Ratusan Pegawai Bolos
A
A
A
MUARAENIM - Ratusan pegawai di lingkungan Pemkab Muaraenim meninggalkan kantor pada jam kerja untuk mengunjungi bazar dan stand penjualan batu akik di halaman gedung kesenian Putri Dayang Rindu,kemarin.
Bazar sendiri dilaksanakan dalam rangka Pameran dan Kontes Batu Akik Bupati Muara enim Cup yang digelar Community Gemstones Muaraenim (CGM). Bahkan, para pegawai yang datang ke lokasi bazar tersebut didominasi pegawai perempuan yang datang secara berkelompok. Awalnya saat Wakil Bupati Muaraenim Nurul Aman dan Plt Sekda, Hasanudin datang ke lokasi para pegawai hanya segelintir yang nampak.
Ironisnya, saat kedua pejaba t itu meninggalkan lokasi sek itar pukul 10.30 WIB, para pegawai dengan menggunakan seragam batik Pemkab Muarenim mulai bermunculan. Bahkan di stand batu akik milik Bappeda Muaraenim diserbu pegawai dari kantor tersebut. “Kita cuma lihat-lihat saja tidak ikut kontes, siapa tau ada batu akik yang cocok yang dijual disini dan harganya agak murah,” ujar salah seorang pegawai yang enggan memberitahukan namanya.
Saat disinggung mengenai keluarnya mereka dari kantor pada jam kerja, mereka beralasan keluar hanya sebentar ber sama rekan-rekanya. “Kan bu kan kami saja mas, banyak juga yang lain kesini, lagi pula se bentar lagi sudah mau istirahat dan nanti kami ke kantor lagi,” ucapnya.
Kontes yang dilakukan sendiri diikuti ratusan peserta dan akan berlangsung selama tiga hari dari 23-25 April. Semen tara kelas yang diperlombakan dalam kontes tersebut antara lain, Junjung Derajat, Teratai, Badar,chalcedony (merah, kuning, dan biru,solar) kristal dan kelas lokal bebas Muaraenim.
Wakil Bupati Muaraenim Nurul Aman dalam sam butanya mengatakan, antusiasme para peserta dan masyarakat untuk ikut dan menyaksikan kontes tersebut sebagai bukti, keberadaan batu akik sudah me nyentuh semua level masyarakat dan bukan hanya milik kalangan tertentu saja. “Ini sudah bukan lagi trend lokal daerah, tapi sudah men jadi trend nasional dan ini men jadi kesempatan kita untuk mengenalkan potensi batu akik yang ada di Muaraenim ini,” ujarnya.
Ketua panitia penyelenggara Sapriadi mengatakan, hingga pelaksanaan dimulai kemarin, tercatat sebanyak 700 peserta sudah mendaftar untuk semua kelas. Pihaknya dalam event tersebut mendatangkan juri sebanyak 3 orang yang memang sudah diakui. Bahkan untuk para pemenang dimasing-masing kelas, untuk juara 1 sampai de ng an 3 akan diberikan sertifikat.
Sehingga batu yang me nang dalam lomba tersebut be nar-benar terjamin.“Kontes ini kita lakukan dengan fair dan juru yang kita datangkan benar-benar juri independent,” ujarnya.
Irhamudin sp
Bazar sendiri dilaksanakan dalam rangka Pameran dan Kontes Batu Akik Bupati Muara enim Cup yang digelar Community Gemstones Muaraenim (CGM). Bahkan, para pegawai yang datang ke lokasi bazar tersebut didominasi pegawai perempuan yang datang secara berkelompok. Awalnya saat Wakil Bupati Muaraenim Nurul Aman dan Plt Sekda, Hasanudin datang ke lokasi para pegawai hanya segelintir yang nampak.
Ironisnya, saat kedua pejaba t itu meninggalkan lokasi sek itar pukul 10.30 WIB, para pegawai dengan menggunakan seragam batik Pemkab Muarenim mulai bermunculan. Bahkan di stand batu akik milik Bappeda Muaraenim diserbu pegawai dari kantor tersebut. “Kita cuma lihat-lihat saja tidak ikut kontes, siapa tau ada batu akik yang cocok yang dijual disini dan harganya agak murah,” ujar salah seorang pegawai yang enggan memberitahukan namanya.
Saat disinggung mengenai keluarnya mereka dari kantor pada jam kerja, mereka beralasan keluar hanya sebentar ber sama rekan-rekanya. “Kan bu kan kami saja mas, banyak juga yang lain kesini, lagi pula se bentar lagi sudah mau istirahat dan nanti kami ke kantor lagi,” ucapnya.
Kontes yang dilakukan sendiri diikuti ratusan peserta dan akan berlangsung selama tiga hari dari 23-25 April. Semen tara kelas yang diperlombakan dalam kontes tersebut antara lain, Junjung Derajat, Teratai, Badar,chalcedony (merah, kuning, dan biru,solar) kristal dan kelas lokal bebas Muaraenim.
Wakil Bupati Muaraenim Nurul Aman dalam sam butanya mengatakan, antusiasme para peserta dan masyarakat untuk ikut dan menyaksikan kontes tersebut sebagai bukti, keberadaan batu akik sudah me nyentuh semua level masyarakat dan bukan hanya milik kalangan tertentu saja. “Ini sudah bukan lagi trend lokal daerah, tapi sudah men jadi trend nasional dan ini men jadi kesempatan kita untuk mengenalkan potensi batu akik yang ada di Muaraenim ini,” ujarnya.
Ketua panitia penyelenggara Sapriadi mengatakan, hingga pelaksanaan dimulai kemarin, tercatat sebanyak 700 peserta sudah mendaftar untuk semua kelas. Pihaknya dalam event tersebut mendatangkan juri sebanyak 3 orang yang memang sudah diakui. Bahkan untuk para pemenang dimasing-masing kelas, untuk juara 1 sampai de ng an 3 akan diberikan sertifikat.
Sehingga batu yang me nang dalam lomba tersebut be nar-benar terjamin.“Kontes ini kita lakukan dengan fair dan juru yang kita datangkan benar-benar juri independent,” ujarnya.
Irhamudin sp
(ftr)