Ratusan Ha Padi Dihantam Angin Kencang
A
A
A
MARTAPURA - Ratusan hektare (ha) padi siap panen milik petani di Kecamatan Bunga Mayang, roboh diterjang angin kencang yang terjadi sepekan terakhir.
Painah, 55, petani sawah tadah hujan di Kecamatan Bunga Mayang kemarin mengatakan, dampak dari hujan dan angin kencang be berapa hari ini, membuat tanaman padi mereka rusak dan busuk jika tidak segera dipanen. “Seharusnya sekitar dua minggu lagi kita panen. Sekarang kita bingung, jika tidak segera dipanen khawatir akan rusak,” ungkapnya.
Ahmat Zainuri, 45, petani sawah tadah hujan lainnya, menuturkan, akibat kejadian ini petani mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Karena sebelum melakukan kegiatan tanam, petani terlebih dahulu sudah mengeluarkan modal untuk membajak, membeli pupuk dan sebagainya. “Padi juga terendam air. Ini yang membuat kita semakin panik, karena padi terancam busuk dan tidak bisa dipanen,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Kadin TPH) OKU Timur Tuba gus Sunar seno, melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Bunga Mayang Andrianto menjelaskan, agar padi tersebut tidak rusak dan bu suk sebelum dipanen, harusadaantisipasi, dengan menegakkan batang padi.
“Tapi tidak ada jalanlain yang harus dilakukan petani, bagaimana mengangkat padi agar jangan terendam air. Jika sampai satu minggu padi terendam, petani akan mengalami kerugian karena hasil produksi akan berkurang,” tambahnya.
Dadang dinata
Painah, 55, petani sawah tadah hujan di Kecamatan Bunga Mayang kemarin mengatakan, dampak dari hujan dan angin kencang be berapa hari ini, membuat tanaman padi mereka rusak dan busuk jika tidak segera dipanen. “Seharusnya sekitar dua minggu lagi kita panen. Sekarang kita bingung, jika tidak segera dipanen khawatir akan rusak,” ungkapnya.
Ahmat Zainuri, 45, petani sawah tadah hujan lainnya, menuturkan, akibat kejadian ini petani mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Karena sebelum melakukan kegiatan tanam, petani terlebih dahulu sudah mengeluarkan modal untuk membajak, membeli pupuk dan sebagainya. “Padi juga terendam air. Ini yang membuat kita semakin panik, karena padi terancam busuk dan tidak bisa dipanen,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Kadin TPH) OKU Timur Tuba gus Sunar seno, melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Bunga Mayang Andrianto menjelaskan, agar padi tersebut tidak rusak dan bu suk sebelum dipanen, harusadaantisipasi, dengan menegakkan batang padi.
“Tapi tidak ada jalanlain yang harus dilakukan petani, bagaimana mengangkat padi agar jangan terendam air. Jika sampai satu minggu padi terendam, petani akan mengalami kerugian karena hasil produksi akan berkurang,” tambahnya.
Dadang dinata
(bbg)