Latihan Perang PPRC TNI, Warga Tiga Desa Tinggalkan Rumah
A
A
A
POSO - Sedikitnya 700 keluarga dari tiga desa di Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, meninggalkan rumah rumah mereka menuju ke tempat yang aman. Hal itu dilakukan menjelang pelaksanaan latihan perang Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI pada 31 Maret 2015.
Situasi lengang terasa di Desa Uweralulu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (30/3/2015). Desa yang biasanya ramai dengan aktivitas warga itu pada Senin pagi terpantau sepi dari aktivitas warga. Rumah-rumah warga terkunci rapat dengan lampu yang tetap dinyalakan.
Sebelumnya, dengan menggunakan helikopter, TNI menyebarkan kertas-kertas berisi imbauan agar warga masyarakat di sekitar Desa Uweralulu, Dusun Tamanjeka, Desa Masani, dan Desa Gayatri pindah ke lokasi yang telah ditentukan. Warga diharapkan paling lambat untuk sudah sudah mengosongkan desa mereka Senin (30/3/2015) pukul 15.00 WITA. Warga baru dapat kembali pada Selasa, 31 Maret 2015 pukul 10.00 WITA.
Kepala Desa Uweralulu Sudirman menjelaskan, secara keseluruhan jumlah warganya yang dievakuasi mencapai 283 keluarga atau 933 jiwa. Seluruh warga desanya sudah mulai bergerak turun meninggalkan desa mereka sejak pukul 08.00 WITA. Secara keseluruhan, setidaknya 700 keluarga yang meninggalkan rumah-rumah mereka berdasarkan permintaan dari pihak TNI.
Komandan Distrik Militer 1307 Poso Letkol Eron Firmansyah sebelumnya menjelaskan alasan pengungsian itu sendiri untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait keselamatan warga masyarakat yang daerahnya akan dilintasi peluru tembakan artileri, tembakan udara, dan tembakan kapal perang yang menargetkan sejumlah lokasi di Gunung Biru.
Latihan perang PPRC TNI di Poso akan dimulai pada Selasa, 31 Maret 2015. Kegiatan latihan perang itu melibatkan 3.222 personel gabungan dari Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat.
Warga diungsikan ke empat lokasi yang telah ditentukan yaitu pasar dan lapangan sepakbola di Desa Tokorondo, Desa Sa'atu, dan Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Situasi lengang terasa di Desa Uweralulu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (30/3/2015). Desa yang biasanya ramai dengan aktivitas warga itu pada Senin pagi terpantau sepi dari aktivitas warga. Rumah-rumah warga terkunci rapat dengan lampu yang tetap dinyalakan.
Sebelumnya, dengan menggunakan helikopter, TNI menyebarkan kertas-kertas berisi imbauan agar warga masyarakat di sekitar Desa Uweralulu, Dusun Tamanjeka, Desa Masani, dan Desa Gayatri pindah ke lokasi yang telah ditentukan. Warga diharapkan paling lambat untuk sudah sudah mengosongkan desa mereka Senin (30/3/2015) pukul 15.00 WITA. Warga baru dapat kembali pada Selasa, 31 Maret 2015 pukul 10.00 WITA.
Kepala Desa Uweralulu Sudirman menjelaskan, secara keseluruhan jumlah warganya yang dievakuasi mencapai 283 keluarga atau 933 jiwa. Seluruh warga desanya sudah mulai bergerak turun meninggalkan desa mereka sejak pukul 08.00 WITA. Secara keseluruhan, setidaknya 700 keluarga yang meninggalkan rumah-rumah mereka berdasarkan permintaan dari pihak TNI.
Komandan Distrik Militer 1307 Poso Letkol Eron Firmansyah sebelumnya menjelaskan alasan pengungsian itu sendiri untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait keselamatan warga masyarakat yang daerahnya akan dilintasi peluru tembakan artileri, tembakan udara, dan tembakan kapal perang yang menargetkan sejumlah lokasi di Gunung Biru.
Latihan perang PPRC TNI di Poso akan dimulai pada Selasa, 31 Maret 2015. Kegiatan latihan perang itu melibatkan 3.222 personel gabungan dari Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat.
Warga diungsikan ke empat lokasi yang telah ditentukan yaitu pasar dan lapangan sepakbola di Desa Tokorondo, Desa Sa'atu, dan Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
(zik)