Dishub Akan Sulap Terminal Bus Seperti Bandara

Jum'at, 27 Maret 2015 - 09:19 WIB
Dishub Akan Sulap Terminal...
Dishub Akan Sulap Terminal Bus Seperti Bandara
A A A
MEDAN - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan akan mengubah pola pelayanan di Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris menjadi seperti konsep pelayanan di bandara dan stasiun kereta api.

Dengan begitu, aktivitas di terminal diharapkan bisa kembali hidup. Kadishub Kota Medan, Renward Parapat, mengatakan, pola pelayanan di terminal harus diubah mengingat semakin menurunnya minat masyarakat masuk terminal. Begitu juga angkutan umum yang semakin jarang masuk terminal.

Angkutan cenderung masuk terminal hanya sekadar untuk bayar retribusi. "Pola pelayanan yang akan kami ubah adalah seperti konsep pelayanan di bandara dan stasiun kereta api. Ada ruang publik yang akan disediakan bagi masyarakat begitu masuk ke terminal, seperti kantin dan tempat belanja. Tapi begitu sampai di pintu kedua, orang yang boleh masuk hanya orang yang punya tiket saja," ujarnya, kemarin.

Dia mengaku konsep dan desainnya sudah diusulkan kepada Menteri Perhubungan dengan harapan bisa mendapat bantuan dana. “Kami sudah mengusulkan desainnya yang sebelumnya sudah kami survei dahulu ke stasiun kereta api dan bandara. Akhir Maret ini kami diundang untuk memaparkan tentang yang kami rencanakan," ujarnya.

Renward menargetkan pola pelayanan terminal seperti konsep bandara dan stasiun kereta api ini sudah bisa dilaksanakan pada 2018. Pembangunan ditargetkan sudah dimulai 2016. "Saya akan perjuangkan dua tahun anggaran akan selesai. Tahun 2016 nanti mudah-mudahan anggarannya sudah turun dari kementerian. Anggaran yang diturunkan dari kementerian nanti difokuskan untuk membangun gedung induk. Pemko Medan hanya sebatas membangun area parkirnya saja," ucapnya.

Pengamat Transportasi, Bhakti Alamsyah, mengatakan, apa yang direncanakan Dishub Medan patut diapresiasi. Namun, sebaiknya tidak hanya sekadar wacana. Menurut dia, sudah saatnya pola pelayanan di terminal diubah total.

"Selama ini fungsi terminal hanya tempat penyedia jasa angkutan menyetor retribusi saja, tapi fungsi sebenarnya tidak berjalan. Banyak angkutan yang mengambil penumpang di luar terminal. Begitu pun penumpangnya, lebih banyak yang menunggu di luar terminal. Jadi, pola pelayanan memang harus diubah. Itu pun tergantung komitmen pemerintah," katanya.

Untuk mengembalikan fungsi terminal, kata dia, pemerintah harus mengubah dulu manajemennya. Jika manajemennya tidak berubah, fungsi terminal akan sama saja. “Pemerintah harus mengubah manajemen di terminal, salah satunya mengoptimalkan pengawasan dan memperbaiki fasilitas di terminal," ucapnya.

Eko agustyo fb
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6010 seconds (0.1#10.140)