Sejumlah Desa di Karo Berselimut Debu Tebal
A
A
A
KABANJAHE - Guguran kubah lava Gunung Sinabung sekitar 300 m3 di sisi sebelah barat, Kamis (2/4/2015) sekira pukul 20.02 WIB memicu guguran awan panas sebanyak 21 kali kejadian dengan jangkauan 2-4 kilometer (km) ke arah Selatan hingga Jumat (3/4/2015) pukul 04.44 WIB. Hal itu menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Simpang Empat dan Payung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, diselimuti debu vulkanik tebal.
Warga Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat, Anto kepada KORAN SINDO MEDAN menuturkan, pada malam kejadian masyarakat sempat panik akibat luncuran awan panas secara terus menerus dan dibarengi dengan hujan debu berbentuk lumpur. Setelah kondisi gunung mereda, kepanikan masyarakat semakin menjadi-jadi ketika aliran listrik mati.
"Warga sudah sempat menyusun barang-barang untuk segera dievakuasi. Karena yang paling menakutkan di saat mati lampu sekitar setengah jam. Suasana semakin mencekam ditambah gemuruh bercampur petir yang memekakkan telinga dari Gunung Sinabung. Ditambah lagi suara letusan pecahan bambu yang roboh akibat tak kuat menahan beratnya lumpur vulkanik," tuturnya, Jumat (3/4/2015).
Lebih lanjut dia mengatakan, sekitar pukul 21.30 WIB terlihat lontaran material vulkanik yang menjulang tinggi ke atas langit. Sontak hal itu menyebabkan ketakutan warga semakin memuncak. "Pasokan masker sudah tidak ada lagi di posko-posko sekitar sini. Mobil tangki air juga tidak ada dikerahkan untuk mengurangi material debu," tambahnya.
Menurutnya, tidak ada korban pada kejadian kemarin. Namun, lima ekor anjing peliharaan milik warga Dusun Sibintun, Junetsing Sitepu, mati akibat terpapar debu dan lumpur vulkanik.
Pantauan di sejumlah desa meliputi Kecamatan Simpang Empat dan Payung di antaranya, Desa Tiga Pancur, Desa Gamber, Desa Payung, Desa Berastepu, Desa Batukarang, dan Dusun Sibintun, ketebalan material debu vulkanik pada aspal, lahan pertanian dan atap rumah warga mencapai 5 cm.
Hal itu menyebabkan warga sangat rentan terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Apabila ada kendaraan yang melintas di aspal, tebaran debu vulkanik menyebabkan berkurangnya jarak pandang yang meminimkan jarak pandang.
Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Subur Tambun ketika dihubungi mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyiraman dengan mobil tangki air di Kecamatan Tiganderket dan Payung. Untuk Kecamatan Simpang, akan disiram hari ini.
Warga Desa Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat, Anto kepada KORAN SINDO MEDAN menuturkan, pada malam kejadian masyarakat sempat panik akibat luncuran awan panas secara terus menerus dan dibarengi dengan hujan debu berbentuk lumpur. Setelah kondisi gunung mereda, kepanikan masyarakat semakin menjadi-jadi ketika aliran listrik mati.
"Warga sudah sempat menyusun barang-barang untuk segera dievakuasi. Karena yang paling menakutkan di saat mati lampu sekitar setengah jam. Suasana semakin mencekam ditambah gemuruh bercampur petir yang memekakkan telinga dari Gunung Sinabung. Ditambah lagi suara letusan pecahan bambu yang roboh akibat tak kuat menahan beratnya lumpur vulkanik," tuturnya, Jumat (3/4/2015).
Lebih lanjut dia mengatakan, sekitar pukul 21.30 WIB terlihat lontaran material vulkanik yang menjulang tinggi ke atas langit. Sontak hal itu menyebabkan ketakutan warga semakin memuncak. "Pasokan masker sudah tidak ada lagi di posko-posko sekitar sini. Mobil tangki air juga tidak ada dikerahkan untuk mengurangi material debu," tambahnya.
Menurutnya, tidak ada korban pada kejadian kemarin. Namun, lima ekor anjing peliharaan milik warga Dusun Sibintun, Junetsing Sitepu, mati akibat terpapar debu dan lumpur vulkanik.
Pantauan di sejumlah desa meliputi Kecamatan Simpang Empat dan Payung di antaranya, Desa Tiga Pancur, Desa Gamber, Desa Payung, Desa Berastepu, Desa Batukarang, dan Dusun Sibintun, ketebalan material debu vulkanik pada aspal, lahan pertanian dan atap rumah warga mencapai 5 cm.
Hal itu menyebabkan warga sangat rentan terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Apabila ada kendaraan yang melintas di aspal, tebaran debu vulkanik menyebabkan berkurangnya jarak pandang yang meminimkan jarak pandang.
Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Subur Tambun ketika dihubungi mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyiraman dengan mobil tangki air di Kecamatan Tiganderket dan Payung. Untuk Kecamatan Simpang, akan disiram hari ini.
(zik)