Dari Bermodal Rp100 Juta Kini Beromzet Rp10 Miliar

Kamis, 26 Maret 2015 - 12:54 WIB
Dari Bermodal Rp100...
Dari Bermodal Rp100 Juta Kini Beromzet Rp10 Miliar
A A A
SURABAYA - Bisnis onlinemenjadi daya tarik bagi usaha kecil dan menegah untuk mendapatkan tambahan. Bisnis ini diprediksi bakal mengalami peningkatan karena tidak membutuhkan biaya besar.

BelowCepek.com, salah satu usaha onlineyang dijalan Riana Bismarak menjadi salah satu contoh. Dengan bermodalkan Rp100 juta, perempuan yang juga menjabat CEO & Founder BelowCepek.Com menularkan ilmunya dalam menjalankan bisnis di dunia maya. Dalam bisnis ini, produk yang dijual berupa baju, aksesori, tas, dan sepatu wanita. Bisnis ini berjalan sekitar 4 tahun.

Dari data yang dimiliki pembeli barang di Below Cepek.Com berasal dari wanita sekitar 90% dan 10% pria. Pembeli wanita mengikuti tren dan perkembangan fashion modern, sedangkan pembeli pria membeli barang untuk usaha dan membelikan hadiah bagi orang yang disayangi. Online ini memiliki perbedaan dengan onlinelain. Jika onlinelain menjual produk semua dari negara apa pun, BelowCepek.Com ini khusus menjual produk dalam negeri.

Artinya, semua karya anak bangsa dijual untuk memenuhi kebutuhan pasar di nusantara. “Produk yang kami jual asli dari dalam negeri,” ujar Riana, kemarin. Untuk memenuhi konsumen, Riana yang pernah bekerja sebagai marketingpariwisata di salah satu perusahaan mengaku, menggandeng UKMUKM di Jakarta, Tangerang, Yogyakarta, dan Bali.

Ada sekitar 70 UKM yang menyuplai onlineini, barangnya akan dikirim ke seluruh pelosok daerah. Bisnis ini mengalami perkembangan karena market shareyang dibidik jelas, wanita dengan usia 19 tahun hingga 45 tahun. Mereka merupakan penggila tren baju atau pekerja yang ingin mengikuti gaya hidup lebih trendi.

“Pemasaran yang kami kembangkan melalui BBM (BleckBerry Messenger), Wahtshaap, Line, dan Kakao Talk, selain di Facebook dan laman milik kami sendiri,” ujar dia. Pengembangan bisnis ini cukup menjanjikan karena penjualannya mengalami peningkatan. Selama ini penjualan yang dilakukan ada 1.000 jenis setiap bulan dan tahun ini target penjualan sekitar Rp10.000 setiap bulan dengan omzet sekitar Rp10 miliar.

Untuk memutuskan terjun ke dunia maya, Riana harus berkorban kesenangan. Saat itu dia mengaku akan berbulan madu dengan uang Rp100 juta. Namun, niatnya diurungkan karena ada ide membuka bisnis baju online. Dana sebesar Rp100 juta dipergunakan untuk membuka usaha melalui online,mulai dari membuat laman hingga memesan barangbarang yang akan dijual.

Bisnis ini, ungkap dia, tidak membutuhkan tenaga banyak. Saat ini ada delapan tenaga yang dipekerjakan, sedangkan sisanya memakai tenaga sewaan. Hal ini membuat efisien dalam pengeluaran keuangan. Sementara produk yang dijual berasal dari kerja sama UKM yang membuat baju khusus Indonesia.

Untuk mencari UKM yang mau bekerja sama awalnya sangat sulit. Wanita murah senyum ini menceritakan harus mendatangi satu per satu UKM yang mau bekerja sama. Dengan tekat dan kemauan sehingga berhasil mendirikan bisnis onlineyang bisa menguasai pasar di daerah-daerah, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bali.

Surabaya menjadi kota kedua setelah Jakarta yang memiliki peminat terbanyak untuk membeli produk ini. Bahkan, ada beberapa investor menawari untuk mendirikan toko di Surabaya karena dinilai prospeknya menjanjikan. Namun, tawaran itu ditolak lantaran bisnisnya masih terfokus untuk jual-beli melalui online. Selain itu, alasan lain penolakan karena berkaitan dengan permodalan.

Menurut Riana, jika dirinya memutuskan mendirikan toko di Surabaya, budgetyang dikeluarkan akan bertambah. Bahkan, ciri khas penjualan baju dibawah Rp100.000 juga akan hilang. Karena pihaknya akan mempertahankan penjualan dibawah Rp100.000 sesuai dengan nama tokonya.

Toko ini memiliki konsep smart shopperyang menyajikan dua tipe lokasi utama, yakni office lookyang merupakan koleksi fashionableuntuk busana kerja dengan pilihan beragam yang menambah kepercayaan diri bagi wanita Indonesia, kemudian smart and casual, yakni koleksi untuk busana seharihari yang nyaman dan cocok dengan iklim Indonesia.

Arief Ardliyanto
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7534 seconds (0.1#10.140)