Iriana Jokowi Canangkan Program Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker

Rabu, 22 April 2015 - 11:15 WIB
Iriana Jokowi Canangkan...
Iriana Jokowi Canangkan Program Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker
A A A
KULONPROGO - Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, canangkan Program Nasional Percepatan Peran Masyarakat dalam Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia 2015-2019.

Pencanangan dilakukan di Puskesmas Nanggulan, Kulonprogo, dilanjutkan dengan video conference dengan 10 provinsi lain di Indonesia. Dalam sambutannya, Iriana mengajak masyarakat membiasakan pola hidup sehat dan cerdas. Seluruh perempuan harus mendeteksi dini kanker sejak dini. Program ini pun harus didukung seluruh kader PKK. Seluruh kades PKK harus berperan aktif dalam mendeteksi dini kanker, kata Iriana.

Pencanangan ini juga dihadiri Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, Direktur BPJS Fahmi Idris, Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono, dan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo. Pencanangan program ini juga dilaksanakan serentak di seluruh provinsi di Indonesia. Namun, ibu negara hanya menggelar teleconference dengan 10 provinsi lain. Termasuk berdialog dengan Ny Mufidah Jusuf Kalla yang juga menggelar pencanangan di Sulawesi Selatan.

Bagaimana Bu, Makasar Gayeng, canda Iriana dalam video conference, kemarin. Riuh canda tawa juga muncul ketika Riana menyapa beberapa istri gubernur maupun istri kabinet. Seperti ketika melakukan video conference dengan Palembang yang menanyakan pempek. Atau dengan Medan yang menyapa dengan salam horas. Dirut BPJS Fachmi Idris menyatakan, Indonesia menjadi salah satu negara dengan angka penderita kanker tertinggi. Data di Kementerian Kesehatan pada 2015, rata-rata setiap jam ada penambahan penderita kanker serviks 2,5 orang dan meninggal 1,1 orang.

Kanker leher rahim atau kanker serviks menduduki peringkat kedua sebagai kanker yang di derita masyarakat. Untuk menekan penderita kanker serviks, Oase Kabinet Kerja melaksanakan gerakan deteksi dini melalui metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) serentak di seluruh Indonesia, ujarnya. Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan, gerakan deteksi dini kanker di kabupaten ini telah dilakukan sejak 2012.

Ada lebih dari 20.000 orang yang melakukan IVA sedangkan yang positif memiliki sel kanker sedikit. Kejadian positif kanker di DIY persentasenya empat banding 100.000. Mengapa tertinggi Kulonprogo, itu karena yang dilaporkan banyak, kata Hasto. Kepala Dinas Kesehatan Bambang Haryatno mengakui, cakupan peserta tes IVA di Kulonprogo tertinggi se-Indonesia.

Data tersebut berdasarkan laporan pemeriksaan yang disampaikan ke pusat pada periode awal tahun 2014 hingga awal tahun 2015. Bambang mengungkapkan, gerakan deteksi kanker terus aktif dilakukan seluruh kader hingga ke wilayah pedesaan. Sejak 2012 sudah ada 10.000 orang melakukan tes IVA, hari ini saja di Puskesmas Nanggulan ada 126 peserta, ujarnya.

Beli Dua Batik Jumput Berbah

Ibu negara dalam kunjungannya ke DIY, juga sempat menyambangi Puskesmas Berbah, Sleman. Iriani tiba di puskesmas yang ada di Dusun Jagalan, Desa Kalitirto, pada pukul 13.30 WIB. Kedatangannya disambut langsung Bupati Sleman Sri Purnomo beserta istri. Iriani bersama Menkes Nila F Moeloek dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise setibanya di Puskesmas Berbah langsung meninjau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang ada di tempat itu.

Di antaranya deteksi dini leher rahim melalui metode pemeriksaan IVA dan KB. Untuk pemeriksaan IVA tercatat ada 51 orang dan KB, yaitu IUD 20 orang. Selain meninjau layanan kesehatan, dalam kesempatan itu Iriana bersama rombongan juga meninjau hasil produksi ibu-ibu setempat tergabung dalam peningkatan peranan wanita menuju keluarga sejahtera (P2WKS), di antaranya batik, kerajinan, serta olahan makanan dan minuman tradisional.

Kuntadi/priyo
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8014 seconds (0.1#10.140)