut lemah,” ujarnya.
M Khaidir mengaku pertemuan dengan Persiraja bukan hal yang baru. Musim lalu dia mengarsiteki PSAP Sigli, juga kontestan Divisi Utama 2014, saling sikut dengan sesama tim Aceh itu.
Haris dasril
(ars)