Waspadai Kendala Teknis UN
![Waspadai Kendala Teknis...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2015/04/12/151/988247/waspadai-kendala-teknis-un-hCP-thumb.jpg)
Waspadai Kendala Teknis UN
A
A
A
SURABAYA - Panitia ujian nasional (UN) SMA/SMK 2015 harus mewaspadai kendala teknis di lapangan selama pelaksanaan UN, 13-15 April 2015. Kendala seperti listrik mati, jaringan internet putus, harus dicegah sedini mungkin agar pelaksanaan UN berbasis komputer sukses, dan siswa tidak dirugikan.
Langkah antisipasi ini seperti dilakukan SMAN3 Kota Malang. Mereka menyiapkan genset untuk mengantisipasi listrik padam, simulasi pengerjaan UN (Computer Based Test/CBT) kepada siswa, menyiapkan komputer cadangan, bahkan menyediakan obat tetes mata. ”Obat tetes mata ini khusus disiapkan bagi siswa yang matanya lelah karena terlalu lama melihat monitor komputer.
”Mata anak-anak pasti mengalami kecapekan karena terlalu lama melihat layar komputer, sehingga kami menyiapkan obat tetes mata saat ujian berlangsung,” kata Wakil Kepala SMA 3 Kota Malang, Budi Nurani, kemarin. Jumlah siswa SMAN 3 yang mengikuti UN CBT sebanyak 344 orang, dengan rincian 282 siswa jurusan IPA dan 62 siswa jurusan IPS.
Perangkat komputer yang disiapkan untuk pelaksanaan UN CBT sebanyak 115 unit atau sepertiga dari total peserta dan ada empat ruangan yang akan digunakan untuk pelaksanaan UN CBT tersebut, masing-masing ruangan akan diisi 30-32 siswa dengan 3-4 unit komputer cadang di setiap ruangan.
Pelaksanaan UN CBT dibagi menjadi tiga shift setiap hari, yakni sesi pertama mulai pukul 07.30 WIB-09.30 WIB, sesi kedua pukul 10.30 WIB-12.30 WIB, dan sesi ketiga pukul 14.00 WIB-16.00 WIB. ”Meski ada tiga sesi, siswa tetap tidak bisa mencontek ke siswa yang sudah mengerjakan ujian karena soalnya bisa berbeda, kalau pun soalnya sama pilihan atau nomornya yang diacak,” katanya.
Mata pelajaran yang diujikan dalam UN adalah Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, serta mata pelajaran sesuai jurusan masing-masing, sedangkan untuk SMK ada tambahan satu hari untuk ujian praktik. Dinas Pendidikan Kota Kediri memastikan penyelenggaraan CBT berjalan lancar. Salah satunya dengan menggelar uji coba CBT. ”Ini memang masih rintisan, tapi siswa juga terus berlatih, terutama masalah teknis. Mereka melakukan try out,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto.
Di Kota Kediri secara total ada 20 SMA serta 26 lembaga SMK yang menyelenggarakan UN. Jumlah pelajar yang mengikuti ujian sekitar 4.600 orang yang tersebar di seluruh sekolah itu. Namun, dari jumlah sekolah baik negeri ataupun swasta tersebut, hanya ada 10 sekolah tingkat kejuruan baik negeri ataupun swasta yang menyelenggarakan ujian berbasis komputer dalam penyelenggaraan UN 2015.
”Mereka (yang belum menyelenggarakan ujian berbasis komputer) masih terbatas secara prasarana. Semoga tahun depan bisa,” ujarnya. Ia mengatakan, sudah melakukan koordinasi dengan kepala sekolah yang menyelenggarakan UN berbasis komputer, seperti terkait dengan unit komputer dan perlengkapan teknis lainnya.”Komputernya sudah berjalan lancar,” tandasnya.
Selain masalah komputer, Siswanto meminta, peserta meneliti lebih cermat terkait dengan pengisian lembar jawaban, terutama yang mengerjakan dengan komputer. Hal itu disebabkan, proses pengisian yang menggunakan teknologi komputer, sehingga peserta pun tidak dapat melakukan perbaikan jika sudah selesai mengerjakan soal dan dikirim.”Mereka harus konsentrasi dalam mengerjakan soal,” kata Siswanto.
Jangan Korbankan Siswa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meminta sekolah jangan mengorbankan siswa dengan berbuat curang karena hasil indeks integritas akan dilaporkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). ”Tahun ini, sekolah akan menerima dua laporan kinerja anak dan indeks integritas sekolah,” ujar Anies usai meresmikan Kampung Matematika Laladon di Desa Laladon, Ciomas, Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Indeks integritas itu akan dilaporkan ke PTN dan mempengaruhi bobot penilaian siswa. ”Oleh karena itu, sekolah jangan korbankan siswa, karena kasihan. PTN akan mempertimbangkan indeks itu. Kasihan jika nilai anaknya tinggi maka indeks integritas rendah sekolah rendah maka sekolah akan dicurigai,” terang dia.
UN tingkat SMA/SMK akan diselenggarakan pada 13 April hingga 15 April. Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. UN hanya diperlukan untuk pemetaan dan pertimbangan masuk PTN. Anies berpesan kepada siswa yang mengikuti UN untuk belajar serius.
”Sekarang belajar serius, berhenti belajar pada Minggu sore. Lalu istirahat, malam sebelum ujian harus tidur cukup delapan jam, nyenyak, dan bangun pagi segar,” terang dia. Jika belajar hanya dikebut semalam sebelum ujian, sambung Anies, maka siswa akan merasa lelah pada saat ujian.
Distribusi Soal Rampung
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Saiful Rachman mengatakan, pengamanan UN tahun ini tidak seketat tahuntahun sebelumnya.”Meski yang mengambil kekurangan naskah itu setingkat kepala dinas, saya yakin mereka tidak akan curang. Semua ada berita acaranya,” kata Saiful dihubungi tadi malam.
Distribusi naskah soal UN terpantau sudah sampai di tingkat Polsek. Seperti di Pamekasan, Madura. ”Saat ini naskah soalUNsudahadadimasing-masing Polsek di 13 kecamatan di Pamekasan,” kata Kabid Pendidikan Menangah Dinas Pendidikan Pamekasan Moh Tarsun.
Kepala Bagian Operasional Polres Jember Kompol Yakhob Silvana Delareskha menjelaskan, distribusi naskah ke sejumlah kecamatan juga sudah rampung. ”Polisi menjaga ruang penyimpanan naskah dengan ketat, bahkan ruangan tersebut benar-benar steril dan tidak boleh sembarangan keluar masuk,” tuturnya.
Soeprayitno/ haryudi/ant
Langkah antisipasi ini seperti dilakukan SMAN3 Kota Malang. Mereka menyiapkan genset untuk mengantisipasi listrik padam, simulasi pengerjaan UN (Computer Based Test/CBT) kepada siswa, menyiapkan komputer cadangan, bahkan menyediakan obat tetes mata. ”Obat tetes mata ini khusus disiapkan bagi siswa yang matanya lelah karena terlalu lama melihat monitor komputer.
”Mata anak-anak pasti mengalami kecapekan karena terlalu lama melihat layar komputer, sehingga kami menyiapkan obat tetes mata saat ujian berlangsung,” kata Wakil Kepala SMA 3 Kota Malang, Budi Nurani, kemarin. Jumlah siswa SMAN 3 yang mengikuti UN CBT sebanyak 344 orang, dengan rincian 282 siswa jurusan IPA dan 62 siswa jurusan IPS.
Perangkat komputer yang disiapkan untuk pelaksanaan UN CBT sebanyak 115 unit atau sepertiga dari total peserta dan ada empat ruangan yang akan digunakan untuk pelaksanaan UN CBT tersebut, masing-masing ruangan akan diisi 30-32 siswa dengan 3-4 unit komputer cadang di setiap ruangan.
Pelaksanaan UN CBT dibagi menjadi tiga shift setiap hari, yakni sesi pertama mulai pukul 07.30 WIB-09.30 WIB, sesi kedua pukul 10.30 WIB-12.30 WIB, dan sesi ketiga pukul 14.00 WIB-16.00 WIB. ”Meski ada tiga sesi, siswa tetap tidak bisa mencontek ke siswa yang sudah mengerjakan ujian karena soalnya bisa berbeda, kalau pun soalnya sama pilihan atau nomornya yang diacak,” katanya.
Mata pelajaran yang diujikan dalam UN adalah Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, serta mata pelajaran sesuai jurusan masing-masing, sedangkan untuk SMK ada tambahan satu hari untuk ujian praktik. Dinas Pendidikan Kota Kediri memastikan penyelenggaraan CBT berjalan lancar. Salah satunya dengan menggelar uji coba CBT. ”Ini memang masih rintisan, tapi siswa juga terus berlatih, terutama masalah teknis. Mereka melakukan try out,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto.
Di Kota Kediri secara total ada 20 SMA serta 26 lembaga SMK yang menyelenggarakan UN. Jumlah pelajar yang mengikuti ujian sekitar 4.600 orang yang tersebar di seluruh sekolah itu. Namun, dari jumlah sekolah baik negeri ataupun swasta tersebut, hanya ada 10 sekolah tingkat kejuruan baik negeri ataupun swasta yang menyelenggarakan ujian berbasis komputer dalam penyelenggaraan UN 2015.
”Mereka (yang belum menyelenggarakan ujian berbasis komputer) masih terbatas secara prasarana. Semoga tahun depan bisa,” ujarnya. Ia mengatakan, sudah melakukan koordinasi dengan kepala sekolah yang menyelenggarakan UN berbasis komputer, seperti terkait dengan unit komputer dan perlengkapan teknis lainnya.”Komputernya sudah berjalan lancar,” tandasnya.
Selain masalah komputer, Siswanto meminta, peserta meneliti lebih cermat terkait dengan pengisian lembar jawaban, terutama yang mengerjakan dengan komputer. Hal itu disebabkan, proses pengisian yang menggunakan teknologi komputer, sehingga peserta pun tidak dapat melakukan perbaikan jika sudah selesai mengerjakan soal dan dikirim.”Mereka harus konsentrasi dalam mengerjakan soal,” kata Siswanto.
Jangan Korbankan Siswa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meminta sekolah jangan mengorbankan siswa dengan berbuat curang karena hasil indeks integritas akan dilaporkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). ”Tahun ini, sekolah akan menerima dua laporan kinerja anak dan indeks integritas sekolah,” ujar Anies usai meresmikan Kampung Matematika Laladon di Desa Laladon, Ciomas, Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Indeks integritas itu akan dilaporkan ke PTN dan mempengaruhi bobot penilaian siswa. ”Oleh karena itu, sekolah jangan korbankan siswa, karena kasihan. PTN akan mempertimbangkan indeks itu. Kasihan jika nilai anaknya tinggi maka indeks integritas rendah sekolah rendah maka sekolah akan dicurigai,” terang dia.
UN tingkat SMA/SMK akan diselenggarakan pada 13 April hingga 15 April. Berbeda dengan tahun sebelumnya, UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. UN hanya diperlukan untuk pemetaan dan pertimbangan masuk PTN. Anies berpesan kepada siswa yang mengikuti UN untuk belajar serius.
”Sekarang belajar serius, berhenti belajar pada Minggu sore. Lalu istirahat, malam sebelum ujian harus tidur cukup delapan jam, nyenyak, dan bangun pagi segar,” terang dia. Jika belajar hanya dikebut semalam sebelum ujian, sambung Anies, maka siswa akan merasa lelah pada saat ujian.
Distribusi Soal Rampung
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Saiful Rachman mengatakan, pengamanan UN tahun ini tidak seketat tahuntahun sebelumnya.”Meski yang mengambil kekurangan naskah itu setingkat kepala dinas, saya yakin mereka tidak akan curang. Semua ada berita acaranya,” kata Saiful dihubungi tadi malam.
Distribusi naskah soal UN terpantau sudah sampai di tingkat Polsek. Seperti di Pamekasan, Madura. ”Saat ini naskah soalUNsudahadadimasing-masing Polsek di 13 kecamatan di Pamekasan,” kata Kabid Pendidikan Menangah Dinas Pendidikan Pamekasan Moh Tarsun.
Kepala Bagian Operasional Polres Jember Kompol Yakhob Silvana Delareskha menjelaskan, distribusi naskah ke sejumlah kecamatan juga sudah rampung. ”Polisi menjaga ruang penyimpanan naskah dengan ketat, bahkan ruangan tersebut benar-benar steril dan tidak boleh sembarangan keluar masuk,” tuturnya.
Soeprayitno/ haryudi/ant
(bbg)