Marga Simbolon Desak Polisi Ungkap Kematian Sepasang Calon Pengantin

Senin, 20 April 2015 - 17:06 WIB
Marga Simbolon Desak...
Marga Simbolon Desak Polisi Ungkap Kematian Sepasang Calon Pengantin
A A A
DOLOKSANGGUL - Keluarga besar marga Simbolon melalui Persatuan Simbolon Boru Bere se Indonesia (PSBI) meminta polisi mengusut tuntas kasus kematian sepasang calon pengantin yang dibunuh secara sadis di Dolok Sanggul.

Perwakilan dari PSBI di Humbahas, Erikson Simbolon yang menjabat sebagai Ketua I Humbahas mengatakan, kematian Ospi Simbolon yang sudah menjalani pertunangan dengan calon suaminya Ojak Purba diharapkan segera diusut tuntas.

Karena kematian boru Simbolon tersebut telah menimbulkan luka yang sangat besar kepada keluarga besarnya. Selain itu telah memberikan gambaran perilaku sadis yang sudah sangat bertentangan dengan kemanusian.

“Kita percaya bahwa kepolisian akan maksimal mengungkap ini, namun kita berharap agar ini segera selesai dan pembunuhnya segera di tangkap dan diadili sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku,” paparnya kepada Sindonews.com di rumah duka Ojak Purba, Jalan Sisingamngaraja Dolok Sanggul.

Disela-sela acara pemberian doa oleh pihak gereja, Erikson mengatakan pihaknya akan terus mendampingi pengusutan atas kematian dua pasangan yang akan menjalani pemberkatan pernikahan pada dua mei tersebut.

Menurut Erikson, pembunuhan sadis yang dialami kedua pasangan tersebut sudah memberikan gambaran buruk terhadap Humbahas.

“Secara khusus ini memang menambah daftar kematian yang tidak wajar dalam satu bulan terakhir. Sebelumnya ada kematian putri remaja Humbahas Norita Purba dan sudah berhasil diungkap polisi. Sekarang kematian Ojak Purba dan Ospi Simbolon dan harus segera dituntaskan juga,” paparnya.

Sementara itu Pendeta HKBP Pargodungan yang merupakan pimpinan gereja tempat Ojak Purba dan Ospi menjalani proses Martupol atau pertunangan dalam konsep Protestan, Pendeta Tohonan Silaen mengatakan, pihak gereja tidak menemukan kejanggalan selama proses Martupol.

Bahkan kedua calon mempelai tersebut menjalani proses di Gereja HKBP Pargodungan tersebut tanpa ada masalah.

“Segala sesuatunya kita serahkan kepada pihak kepolisian. Namun secara tegas dari aspek gereja tidak ada masalah. Pihak gereja juga akan melayani proses pemberian sakramen kepada kedua korban pembunuhan tersebut,” jelasnya kepada Sindonews.com.

Secara khusus, Silaen memaparkan bahwa gereja sudah mengumumkan pemberkatan kedua calon mempelai tersebut, dan semestinya pada hari Minggu 19 April pihak gereja akan mengumumkan untuk kedua kalinya menunggu proses pemberkatan yang akan diterima kedua mempelai.

“Dari proses Martupol hingga proses pemberkatan pernikahan jika ada yang keberatan dapat disampaikan ke gereja. Namun hingga kita mengetahui kematian kedua jemaat tersebut kita tidak menerima pernyataan keberatan dari siapapun juga. Jadi pihak gereja mengharapkan kematian kedua pasangan tersebut tidak dikaitkan dengan proses gereja yang sudah dijalani kedua jemaat tersebut,” timpalnya.

Untuk diketahui, kematian Ojak Purba dan Ospi Simbolon menggegerkan warga Humbahas. Kematian yang diketahui pada hari Minggu 19 April sekitar pukul 04.00 WIB tersebut menggegerkan warga.

Sepasang kekasih yang sudah memasuki pertunangan atau acara adat Martupol dibunuh di rumah calon mempelai pria.

Keduanya secara adat sudah menjalani proses martupol atau pertunangan di gereja. Korban pria juga sudah melakukan penjemputan mempelai wanita dari pihak keluarga lewat proses Mangalua.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)