Pelanggar Lalin Diceramahi Ustaz
A
A
A
JEMBER - Ada yang unik dalam operasi tertib lalu lintas (lalin) di Jember kali ini. Kalau biasanya pelanggar hanya ditilang, kini Polres Jember juga memberikan resep lain agar masyarakat lebih sadar berlalu lintas, yaitu melibatkan para dai dan ustaz.
Cara ini sepertinya cukup jitu. Para pelanggar lalin tidak terlihat tidak takut saat ditilang, sebaliknya antusias mendengarkan dengan saksama apa yang disampaikan ustaz, seperti terlihat di perempatan RRI, Jalan Letjen Sutoyo, Sumbersari, kemarin. “Bapak dan ibu tahu, ketika Anda sekalian melanggar peraturan lalu lintas, itu sama saja dengan melanggar aturan agama.
Sebab, di Alquran sudah jelas kita diperintahkan agar patuh terhadap Allah SWT, patuh terhadap Rasul, dan patuh kepada pemimpin,” kata Ustaz Manshur, salah satu ustaz yang digandeng Polres Jember dalam gerakan sadar berlalu lintas di depan para pelanggar kemarin. Kanit Registrasi dan Identifikasi (KRI) Satlantas Polres Jember Iptu Andika mengakui, kegiatan ini memang bagian dari Operasi Simpatik jajaran kepolisian.
Satlantas Polres Jember berharap, dengan pendekatan kultural semacam ini, kesadaran masyarakat untuk selalu patuh dan menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas bisa tumbuh. Selama operasi berlangsung, polisi telah menerbitkan surat teguran tertulis kepada 200 pengendara motor dan surat tilang untuk 15 orang.
“Kami memang sengaja melibatkan tokoh agamakarenaharapankami, masyarakat bisa mendapatkan pencerahan tentang hukumnya melanggar aturan jika dilihat dari segi agama,” kata Andika.
P juliatmoko
Cara ini sepertinya cukup jitu. Para pelanggar lalin tidak terlihat tidak takut saat ditilang, sebaliknya antusias mendengarkan dengan saksama apa yang disampaikan ustaz, seperti terlihat di perempatan RRI, Jalan Letjen Sutoyo, Sumbersari, kemarin. “Bapak dan ibu tahu, ketika Anda sekalian melanggar peraturan lalu lintas, itu sama saja dengan melanggar aturan agama.
Sebab, di Alquran sudah jelas kita diperintahkan agar patuh terhadap Allah SWT, patuh terhadap Rasul, dan patuh kepada pemimpin,” kata Ustaz Manshur, salah satu ustaz yang digandeng Polres Jember dalam gerakan sadar berlalu lintas di depan para pelanggar kemarin. Kanit Registrasi dan Identifikasi (KRI) Satlantas Polres Jember Iptu Andika mengakui, kegiatan ini memang bagian dari Operasi Simpatik jajaran kepolisian.
Satlantas Polres Jember berharap, dengan pendekatan kultural semacam ini, kesadaran masyarakat untuk selalu patuh dan menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas bisa tumbuh. Selama operasi berlangsung, polisi telah menerbitkan surat teguran tertulis kepada 200 pengendara motor dan surat tilang untuk 15 orang.
“Kami memang sengaja melibatkan tokoh agamakarenaharapankami, masyarakat bisa mendapatkan pencerahan tentang hukumnya melanggar aturan jika dilihat dari segi agama,” kata Andika.
P juliatmoko
(bbg)