Batu Akiknya Para Raja

Minggu, 12 April 2015 - 10:22 WIB
Batu Akiknya Para Raja
Batu Akiknya Para Raja
A A A
PAGARALAM - Batu akik tak dipungkiri sangat booming saat ini. Tak heran muncul jenis-jenis batu yang jadi incaran pecinta batu atau gemstone, salah satunya batu akik asal dari kaki Gunung Dempo Pagaralam, Raje Mendere.

Awalnya, di daerah ini tidak ada batu akik yang terkenal lantaran masyarakat belum mendalaminya. Namun, di suatu titik yakni di kawasan Dusun Rimba Candi (dusun yang banyak peninggalan candi-candi jaman prasejarah) yang merupakan ujung dari bukit Raje Mendare yang menghubungkan Pagaralam, Bengkulu dan Lampung memiliki kekayaan alam tersendiri.

Di sinilah masyarakat dibantu para pencinta batu akik melakukan survei dan penelitian untuk mencari batu akik khas Besemah (julukan suku bagi masyarakat Pagaralam) dilakukan. Tak pelak, dari hasil penelitian ini sedikitnya terdapat 35 jenis batu akik yang ketika diasah tak kalah dengan batu akik yang sudah tersohor lebih dulu.

Batu akik di Dusun Rimba Candi inilah yang membooming dikalangan pencinta batu akik. Batu akik di kawasan tersebut memiliki keunikan tersendiri daripada batu akik lainnya. Umumnya, batu akik khas Kota Pagaralam ini adalah batu motif yang sudah mengkristal. Jelas saja, ketika diolah menjadi cincin, liontin, gesper, gelang dan lainnya dapat memunculkan motif-motif yang memanjakan mata pencitanya.

Untuk itulah, guna mengenalkan batu akik Besemah ini, Pemerintah Kota Pagaralam bekerjasama dengan Komunitas Pencinta Batu Akik Pagaralam (Kompag) melakukan kontes bahan batu akik. Di sinilah, pamor batu akik khas Kota Pagaralam langsung melejit. Terlebih lagi, ketika motif-motif batu akik sangat menghebohkan karena pada motif terdapat gambar seperti Burung Cendrawasih, Gunung Dempo, Pemandangan, Gerhana Bulan, Perempuan dan lainnya.

Apalagi, ketika mengikuti kontes batu akik, batu Raje Mendare juga menorehkan prestasi yang tidak kalah baik dengan batu lainnya. Bagaimana tidak, dari 350 peserta batu akik sekala nasional, batu akik Raje Mendare meraih peringkat 17 dan 10. Jelas, ini prestasi yang bagus mengingat batu akik Raje Mendare baru dikenal.

Motif-motif yang memanjakan mata inilah yang saat ini membuat banyak pihak dari daerah lain ingin datang langsung ke Kota Pagaralam. Pasalnya, pancawarna Raje Mendare bersaing dengan pancawarna dari Sungai Klawing. Untuk itu, diharapkan Pemerintah Kota Pagaralam membuat suatu aturan atau Peraturan Wali Kota (Perwako).

Di mana, masyarakat atau pencari batu akik untuk tidak menjual bahan ke daerah lain tetapi sudah berbentuk olahan seperti cincin, liontin, gesper, gelang dan lainnya. Dengan begitu, pencatutan nama tidak akan terjadi sehingga batu akik Kota Pagaralam akan lebih terkenal. Bagaimana tidak, jika diperjualbelikan secara banyak bisa saja batu akik Raje Mendare ini diklaim sebagai batu daerah lain.

Terlebih lagi, batu khas Besemah hamper memiliki banyak kesamaan dengan batu akik lainnya. Kondisi inilah yang harus diantisipasi oleh pihak terkait dalam hal ini Pemkot Pagaralam. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pagaralam Samsul Bahri Burlian menuturkan, kekayaan alam ini menjadi ciri khas tersendiri.

Bahkan, denganadanya batuakik inidapatmenarikminatkunjungan keKotaPagaralam. Terlebihlagi, batu akikRajeMendarejugabisadibuat untukcinderamata. "Kita sudah berencana membuat perkampungan batu akik ini. Di mana, para pengerajin batu akik akan dipusatkan lokasinya. Dengan begitu, ketika pengunjung datang ke Kota Pagaralam akan lebih mudah untuk mencaribatu akik khas Kota Pagaralam ini," tukasnya.

Yayan darwansah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2603 seconds (0.1#10.140)