ISIS Diduga Latihan di Papandayan
A
A
A
GARUT - Masyarakat Garut diresahkan oleh isu penyebaran kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah mereka.
Kabar ISIS masuk ke Garut bermula dari adanya website atas nama Khilafah Dawla Islamiyah. Dalam website tersebut di posting foto seorang pria mengenakan penutup kepala dan memegang senjata laras panjang dan memasang berbagai lambang ISIS. Foto tersebut diduga diambil di kawasan Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan.
Pemosting foto ini memiliki nama Abu Musab dan Al-Ghafari. Foto-foto lain pun beredar di masyarakat. Salah satunya adalah foto bertuliskan “Anshar Khilafah Islamiyah from Ciwalen Garut West Java Indonesia”. Foto ini juga menam pil kan seseorang pria bermasker dan menenteng senjata laras panjang.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta aparat keamanan menyelidiki isu penyebaran kelompok ISIS masuk ke Garut. “Baru beberapa hari ter akhir kami sudah mendengar soal itu (ISIS di Garut). Namun belum ada konfirmasi dengan pihak keamanan. Kami meminta agar aparat keamanan segera melakukan penyelidikan, apakah kabar ini merupakan bentuk provokasi atau sensasi,” kata Ketua MUI Kabupaten Garut KH Agus Muhamad Soleh kemarin.
Pihaknya tetap berpegang teguh kepada fatwa MUI pusat yang dikeluarkan pada 2006 silam mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Fatwa tersebut menegaskan bahwa NKRI merupakan bentuk final dari negara Indonesia.
“ISIS ini sebuah konteks negara. Menanggapi adanya pengaruh ISIS ke Garut, kami tetap berpegang teguh kepada fatwa MUI pusat bahwa NKRI merupakan final dari Indonesia. Oleh karena itu, MUI Garut khususnya mengajak agar masyarakat tidak terbawa oleh arus. Jangan terpengaruh oleh gerakan seperti itu,” ujarnya.
Sementara itu, karena telah meresahkan masyarakat, jajaran TNI selidiki keberadaan ISIS di Garut. Penyelidikan dilakukan dari mulai websiteyang di sebut-sebut berafiliasi dengan ISIS, hingga pemantauan kesejumlah tempat yang diduga berhubungan dengan organisasi teroris tersebut. “Sementara kami masih melakukan pendalaman kaitan dengan info web site di internet itu. Kami cek dan pantau-pantau,” kata Komandan Kodim 0611 Garut Letkol Bungkus Hadi Suseno kemarin.
Salah satu website yang di periksa TNI bernama Khilafah Dawla Islamiyah. Dalam web ini, banyak diposting lambang ISIS berikut foto-foto seorang berpenutup kepala yang menenteng senjata laras panjang.
“Hasil penyelidikan sementara dari web itu, kami belum menemukan indikasi apapun. Keterbatasan teknologi juga membuat kami tidak bisa memastikan foto orang tersebut diambil di wilayah mana. Daerah yang disebut wilayah Papandayan atau tempat lain di Ciwalen kawasan Garut Kota, juga belum bisa dipastikan kebenarannya,” ungkapnya.
Menurut Hadi, kelompok-kelompok radikal tersebut biasanya melakukan pertemuan secara tertutup. Hal ini pulalah yang menyulitkan aparat keamanan dalam melakukan pendeteksian.
“Sebelum kabar ini beredar sekarang-sekarang, beberapa bulan lalu juga sempat santer ISIS ada di Garut. Dulu kami periksa dan dalami, namun tidak ada. Belum ada tempat atau rumah yang didalamnya ditemukan atribut ISIS atau semacamnya. Pelan-pelan kami lakukan penyelidikan. Mereka itu modusnya face to face,” ujarnya.
Fani ferdiansyah
Kabar ISIS masuk ke Garut bermula dari adanya website atas nama Khilafah Dawla Islamiyah. Dalam website tersebut di posting foto seorang pria mengenakan penutup kepala dan memegang senjata laras panjang dan memasang berbagai lambang ISIS. Foto tersebut diduga diambil di kawasan Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan.
Pemosting foto ini memiliki nama Abu Musab dan Al-Ghafari. Foto-foto lain pun beredar di masyarakat. Salah satunya adalah foto bertuliskan “Anshar Khilafah Islamiyah from Ciwalen Garut West Java Indonesia”. Foto ini juga menam pil kan seseorang pria bermasker dan menenteng senjata laras panjang.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta aparat keamanan menyelidiki isu penyebaran kelompok ISIS masuk ke Garut. “Baru beberapa hari ter akhir kami sudah mendengar soal itu (ISIS di Garut). Namun belum ada konfirmasi dengan pihak keamanan. Kami meminta agar aparat keamanan segera melakukan penyelidikan, apakah kabar ini merupakan bentuk provokasi atau sensasi,” kata Ketua MUI Kabupaten Garut KH Agus Muhamad Soleh kemarin.
Pihaknya tetap berpegang teguh kepada fatwa MUI pusat yang dikeluarkan pada 2006 silam mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Fatwa tersebut menegaskan bahwa NKRI merupakan bentuk final dari negara Indonesia.
“ISIS ini sebuah konteks negara. Menanggapi adanya pengaruh ISIS ke Garut, kami tetap berpegang teguh kepada fatwa MUI pusat bahwa NKRI merupakan final dari Indonesia. Oleh karena itu, MUI Garut khususnya mengajak agar masyarakat tidak terbawa oleh arus. Jangan terpengaruh oleh gerakan seperti itu,” ujarnya.
Sementara itu, karena telah meresahkan masyarakat, jajaran TNI selidiki keberadaan ISIS di Garut. Penyelidikan dilakukan dari mulai websiteyang di sebut-sebut berafiliasi dengan ISIS, hingga pemantauan kesejumlah tempat yang diduga berhubungan dengan organisasi teroris tersebut. “Sementara kami masih melakukan pendalaman kaitan dengan info web site di internet itu. Kami cek dan pantau-pantau,” kata Komandan Kodim 0611 Garut Letkol Bungkus Hadi Suseno kemarin.
Salah satu website yang di periksa TNI bernama Khilafah Dawla Islamiyah. Dalam web ini, banyak diposting lambang ISIS berikut foto-foto seorang berpenutup kepala yang menenteng senjata laras panjang.
“Hasil penyelidikan sementara dari web itu, kami belum menemukan indikasi apapun. Keterbatasan teknologi juga membuat kami tidak bisa memastikan foto orang tersebut diambil di wilayah mana. Daerah yang disebut wilayah Papandayan atau tempat lain di Ciwalen kawasan Garut Kota, juga belum bisa dipastikan kebenarannya,” ungkapnya.
Menurut Hadi, kelompok-kelompok radikal tersebut biasanya melakukan pertemuan secara tertutup. Hal ini pulalah yang menyulitkan aparat keamanan dalam melakukan pendeteksian.
“Sebelum kabar ini beredar sekarang-sekarang, beberapa bulan lalu juga sempat santer ISIS ada di Garut. Dulu kami periksa dan dalami, namun tidak ada. Belum ada tempat atau rumah yang didalamnya ditemukan atribut ISIS atau semacamnya. Pelan-pelan kami lakukan penyelidikan. Mereka itu modusnya face to face,” ujarnya.
Fani ferdiansyah
(ftr)