Pengantin Baru Hilang di Laut

Kamis, 02 April 2015 - 11:55 WIB
Pengantin Baru Hilang di Laut
Pengantin Baru Hilang di Laut
A A A
PAMEKASAN - Nahas menimpa Sugik, 25, nelayan yang baru enam bulan melangsungkan pernikahan. Ia hilang terseret arus air laut yang sedang pasang saat mencari nafkah.

Sugik adalah nelayan asal Desa Pegagan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Ia dikabarkan hilang saat mencari rajungan di perairan desa setempat, kemarin. Diduga korban tenggelam akibat perahu yang digunakanmencariikanterbalik. Korban tercatat sebagai pengantin baru, karena baru enam bulan menikah dengan gadis pujaan hati yang merupakan tetangga desanya. Hingga petang kemarin, korban masih dalam pencarian dan belum ditemukan.

Komandan Kodim 0826 Pamekasan, Letk Arm Mawardi mengatakan, dari informasi pihak keluarga, diketahui korban berangkat melaut sekitar pukul 04.00 WIB dini hari kemarin. Baru sekitar pukul 09.30 WIB dikabarkan hilang, karena sesuai kebiasaan seharusnya sudah kembali ke rumah. Hingga lewat pukul 09.30 WIB, ternyata korbanbelumjugakembali.“ Sampai sekarang (petang kemarin) belum juga ditemukan. Ya, kemungkinan besar masih terbawa arus air laut yang kebetulan dalam keadaan pasang,” ujarnya.

Mawardi menjelaskan, kejadian itu sudah dilaporkan ke pihak kepolisian untuk proses penanganan lebih lanjut. Tiga orang anggota dari Koramil Pademawu yang bekerja sama dengan kepolisian dan nelayan setempat, juga masih mencari di sekitar lokasi kejadian. Setidaknya dari laporan yang masuk sudah ada 12 perahu dikerahkan untuk mencari korban.

Namun, korban belum ditemukan, hanya perahu dipakai mencari rajungan yang digunakan korban ditemukan dan langsung dibawa ke daratan. “Perahu yang digunakan milik Mattalih, bapak dari korban,” kata Mawardi. Disinggung apa yang menjadi penyebab hilangnya nelayan tersebut, Mawardi menegaskan, pihaknya tidak mau berspekulasi karena sudah ditangani kepolisian. Hanya dugaan sementara dan menurut laporan dari warga sekitar, perahu yang ditumpanginya tenggelam.

“Akibatnya, korban tidak dapat menyelamatkan diri. Ditambah lagi dengan air laut yang sedang pasang,” ujarnya. Sementara salah satu nelayan asal Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Farid menyatakan, memang cuaca sekitar perairan dalam kondisi pasang. Kemungkinan besar korban nekat melaut mencari rajungan yang memang lagi banyak permintaan.

“Di sisi lain mungkin juga lagi apes sehingga kapal terbalik dan hilang terbawa arus air laut,” ucapnya.

Subairi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4892 seconds (0.1#10.140)