41 Agen Travel Ikuti Astindo Fair
A
A
A
SURABAYA - Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Seluruh Indonesia (Astindo) tahun ini kembali digelar Astindo Fair untuk kedua kalinya.
Mengulang sukses pada 2014, tahun ini event serupa kembali digelar diikuti lebih banyak peserta, yakni 41 agen travel, 10 airlines, 10 hotel, dan 5 rumah sakit. Masing- masing menawarkan kemudahan dalam melakukan perjalanan ke luar negeri. Berbagai promo juga bisa ditemukan dalam pameran ini.
Ketua DPP Astindo Jatim Yongki Yanwintarko menjelaskan, pameran ini untuk mendongkrak minat masyarakat yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri. Selain itu, memberi info menarik mengenai promo berbagai liburan yang ada di luar negeri. ”Tujuan acara ini memudahkan orang Indonesia untuk bepergian ke luar negeri, baik yang mau berlibur maupun aktivitas lain, apalagi kalau mendekati liburan musim panas tentu masyarakat perlu mendapat informasi tempat mana saja yang menarik untuk liburan,” kata Yongki.
Saat liburan musim panas, kebanyakan masyarakat Indonesia pergi ke Eropa. Sedangkan, pada awal Maret hingga akhir April, kebanyakan masyarakat pergi ke Korea dan Jepang karena pada bulan-bulan itu bunga sakura di Jepang sedang berbunga.
Pada akhir tahun kebanyakan masyarakat justru mengunjungi Australia atau Selandia Baru, di mana kedua negara ini memang mempunyai lokasi yang eksotis untuk dikunjungi. ”Beberapa negara di Asia masih banyak juga yang diminati orang Indonesia seperti Thailand misalnya karena paket liburan yang ditawarkan cukup murah dan terjangkau,” papar Yongki dalam pembukaan Astindo Fair yang berlangsung di Atrium Grand City Mall.
Yongki menambahkan, meski tingkat penjualan lebih bagus tahun lalu, dia berani menargetkan pendapatan sebesar Rp10 miliar untuk tahun ini. Pasalnya, tahun kemarin pendapatan dari pameran tersebut mencapai Rp9 miliar dari target awal hanya Rp5 miliar dan tingkat pertumbuhannya mencapai 60% dari tahun 2014 ke tahun 2015.
Sedangkan di tahun ini jumlah peserta yang ikut dalam pameran juga meningkat jadi bukan tidak mungkin target bisa terpenuhi. Naik turunnya dolar menurut Yongki juga berpengaruh pada daya beli masyarakat. ”Event tahun ini sebenarnya lebih meningkat dibandingkan tahun lalu karena yang ikut makin banyak. Seperti yang bisa kita lihat, hampir semua lokasi full sampai belakang digelar dengan para peserta pameran,” tandasnya.
Selama empat hari berturutturut, Astindo Fair akan berlangsung di atrium utama Grandcity Mall, terhitung sejak kemarin dan akan berakhir pada 26 April mendatang. Pameran ini juga didukung dengan adanya produk asuransi untuk traveling guard dengan fitur tambahan dari PT AIG Insurance Indonesia.
Asuransi ini memberi perlindungan atas kecelakaan, penggantian biaya untuk hilangnya dokumen perjalanan, penyalahgunaan kartu kredit, kehilangan bagasi, keterlambatan penerbangan, penyakit dan cedera, atau kematian yang diakibatkan bencana alam.
Parahnya, berdasarkan data World Tourism Organization, hampir 95% masyarakat Indonesia bersama dengan keluarganya kadang tidak memiliki perlindungan perjalanan selama bepergian ke luar negeri.
”Kesadaran mengenai pentingnya menggunakan asuransi perjalanan untuk melindungi masyarakat dari kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan selama perjalanan masih sangat rendah di kalangan konsumen,” ujar Direktur AIG Indonesia Sonny Lambey.
Mamik wijayanti
Mengulang sukses pada 2014, tahun ini event serupa kembali digelar diikuti lebih banyak peserta, yakni 41 agen travel, 10 airlines, 10 hotel, dan 5 rumah sakit. Masing- masing menawarkan kemudahan dalam melakukan perjalanan ke luar negeri. Berbagai promo juga bisa ditemukan dalam pameran ini.
Ketua DPP Astindo Jatim Yongki Yanwintarko menjelaskan, pameran ini untuk mendongkrak minat masyarakat yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri. Selain itu, memberi info menarik mengenai promo berbagai liburan yang ada di luar negeri. ”Tujuan acara ini memudahkan orang Indonesia untuk bepergian ke luar negeri, baik yang mau berlibur maupun aktivitas lain, apalagi kalau mendekati liburan musim panas tentu masyarakat perlu mendapat informasi tempat mana saja yang menarik untuk liburan,” kata Yongki.
Saat liburan musim panas, kebanyakan masyarakat Indonesia pergi ke Eropa. Sedangkan, pada awal Maret hingga akhir April, kebanyakan masyarakat pergi ke Korea dan Jepang karena pada bulan-bulan itu bunga sakura di Jepang sedang berbunga.
Pada akhir tahun kebanyakan masyarakat justru mengunjungi Australia atau Selandia Baru, di mana kedua negara ini memang mempunyai lokasi yang eksotis untuk dikunjungi. ”Beberapa negara di Asia masih banyak juga yang diminati orang Indonesia seperti Thailand misalnya karena paket liburan yang ditawarkan cukup murah dan terjangkau,” papar Yongki dalam pembukaan Astindo Fair yang berlangsung di Atrium Grand City Mall.
Yongki menambahkan, meski tingkat penjualan lebih bagus tahun lalu, dia berani menargetkan pendapatan sebesar Rp10 miliar untuk tahun ini. Pasalnya, tahun kemarin pendapatan dari pameran tersebut mencapai Rp9 miliar dari target awal hanya Rp5 miliar dan tingkat pertumbuhannya mencapai 60% dari tahun 2014 ke tahun 2015.
Sedangkan di tahun ini jumlah peserta yang ikut dalam pameran juga meningkat jadi bukan tidak mungkin target bisa terpenuhi. Naik turunnya dolar menurut Yongki juga berpengaruh pada daya beli masyarakat. ”Event tahun ini sebenarnya lebih meningkat dibandingkan tahun lalu karena yang ikut makin banyak. Seperti yang bisa kita lihat, hampir semua lokasi full sampai belakang digelar dengan para peserta pameran,” tandasnya.
Selama empat hari berturutturut, Astindo Fair akan berlangsung di atrium utama Grandcity Mall, terhitung sejak kemarin dan akan berakhir pada 26 April mendatang. Pameran ini juga didukung dengan adanya produk asuransi untuk traveling guard dengan fitur tambahan dari PT AIG Insurance Indonesia.
Asuransi ini memberi perlindungan atas kecelakaan, penggantian biaya untuk hilangnya dokumen perjalanan, penyalahgunaan kartu kredit, kehilangan bagasi, keterlambatan penerbangan, penyakit dan cedera, atau kematian yang diakibatkan bencana alam.
Parahnya, berdasarkan data World Tourism Organization, hampir 95% masyarakat Indonesia bersama dengan keluarganya kadang tidak memiliki perlindungan perjalanan selama bepergian ke luar negeri.
”Kesadaran mengenai pentingnya menggunakan asuransi perjalanan untuk melindungi masyarakat dari kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan selama perjalanan masih sangat rendah di kalangan konsumen,” ujar Direktur AIG Indonesia Sonny Lambey.
Mamik wijayanti
(ftr)