Bocah 1,5 Tahun Menderita Tumor Ganas

Sabtu, 04 April 2015 - 11:11 WIB
Bocah 1,5 Tahun Menderita...
Bocah 1,5 Tahun Menderita Tumor Ganas
A A A
BANDUNG - Nasib malang menimpa Rahma Septriani, 1,5, warga Kampung Cipedung RT 01/01, Desa Gajahmekar, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung.

Pasalnya, hampir satu tahun lebih putri sulung dari pasangan Rohaen di, 36, dan Yuliani, 20, harus berjuang melawan tumor ginjal yang dideritanya. Kondisinya saat ini pun sangat memprihatinkan karena perutnya kian membesar, dan kerap kali merasakan sesak nafas, dan hanya bisa berbaring. Ayah Rahma, Rohaendi menuturkan, anaknya diketahui mengalami tumor dari hasil pemeriksaan medis saat usianya menginjak 4 bulan.

Saat itu, lanjut dia, terlihat benjolan di bagian perut sebelah kanan putrinya yang kini malah terus membesar. “Awalnya, saya tidak tahu benjolan apa, waktu itu makanya langsung dibawa ke rumah sakit Soreang untuk memastikannya. Dokter di sana bilang, katanya anak saya mengalami tumor ginjal,” kata Rohaendi saat ditemui di kediamannya, kemarin

Saat itu, tambah Rohaendi, pihak rumah sakit Soreang mengaku tidak bisa menangani penyakit Rahma karena beberapa alesan termasuk minimnya peralatan hingga akhirnya harus di rujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, guna mendapatkan penanganan intensif. “Ketika diperiksakan ke RSHS, penyebabnya belum diketahui. Tapi, kata dokter memang harus dilakukan langkah medis yaitu operasi. Soalnya perutnya akan terus mengalami pembesaran jika tumor ganas ini tidak di angkat,” ungkapnya.

Dia menuturkan, dari tingkah laku putrinya memang tidak begitu terlihat sakit karena untuk aktivitas makan masih normal. Namun, keluhannya suka terasa saat tengah tertidur karena seing mengalami sesak nafas dan merasakan sakit di perutnya. Kini pembesaran perut Rahma sudah mulai menjalar kebagian dada. “Seharusnya dioperasi, tapi saya tidak punya uang kalau untuk bayar operasinya. Sekarang-sekarang juga paling cuma periksa biasa, itu juga baru dua kali di periksa ke RSHS,” ujarnya.

Rohaendi yang hanya bekerja sebagai butuh serabutan itu mengaku penghasilan yang di dapatkannya tidak menentu. Apalagi, saat ini belum ada pekerjaan lain yang bisa dilakukannya untuk mengumpulkan biaya operasi. Rohaendi pun tidak bisa mengandalkan dari kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Pasalnya, Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya karena masih dalam proses pindah dari Kota Bandung ke Kabupaten Bandung. “Saya asli orang Bandung, tapi sudah tinggal di sini (Kutawaringin) di rumah mertua hampir dua tahun,” tuturnya.

Rohaendi dan istrinya pun saat ini tak bisa berharap banyak mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab Bandung.

Dila nashear
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6750 seconds (0.1#10.140)