Terserang DB, Ria UN di UGD
A
A
A
BATU - Ria Triwulandari, 19, siswa SMKN 2 Kota Batu, terpaksa mengerjakan soal-soal Ujian Nasional pada hari kedua di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RS Paru-Paru Kota Batu karena terserang penyakit demam berdarah.
Dia mulai menjalani perawatan sejak kemarin pagi. Karena itu, pengawas Ujian Nasional (UN) dari SMKN 2 Kota Batu bersama anggota Polres Batu mengantarkan soal UN Matematika kepada Ria untuk dikerjakan di atas ranjang perawatan. Raut wajah Ria terlihat kusam dan tubuhnya terlihat lemas.
Di tangan kirinya terpasang selang untuk cairan infus. Sambil menahan rasa sakit, Ria tetap berusaha menyelesaikan soal UN yang diberikan pengawas ujian. Nuriyati, orang tua Ria, wargaRT 68/RW10, DusunKedung, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, menuturkan, anaknya mengeluh sakit sejak tiga hari sebelum pelaksanaan UN. Ria mengeluh pusing dan perutnya mual-mual.
Karena mau menghadapi UN meski tubuhnya terasa kurang sehat, pada Senin (13/4), yang bersangkutan tetap masuk sekolah dan mengikuti UN bersama teman-temannya. “Walaupun sakit, Ria tetap belajar. Kemarin (Senin) habis dari sekolah, Ria mengeluh perutnya sakit dan pusing serta tubuhnya lemas. Setelah itu, sore hari kami bawa ke bidan desa. Selasa pagi, Ria tetap masuk sekolah tapi oleh pihak sekolah langsung diantar ke Puskesmas Pandanrejo,” kata Nuriyati, kemarin.
Dari Puskemas Pandanrejo, Ria kemudian dirujuk ke UGD RS Paru-Paru Kota Batu. “Pihak puskesmas langsung merujuk ke rumah sakit melihat karena kondisi Ria yang lemas,” ujar Nuriyati. Dia berharap pemerintah segera melakukan pengasapan/ foggingdi Desa Giripurno. Sebab di sekitar desa itu banyak tetangga yang jatuh sakit diduga terserang penyakit demam berdarah.
Kepala SMKN 2 Batu Imam Gozali mengatakan, saat datang ke sekolah Ria dalam kondisi lemas dan di kulitnya terdapat tanda bintik-bintik merah. Untuk menghindari kemungkinan terburuk, Ria dibawa ke Puskemas Pandanrejo. “Kami sudah berkoordinasi dengan pengawas UN. Saat Ria di UGD RS Paru-Paru, soal UN diantar ke RS untuk dikerjakan,” kata Ghozali seraya mengatakan di SMKN 2 Batu, peserta UN berjumlah 107 siswa karena satu orang mengundurkan diri dari sekolah sejak beberapa waktu lalu.
Ditempat terpisah, WakilWali Kota Batu Punjul Santoso bersama anggota Komisi C DPRD Kota Batu dan Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Dikpora) Mistin mengunjungi sejumlah sekolah memantau pelaksanaan UN. Adapun sekolah yang dikunjungi wawali dan rombongan antara lain SMK Pariwisata Putihkecwara, SMKN 2, SMKN3, SMA Muhammadiyah 3, dan SMA Hasyiam Asyari Kota Batu.
Menurut Kepala Dikpora Kota Batu Mistin, pelaksanaan UN hari kedua berjalan tertib dan lancar. Hanya ada seorang siswa SMKN 2 Batu yang mengerjakan soal UN dirumah sakit karena terserang DB. “Ada seorang siswa SMA Hasyim Asyari yangpingsan sebelum jam istirahat karena dari rumah tidak sarapan,” kata dia.
Maman adi saputro
Dia mulai menjalani perawatan sejak kemarin pagi. Karena itu, pengawas Ujian Nasional (UN) dari SMKN 2 Kota Batu bersama anggota Polres Batu mengantarkan soal UN Matematika kepada Ria untuk dikerjakan di atas ranjang perawatan. Raut wajah Ria terlihat kusam dan tubuhnya terlihat lemas.
Di tangan kirinya terpasang selang untuk cairan infus. Sambil menahan rasa sakit, Ria tetap berusaha menyelesaikan soal UN yang diberikan pengawas ujian. Nuriyati, orang tua Ria, wargaRT 68/RW10, DusunKedung, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, menuturkan, anaknya mengeluh sakit sejak tiga hari sebelum pelaksanaan UN. Ria mengeluh pusing dan perutnya mual-mual.
Karena mau menghadapi UN meski tubuhnya terasa kurang sehat, pada Senin (13/4), yang bersangkutan tetap masuk sekolah dan mengikuti UN bersama teman-temannya. “Walaupun sakit, Ria tetap belajar. Kemarin (Senin) habis dari sekolah, Ria mengeluh perutnya sakit dan pusing serta tubuhnya lemas. Setelah itu, sore hari kami bawa ke bidan desa. Selasa pagi, Ria tetap masuk sekolah tapi oleh pihak sekolah langsung diantar ke Puskesmas Pandanrejo,” kata Nuriyati, kemarin.
Dari Puskemas Pandanrejo, Ria kemudian dirujuk ke UGD RS Paru-Paru Kota Batu. “Pihak puskesmas langsung merujuk ke rumah sakit melihat karena kondisi Ria yang lemas,” ujar Nuriyati. Dia berharap pemerintah segera melakukan pengasapan/ foggingdi Desa Giripurno. Sebab di sekitar desa itu banyak tetangga yang jatuh sakit diduga terserang penyakit demam berdarah.
Kepala SMKN 2 Batu Imam Gozali mengatakan, saat datang ke sekolah Ria dalam kondisi lemas dan di kulitnya terdapat tanda bintik-bintik merah. Untuk menghindari kemungkinan terburuk, Ria dibawa ke Puskemas Pandanrejo. “Kami sudah berkoordinasi dengan pengawas UN. Saat Ria di UGD RS Paru-Paru, soal UN diantar ke RS untuk dikerjakan,” kata Ghozali seraya mengatakan di SMKN 2 Batu, peserta UN berjumlah 107 siswa karena satu orang mengundurkan diri dari sekolah sejak beberapa waktu lalu.
Ditempat terpisah, WakilWali Kota Batu Punjul Santoso bersama anggota Komisi C DPRD Kota Batu dan Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Dikpora) Mistin mengunjungi sejumlah sekolah memantau pelaksanaan UN. Adapun sekolah yang dikunjungi wawali dan rombongan antara lain SMK Pariwisata Putihkecwara, SMKN 2, SMKN3, SMA Muhammadiyah 3, dan SMA Hasyiam Asyari Kota Batu.
Menurut Kepala Dikpora Kota Batu Mistin, pelaksanaan UN hari kedua berjalan tertib dan lancar. Hanya ada seorang siswa SMKN 2 Batu yang mengerjakan soal UN dirumah sakit karena terserang DB. “Ada seorang siswa SMA Hasyim Asyari yangpingsan sebelum jam istirahat karena dari rumah tidak sarapan,” kata dia.
Maman adi saputro
(ftr)