Kebaya Tidak Harus Pakai Batik
A
A
A
SURABAYA - Desain kebaya identik dengan penggunaan kain batik untuk bawahan atau bagian roknya. Kali ini desainer Djoko Sasongko justru membuat kebaya sedikit berbeda, yakni tanpa menggunakan tambahan kain batik sama sekali.
Kebaya tersebut akan dibawanya dalam event Exotica Kebaya yang digelar 17-19 April di Royal Plaza. Meski tidak menggunakan kain batik, busana rancangan Djoko tetap terlihat anggun. Dia justru memilih kain seperti tafeta untuk bagian bawahannya dengan pilihan warna polos. Hal ini karena Djoko ingin tampil dengan nuansa baru untuk ajang tahunan tersebut.
Pasalnya, pada tahun pertama dan tahun kedua, dia sudah banyak mengeksplor kebaya ready to wear dan kali ini ingin tampil dengan ciri khas kebaya dari konsumennya. Selain itu, bahan seperti tafeta, tulle, dan dutchess menandai adanya modifikasi pada kebaya itu sendiri. ”Bisa dibilang kebaya yang aku bawa kali ini adalah kebaya aku banget.
Maksudnya duludulu sudah sering bawa desain untuk kebaya yang ready to wear, tapi kali ini aku bawa kebaya yang memang pasaranku. Makanya tidak ada kain batik karena memang modifikasi. Bawahan atau roknya saya pakai tafeta warna polos, ditambah detail-detail,” ujar Djoko di lokasi workshop - nya di kawasan Ngagel Tama, Surabaya, kemarin.
Djoko juga menunjukkan beberapa busana kebaya dengan tema Elegant Legacy yang akan dipertunjukkan dalam event Exotica Kebaya 2015 . Ada dua busana yang ditampilkan. Pertama berwarna ungu yang dikenakan Maudy Margaretha dan busana kebaya pink yang dikenakan Lailani Fitrah Ramadhani.
Djoko menjelaskan, kebaya ungu menggunakan potongan pendek untuk bagian atasnya, yakni sebatas sekitaran pinggang. Bagian lengannya tetap panjang seperti kebanyakan kebaya lainnya, hanya bagian rok bawahnya diberi ekor supaya sedikit mengembang. Atasan kebaya menggunakan bahan brokat yang diberi detail berupa brokat, kemudian ditumpuk dengan swaroski dan payet-payet yang dominan berwarna gold dan ungu.
Sedikit berbeda dari busana ungu, untuk busana pink, bagian ekornya justru tersambung dengan atasannya yang memanjang, bahkan mencapai sekitar 1 meter dari roknya. Atasannya juga menggunakan bahan brokat dengan tambahan detail dominan gold dan tentunya payet pink .
Untuk motifnya, Djoko lebih banyak mengangkat motif floral berupa sulur-sulur sehingga terlihat seperti akar yang sedang menjalar. ”Kebaya yang saya desain ini memang untuk kebaya resepsi atau wedding, jadi agak ramai dan dominan gold karena masuk koleksi saya yang serian gold . Kan saya sendiri punya dua serian kebaya, yakni gold dan silver ,” bebernya.
Untuk diketahui, Exotica Kebaya tahun ini akan menampilkan berbagai jenis kebaya baik klasik dan modern. Hampir semua desainer kenamaan Surabaya akan terlibat dalam event tersebut. Selain Djoko, ada pula Ayok Dwipancara, Elok Rege Renapio, Geraldus Sugeng, Lia Afif, Lenny I Vylen, Yuyuk Nurmaisyah, Lita Berlianti, Kharis Kirani, dan masih banyak lagi.
Mamik wijayanti
Kebaya tersebut akan dibawanya dalam event Exotica Kebaya yang digelar 17-19 April di Royal Plaza. Meski tidak menggunakan kain batik, busana rancangan Djoko tetap terlihat anggun. Dia justru memilih kain seperti tafeta untuk bagian bawahannya dengan pilihan warna polos. Hal ini karena Djoko ingin tampil dengan nuansa baru untuk ajang tahunan tersebut.
Pasalnya, pada tahun pertama dan tahun kedua, dia sudah banyak mengeksplor kebaya ready to wear dan kali ini ingin tampil dengan ciri khas kebaya dari konsumennya. Selain itu, bahan seperti tafeta, tulle, dan dutchess menandai adanya modifikasi pada kebaya itu sendiri. ”Bisa dibilang kebaya yang aku bawa kali ini adalah kebaya aku banget.
Maksudnya duludulu sudah sering bawa desain untuk kebaya yang ready to wear, tapi kali ini aku bawa kebaya yang memang pasaranku. Makanya tidak ada kain batik karena memang modifikasi. Bawahan atau roknya saya pakai tafeta warna polos, ditambah detail-detail,” ujar Djoko di lokasi workshop - nya di kawasan Ngagel Tama, Surabaya, kemarin.
Djoko juga menunjukkan beberapa busana kebaya dengan tema Elegant Legacy yang akan dipertunjukkan dalam event Exotica Kebaya 2015 . Ada dua busana yang ditampilkan. Pertama berwarna ungu yang dikenakan Maudy Margaretha dan busana kebaya pink yang dikenakan Lailani Fitrah Ramadhani.
Djoko menjelaskan, kebaya ungu menggunakan potongan pendek untuk bagian atasnya, yakni sebatas sekitaran pinggang. Bagian lengannya tetap panjang seperti kebanyakan kebaya lainnya, hanya bagian rok bawahnya diberi ekor supaya sedikit mengembang. Atasan kebaya menggunakan bahan brokat yang diberi detail berupa brokat, kemudian ditumpuk dengan swaroski dan payet-payet yang dominan berwarna gold dan ungu.
Sedikit berbeda dari busana ungu, untuk busana pink, bagian ekornya justru tersambung dengan atasannya yang memanjang, bahkan mencapai sekitar 1 meter dari roknya. Atasannya juga menggunakan bahan brokat dengan tambahan detail dominan gold dan tentunya payet pink .
Untuk motifnya, Djoko lebih banyak mengangkat motif floral berupa sulur-sulur sehingga terlihat seperti akar yang sedang menjalar. ”Kebaya yang saya desain ini memang untuk kebaya resepsi atau wedding, jadi agak ramai dan dominan gold karena masuk koleksi saya yang serian gold . Kan saya sendiri punya dua serian kebaya, yakni gold dan silver ,” bebernya.
Untuk diketahui, Exotica Kebaya tahun ini akan menampilkan berbagai jenis kebaya baik klasik dan modern. Hampir semua desainer kenamaan Surabaya akan terlibat dalam event tersebut. Selain Djoko, ada pula Ayok Dwipancara, Elok Rege Renapio, Geraldus Sugeng, Lia Afif, Lenny I Vylen, Yuyuk Nurmaisyah, Lita Berlianti, Kharis Kirani, dan masih banyak lagi.
Mamik wijayanti
(bbg)