Ultarifa Devi Septiyani, Penerus Tari Srandul
A
A
A
BANTUL - Lahir dari keluarga pekerja seni, tak membuat Ultarifa Devi Septiyan, menjadi malu. Sebaliknya, dia mengaku bangga lahir dan berada di tengah keluarganya yang hidup dari bekerja sebagai para pelaku seni.
Dari kekuarganya, dia mengaku belajar menari srandul, dan bernyanyi. Tari srandul, merupakan tari yang nyaris punah. Jenis tari ini sempat mengalami masa jaya di zaman dahulu. Kini, tidak banyak yang mengetahui tarian itu.
"Dari menari dan menyanyi, saya bisa hidup mandiri dan membantu orangtua, serta membiayai kuliah saya," kata dara yang akrab dipanggil Devi ini, Senin (30/3/2015).
Ditambahkan, dalam beberapa pementasan, dia sering tampil bersama-sama dengan kedua orangtuanya. Dia mengaku bangga orangtuanya masih mempertahankan seni tradisi srandul, meskipun tergolong kesenian yang sangat kuno.
Dia berambisi, ingin belajar srandul agar bisa melestarikan kesenian yang membesarkannya. Devi mengaku, tertarik dengan seni tari sejak Sekolah Dasar (SD). Dia belajar tari di Sanggar Siswo Budoyo.
Hingga kini, dia telah menguasai beberapa jenis tari. Di antaranya adalah tari merak, dan kipas kembar. Gadis kelahiran 17 September 1994 ini mengaku ingin belajar lebih banyak lagi seni tradisi.
“Saya ingin meneruskan perjuangan orangtua mempertahankan seni tradisional,” pungkasnya.
Dari kekuarganya, dia mengaku belajar menari srandul, dan bernyanyi. Tari srandul, merupakan tari yang nyaris punah. Jenis tari ini sempat mengalami masa jaya di zaman dahulu. Kini, tidak banyak yang mengetahui tarian itu.
"Dari menari dan menyanyi, saya bisa hidup mandiri dan membantu orangtua, serta membiayai kuliah saya," kata dara yang akrab dipanggil Devi ini, Senin (30/3/2015).
Ditambahkan, dalam beberapa pementasan, dia sering tampil bersama-sama dengan kedua orangtuanya. Dia mengaku bangga orangtuanya masih mempertahankan seni tradisi srandul, meskipun tergolong kesenian yang sangat kuno.
Dia berambisi, ingin belajar srandul agar bisa melestarikan kesenian yang membesarkannya. Devi mengaku, tertarik dengan seni tari sejak Sekolah Dasar (SD). Dia belajar tari di Sanggar Siswo Budoyo.
Hingga kini, dia telah menguasai beberapa jenis tari. Di antaranya adalah tari merak, dan kipas kembar. Gadis kelahiran 17 September 1994 ini mengaku ingin belajar lebih banyak lagi seni tradisi.
“Saya ingin meneruskan perjuangan orangtua mempertahankan seni tradisional,” pungkasnya.
(san)