Ini Bukan Disunat Makhluk Halus
A
A
A
PALEMBANG - Klinik Siti Aisyah di Jalan Kolonel Sulaiman Amin Km 7, sempat heboh kemarin. Salah seorang bayi lakilaki Muhammad Rasya yang baru dilahirkan malam kemarin, diketahui sudah dalam kondisi seperti dikhitan.
Buah hati pasangan Rahmat Efendi dan Dwi Jayanti warga Jalan Kolonel H. Burlian, lahir secara normal dengan berat badan 2,5 kg. Ayah Rasya ketika ditemui siang kemarin mengungkapkan mulanya dia tidak menyadari keganjilan yang ada pada anak sulungnya tersebut. Barulah setelah sang anak buang air kecil, dia dan perawat melihat keanehan. Menurutnya, bayi tersebut lahir secara normal tanpa ada kendala.
Begitupun saat istrinya mengandung selama 9 bulan, diakuinya tak pernah ada keluhan yang berarti. "Baru lahir tadi malam. Awalnya, saya tidak tahu. Nah, pas dia pipis baru terlihat alat kelaminnya sudah seperti disunat," katanya. Disinggung mengenai fenomena disunat jin yang jadi perbincangan pasien lain di klinik, dan warga yang melihat Rahmat menjawab bijak, dan tidak percaya dengan hal demikian.
Menurutnya, hal tersebut tidak masuk akal, terlebih beberapa perawat di klinik ada yang bisa menjelaskan keanehan tersebut dalam istilah medis. "Jangan mengada-ada, tidak ada sunat-sunat jin. Ini murni merupakan kuasa dari Allah," sebutnya.
Sementara, Dwi Jayanti (20) istri Rahmat sekaligus ibu dari sang bayi mengungkapkan, diri nya senang mendapatkan buah hati pertamanya itu. "Bersyukur saja, anak kami lahirnya normal, bobotnya mencapai 2,5 kg serta tidak ada hal-hal lain yang membuat kami panik," ungkap warga yang pulang ke Jalan Kol Barlian RT 14 No 1040 Bugenvil Palembang ini.
Sementara, pemilik Klinik, Siti Aisyah, Am.Keb menerangkan, dalam dunia medis, keadaan ini disebut dengan istilah hipospadia. Tidak ada dalam dunia kedokteran anak baru lahir disunat jin. Fenomena ini sangat meresahkan apabila tidak diluruskan secara medis. "Kondisi anak yang dianggap sudah disunat kalau memang terbentuk sejak lahir itu adalah hipospadia,” terangnya.
Dia pun meminta kedua orang tua bayi tidak terlalu merisaukan keanehan bayi tersebut. "Kami sudah membicarakan dengan pihak keluarga, kalau yang semacam ini tidak terlalu menjadi masalah. Namun, hipospadia harus ditangani dengan operasi. Idealnya, operasi baru bisa dilakukan saat anak berusia 1-2 tahun," pungkasnya.
cr-1
Buah hati pasangan Rahmat Efendi dan Dwi Jayanti warga Jalan Kolonel H. Burlian, lahir secara normal dengan berat badan 2,5 kg. Ayah Rasya ketika ditemui siang kemarin mengungkapkan mulanya dia tidak menyadari keganjilan yang ada pada anak sulungnya tersebut. Barulah setelah sang anak buang air kecil, dia dan perawat melihat keanehan. Menurutnya, bayi tersebut lahir secara normal tanpa ada kendala.
Begitupun saat istrinya mengandung selama 9 bulan, diakuinya tak pernah ada keluhan yang berarti. "Baru lahir tadi malam. Awalnya, saya tidak tahu. Nah, pas dia pipis baru terlihat alat kelaminnya sudah seperti disunat," katanya. Disinggung mengenai fenomena disunat jin yang jadi perbincangan pasien lain di klinik, dan warga yang melihat Rahmat menjawab bijak, dan tidak percaya dengan hal demikian.
Menurutnya, hal tersebut tidak masuk akal, terlebih beberapa perawat di klinik ada yang bisa menjelaskan keanehan tersebut dalam istilah medis. "Jangan mengada-ada, tidak ada sunat-sunat jin. Ini murni merupakan kuasa dari Allah," sebutnya.
Sementara, Dwi Jayanti (20) istri Rahmat sekaligus ibu dari sang bayi mengungkapkan, diri nya senang mendapatkan buah hati pertamanya itu. "Bersyukur saja, anak kami lahirnya normal, bobotnya mencapai 2,5 kg serta tidak ada hal-hal lain yang membuat kami panik," ungkap warga yang pulang ke Jalan Kol Barlian RT 14 No 1040 Bugenvil Palembang ini.
Sementara, pemilik Klinik, Siti Aisyah, Am.Keb menerangkan, dalam dunia medis, keadaan ini disebut dengan istilah hipospadia. Tidak ada dalam dunia kedokteran anak baru lahir disunat jin. Fenomena ini sangat meresahkan apabila tidak diluruskan secara medis. "Kondisi anak yang dianggap sudah disunat kalau memang terbentuk sejak lahir itu adalah hipospadia,” terangnya.
Dia pun meminta kedua orang tua bayi tidak terlalu merisaukan keanehan bayi tersebut. "Kami sudah membicarakan dengan pihak keluarga, kalau yang semacam ini tidak terlalu menjadi masalah. Namun, hipospadia harus ditangani dengan operasi. Idealnya, operasi baru bisa dilakukan saat anak berusia 1-2 tahun," pungkasnya.
cr-1
(ftr)